Filosofi

Lorem Ipsum | Mencinta hingga Terluka

Senin, 4 Juli 2022, 00:31 WIB
Dibaca 397
Lorem Ipsum  | Mencinta hingga Terluka
menyinta hingga terluka

Lorem ipsum.
Demikianlah otomatis tertulis. Manakala tiap kali kita mendesain aplikasi baru. Atau menggunakan format standar suatu template baru yang belum ada isinya. Maka itulah kata-kata isinya.

Mengertikah kita apa makna kata-kata bahasa Latin itu?
Lengkapnya dalam frasa sebagai berikut. "Neque porro quisquam est qui dolorem ipsum quia dolor sit amet."

Dalam penerbitan dan desain grafis. Lorem ipsum adalah teks placeholder yang biasa digunakan. Untuk menunjukkan bentuk visual dari sebuah dokumen atau jenis huruf tanpa bergantung pada konten yang bermakna. Lorem ipsum dapat digunakan sebagai pengganti sebelum salinan akhir tersedia. Begitulah jadi. Penampakannya kelak.

Terjemahan bebas Lorem ipsum:  Tak seorang pun  sudi menderita kecuali karena cinta.
Atau dengan kata lain. Yang singkat: Mencinta hingga terluka.

Adakah makhluk di dunia ini yang demikian? Atau manusia seperti itu?

Ada! Burung pelikan. Dan orangtua kita.

Pelikan adalah salah satu jenis burung yang boleh dibilang unik. Induk pelikan meletakkan telurnya di sarang. Setelah anak-anaknya menetas, sang induk meninggalkan sarang untuk berburu makanan. Setelah mendapatkannya, ia kembali dan memberi makan pada anak-anaknya.

Seperti unggas pada umumnya, banyak burung memberi makan anak-anak mereka dengan cacing. Pelikan biasanya hidup di dekat air. Makanannya kerap berupa ikan kecil, berudu katak, udang karang atau salamander.

Lorem ipsum. Tak seorang pun  sudi menderita kecuali karena cinta. Adakah makhluk. Atau mausia. Yang demikian tulus lagi suci?

Di waktu musim kemarau, rawa-rawa dan sungai mungkin mengering, atau sesuatu dapat menyebabkan ikan di danau mati. Akibatnya, induk pelikan tidak dapat menemukan makanan. Anak-anaknya yang imut, perlu diberi makan setiap hari, sebab tanpa makanan dengan cepat terancam kelaparan dan kematian.

Menghadapi krisis ini, induk pelikan menggunakan paruhnya untuk membuat lubang pada dadanya. Lubang yang menyebabkan darah mengucur keluar. Lalu anak-anaknya diberi makan dengan darah segar ibunda mereka.

Sang ibu mati. Tapi anak-anaknya tetap hidup. Itu barangkali adalah contoh pengorbanan yang sejati!

Ibu kita. Juga ayah. Kerap berbuat bagai pelikan bagi kita. Cinta ibu sepanjang jalan. Cinta ayah sepanjang galah.

Kita mafhum. Berbagai macam cinta (nanti kita bahas, pada narasi tersendiri). Namun, di sini cukup satu saja. Yakni cinta orangtua pada anaknya. Yakni: filia.

Cinta filia, cinta orang tua pada anaknya. Cinta yang ini tidak mengharap balas. Bagai sang surya menyinari dunia. Dalam bahasa Latin, filia berarti: anak perempuan.

Jadi memang ada: lorem ipsum.

Mencinta hingga terluka. Atau dalam bahasa gaulnya: I love You full.