Batu Ruyud Writing Camp (5) | Filosofis Batu Ruyud
Kokoh berdiri Batu Ruyud di Fe'Milau, Ba' Binuang, Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan.
Ada nilai yang dapat dipetik dari kokohnya Batu Ruyud. Arti dari kata Ruyud bagi masyarakat lokal ialah (Gotong Royong/kerja sama) merupakan salah satunya konsepsi kerja sama yang dilandasi oleh keyakinan bahwa hasil terbaik diperoleh dari kerja sama, bukan kerja individual. Dengan konsepsi tersebut, masyarakat adat yang ada di Krayan Tengah di Dataran tinggi Borneo sangat memahami kerja sama.
Kita tahu bahwa, di negara Kesatuan Republik Indonesia ini sebenarnya semangat gotong royong sudah lama diterapkan pada masyarakatnya yang memiliki budaya kerja kolektif, melalui semangat gotong royong pada Masyarakat lokal.
Semangat Gotong royong, apa bila dipraktikkan sesuai makna sebenarnya, dilakukan orang secara sukarela dan ditujukan untuk menghasilkan suatu manfaat yang berguna bagi semua pihak. Maka manfaat yang diciptakan akan berada atau memiliki makan yang baik. Sesuatu yang baik pasti datang dari cara berpikir yang baik pula.
Oleh karena itu, prinsipnya Batu Ruyud ialah Gotong royong dijalankan karena semua orang merasa senasib dan sepenanggungan. Orang juga meyakini bahwa cara ini dapat menghasilkan kinerja terbaik bagi semua pihak yang terlibat.
Nah, di dalam penerapan konsep gotong royong tidak penting apakah seseorang itu memercayai orang lain, karena di sini orang-orang ikut berkontribusi dan bekerja sama demi memenuhi kewajibannya sebagai anggota dari suatu komunitas.
Jadi, di dalam semangat gotong royong, kesadaran akan mutualitas yang terdapat di antara anggota komunitas biasanya melandasi kerja sama yang diha silkan. Semangat sosietal ini sendiri dilandasi oleh rasa saling percaya yang bertitik tolak pada keyakinan bahwa dengan bergandengan tangan erat, komunitas akan menjadi lebih kuat untuk menghadapi tantangan masa depan.
Pada akhirnya, nilai-nilai filosofis yang ada pada Batu Ruyud bisa menjadi suatu nilai yang baik, menyatukan, memberi dorongan serta mempertegas semangat berliterasi, secara khusus masyarakat adat perbatasan di Krayan. Jika dimaknai secara mendalam, nilai-nilai itu akan membentuk citra positif dalam diri. Pada batu Ruyud tertulis kata-kata seperti ini,
"Belajar Untuk Tahu, Berlatih Untuk Mengerjakan, Bersemangat. Bekerja. Pantang Menyerah untuk menjadikan. "
Buiii...
Buiii...
Buiii...
***