Filosofi

Sebuah Buku Mengkhiananti Keputusan Sendiri

Senin, 7 Februari 2022, 15:16 WIB
Dibaca 784
Sebuah Buku Mengkhiananti Keputusan Sendiri
Ramalan tentang

Judul Buku : Mengkhiananti Keputusan Sendiri

Penulis : Dr. Yansen T.P., M.Si

Penerbit : Penerbit Buku Kompas 2020

Tebal buku : xlvi-402 ( 448 halaman )

ISBN : 978-623-346-374-4

 

Mengkhianati Keputusan Sendiri, judul buku yang membuat saya terheran-heran dan akhirnya penasaran maksud dari buku berwarna biru ini. Jangankan dari judul, dari sampul saja, saya dibuat bingung. Saya mendapatkan infomasi buku bagus ini dari sosial media. Banyak flayer tentang buku ini bertebaran di beranda akun facebook saya.

Bacaan politik pertama saya di tahun 2022. Saya sangat beruntung bisa membaca buku yang penuh dengan pesan serta ilmu yang memperkaya diri saya. Banyak anak muda tidak menyukai politik, tapi bagi saya, mempelajari politik itu sangat perlu.

Buku ini ditulis oleh Bapak Dr. Yansen T.P., M.Si asli putra Kalimantan dalam dunia karirnya. Dimulai menjadi seorang PNS di Kaltim (sekarang sudah menjadi Kaltara) sampai menjadi bupati Malinau.

Setelah menjajaki karirnya selama puluhan tahun, beliau menyatakan ingin pensiun terutama dari dunia politik. Beliau sudah berumur, sudah saatnya ingin fokus ke keluarga, serta dirinya sendiri saja. Namun, Bapak Yansen telah mengkhianati keputusannya sendiri terhadap keluarga, karir bahkan dirinya.

Sangat terbalik dengan apa yang sudah dikatakan dan diinginkannya. Bapak Yansen kembali berkiprah di dunia politik dengan usia yang tidak lagi muda. Beliau terjun di Pilkada Gubernur Kaltara sebagai Cawagub dengan alasan yang sangat mengkhawatirkan dan mencemaskan.

 “Kalau orang baik tidak mengambil kesempatan, orang jahatlah yang akan mengisinya,” kalimat yang diimani oleh Bapak Yansen itu akhirnya memecahkan fokus jalan hidup yang sudah disusunnya.

Membaca buku ini seperti cerita dongeng dengan awal yang penuh rintangan dan berujung bahagia, walau pun tidak seperti yang direncanakan oleh  Bapak Yansen sendiri. Rencana-Mu bukan rencanaku begitulah sekiranya kisah hidup Bapak Yansen di buku ini. Rencana yang sudah disusun oleh manusia belum tentu baik di hadapan Tuhan. Bapak Yansen dan pasangannya ternyata menang dalam Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara.

Kembali berpolitik sebagai Wakil Gubernur tidak semata-mata meninggalkan kepentingan keluarga dan dirinya sendiri. Istri serta anak-anaknya pun mendukung beliau dan tidak keberatan atas keberkhianatan keputusannya itu.

Kata-kata yang sangat tajam membuat buku ini semakin penasaran untuk dibaca dan membuka halaman berikutnya. Mengikuti alur politik yang baik serta bijak dalam bertindak adalah hal penting yang saya garis bawahi.

Dari buku ini, dapat saya pelajari bahwa mengkhianati keputusan sendiri tidak selalu mendapatkan hasil yang buruk. Bapak Yansen adalah salah satu orang yang membuktikannya.

Buku ini harus bahkan wajib dibaca oleh anak-anak muda agar tidak buta oleh dunia politik dan berani mengambil resiko tentu dengan pertimbangan yang ada.