Filosofi

Start Simple, Small and Slow

Minggu, 11 April 2021, 17:57 WIB
Dibaca 541
Start Simple, Small and Slow
Start

Bangun pagi, badan segar. Tubuh bergairah dan bersemangat, siap menghadapi hari baru dengan rencana-rencana baru, yang berbeda, yang fresh, siap menaklukkan dunia.

Kenyataannya, itu semua hanya teori dan angan-angan belaka. Perjalanan yang panjang dan melelahkan, kondisi macet dan mengesalkan, dimarahi boss karena telat, beban pekerjaan yang menumpuk, memupus semangat yang tadinya menggunung menjadi hampir ke titik nol.

Di tengah kecapekan fisik dan batin seperti itu, kita jadi bertanya-tanya, apa yang bisa kita lakukan?

Perubahan seperti apa yang kita bisa wujudkan, kalau kita terus menerus terjebak dalam rutinitas yang menjemukan seperti itu?

Dapatkah kita keluar dari rutinitas dan mewujudkan mimpi-mimpi kita?

Orang bilang bermimpilah yang besar. Itu juga jadi membebani kita. Karena kita takut untuk memulainya dan keluar dari zona nyaman kita.

Orang bilang keluarlah dari zona nyaman, mulailah usahamu sendiri. Tapi orang juga tetap harus memperhitungkan segalanya. Kita perlu makan dan perlu uang. Belum kalau ada keluarga dan anak-anak yang harus kita hidupi dan cukupi kebutuhannya. Pendeknya, hidup tidak cuma soal idealisme dan angan-angan belaka. Tapi juga menghadapi kenyataan yang tidak mudah.

Tapi bukankah hidup itu memang harus diperjuangkan?

Jangan takut memulai apa yang menurut kita memang layak untuk kita perjuangkan.

Untuk membuat hidup kita menjadi lebih baik dan lebih berwarna, tidak hanya soal rutinitas dan duit semata. Mulai saja.

Mulai dengan hal yang sederhana, tapi dimulai. Mulai dengan hal yang kecil, tapi dimulai. Mulai pelan-pelan, tapi mulailah. Kita tidak pernah cukup tahu seberapa besar kekuatan dari memulai dan melanjutkan usaha-usaha kita secara kontinyu dan konsisten. Jadi, mulai saja.

Tidak perlu menunggu sampai besar, baru kita berani mulai. Tidak perlu menunggu sampai semua berjalan dengan sempurna, baru kita mulai.

Tidak perlu menunggu sampai orang lain mengikuti dan menyetujui kita, baru kita mulai. Cukup yakini saja.

Hal-hal yang kecil akan menggelinding menjadi besar, dan kekuatan akan terkumpul dari hal-hal yang kita anggap sederhana.

*""