Filosofi

Jebakan Serba Tahu

Minggu, 21 Maret 2021, 18:56 WIB
Dibaca 301
Jebakan Serba Tahu
Henry Ford

Suatu ketika, Henry Ford, penemu dan pendiri perusahaan mobil Ford serta termasuk orang terkaya di Amerika waktu itu, ditantang untuk bisa menjawab sejumlah pertanyaan mudah yang mestinya semua orang Amerika tahu. Sebenarnya, tantangan itu adalah "jebakan" yang dibuat untuk membuktikan dan mengolok-olok Henry Ford adalah orang yang bodoh dan tidak tahu apa-apa. Dan terbukti, tidak satupun pertanyaan yang bisa dijawab oleh Henry Ford. Dengan kesal, ia menukas, "oke, saya memang tidak tahu jawabannya, tapi saya bisa segera mencari orang yang bisa menjawab semua pertanyaan itu". Orang-orang pun terkesiap dengan jawaban Ford, dan urung melanjutkan olok-oloknya.

Di dunia ini, ada sejumlah orang yang begitu fokus dengan pekerjaannya, sehingga tidak sempat mengurusi hal-hal lain di luar pekerjaannya. Henry Ford, mungkin salah satu contohnya. Secara akademis dia tidak cemerlang, mungkin itu sebabnya banyak orang yang meledek dan melecehkannya sebagai orang yang bodoh, dungu, ignorant, dan sebangsanya. Tapi sumbangsihnya kepada Amerika dan dunia luar biasa.

Mungkin dia bukanlah penemu mobil yang pertama. Mungkin dia juga bukanlah penemu sistem ban berjalan yang memudahkan proses produksi. Tapi di tangannyalah, dia bisa menggabungkan sistem ban berjalan untuk membuat produksi mobil secara lebih cepat, lebih efektif, dan lebih efisien, menggantikan pembuatan mobil sebelumnya yang manual, satu persatu dan mahal. Sistem pembuatan mobil secara massal ini merevolusi kepemilikan mobil di Amerika Serikat dan dunia, sehingga orang lebih mudah untuk mendapatkan dan membeli mobil dengan harga murah, dan mengubah wajah sistem transportasi di Amerika waktu itu. Hal ini tentunya tidak mungkin bisa dilakukan oleh orang yang bodoh atau dungu. Hanya orang jeniuslah yang bisa mengubah sistem produksi sekaligus sistem transportasi di Amerika bahkan di dunia sekaligus. Model pengembangan produksi Ford masih menjadi bahan pembelajaran di dunia industri dan bangku kuliah sampai saat ini.

Di zaman sekarang, banyak orang yang merasa sudah tahu segala hanya karena membaca artikel dari google atau mendapatkan beritanya dari media sosial. Kemudian dengan mudah mengecap dungu kepada orang lain yang tidak sependapat atau sepikiran dengannya. Padahal orang lain itu, tidak seperti dirinya, sudah mendalami subjek pengetahuan itu selama bertahun-tahun lamanya, dan mendapatkan ilmunya dari pembelajaran, perenungan, pencarian yang tidak mudah, dari sekolah ke sekolah, dari universitas ke universitas, dari guru ke guru. Dan semua itu dinihilkan begitu saja dengan satu kata, "dungu", kemudian merasa diri lebih jago, lebih pintar, lebih berpendidikan daripada lawan bicaranya. Padahal tidak.
Jadi, buat apa segala omong kosong, soal tingkat pendidikan yang telah dicapai dan dibangga-banggakan, kalau tidak mau mendengar dan menghargai orang lain? Buat apa kita menyombongkan diri untuk hal yang sebenarnya kita baru tahu selapis tipis permukaannya saja?

Memang dunia Internet dan media sosial ini, pada satu sisi, memudahkan kita untuk belajar dan mengetahui segala macam hal yang ingin kita ketahui dan pelajari. Tapi di sisi lain, bisa juga menjebak kita pada kejumudan dan kemalasan berpikir, manakala kita terlalu percaya pada satu sumber saja, dan kemudian enggan untuk berpikir kritis, tabayyun, check and recheck, apalagi kalau kemudian disertai dengan sikap arogan dan menolak sudut pandang kebenaran yang lain.

#inspirasiharian