Filosofi

Agar Rezeki Lancar

Kamis, 18 Februari 2021, 11:40 WIB
Dibaca 513
Agar Rezeki Lancar
Rezeki takkan pernah tertukar (Foto: Johan Wahyudi)

"Enak banget ya si A itu. Main hape sama laptop saja jadi duit" kira-kira begitu komentar orang ketika melihat kesibukan orang lain. Kesibukan mengurusi orang lain itulah yang justru semakin bikin sakit hati, iri, dan dengki. Ada ketidakikhlasan begitu melihat orang lain senang. Akhirnya justru rezeki yang jadi jatahnya malah lari. Di bawah ini ada lima cara agar rezeki datangnya lancar.

1. Dekatlah Orang Tua

Siapa dekat maka dia yang dapat. Orang tua adalah pemegang kunci rezeki. Lewat doanya yang ikhlas kepada Allah, Allah pun ridha yang akhirnya pintu rezeki pun terbuka. Dan itu pun berlaku sebaliknya.
Masalahnya adalah sifat kita sering terbalik. Kepada istri, suami, dan anak, bahkan orang lain begitu royal, tetapi begitu pelit kepada orang tua sendiri. Sering banget berhitung untung rugi. Orang tua yang mengandung, melahirkan, merawat, mendidiknya hingga anaknya mapan tak pernah mengeluh kesulitannya asalkan anaknya senang.

2. Gemarlah Menyantuni Anak Yatim dan Dhuafa

Orang yang kesusahan itu memiliki doa yang sangat mustajab. Bisa menembus pintu langit karena doanya tulus. Dari lubuk hati terdalam. Bukan doa sekadarnya. Maka, datangilah mereka dan mintalah doanya. Pintu rezeki pasti dibuka lebar-lebar oleh Allah.

Masalahnya kita sering terbalik. Kita sangat menaruh hormat kepada orang kaya dengan mendatanginya, tetapi meremehkan anak yatim dan dhuafa. Kita sering membawakan oleh-oleh istimewa untuk orang kaya agar dipuji puja, tapi sangat kikir kepada anak yatim dan dhuafa. Akhirnya kita hanya mendapatkan pujian tapi tidak diberikan keberkahan.

3. Rajin Bersedekah

Sedekah itu ibadah yang sangat sulit dilakukan karena mengurangi kepemilikan. Haji, umroh, puasa, sholat adalah ibadah untuk dirinya sendiri. Wajar banget orang gemar mengerjakan itu karena ibadah itu tidak memberikan sesuatu kepada orang lain.
Berbeda dengan sedekah yang butuh keikhlasan luar biasa. Sedekah itu mirip candu yang bikin ketagihan.

Pemulung, pengemis, orang cacat, korban bencana dan orang-orang yang kesusahan itu berdoa kepada Allah penuh keikhlasan pagi, siang, malam agar diberikan rezeki. Nah, sebenarnya kita itu diutus Allah agar mendatangi mereka. Begitu kita datang berbagi rezeki, mereka pasti berkata, "Alhamdulillah doaku dikabulkan."

4. Menunduklah dan Jangan Mendongak

Tak usah panas hati bila ada teman naik pangkat. Beli mobil baru. Bikin rumah megah. Hapenya keren. Penampilannya memukau. Semua yang terlihat belum tentu sama dengan isinya. Bisa jadi semuanya hasil hutang, korupsi, atau warisan. Ikut senang saja bila melihat mereka tampak senang.

Orang yang terlihat kaya itu juga butuh biaya banyak untuk menjaga kekayaannya. Rumah dikasih teralis, pagar tinggi, CCTV, satpam, hingga pengawal. Beda dengan kondisi kita yang serba biasa-biasa saja. Nikmati saja jatah yang telah Allah berikan dengan ikhlas. Nggak usah iri dengan rezeki orang lain.

5. Cintai Keluarga Sepenuhnya

Istri, suami, dan anak-anak selalu berdoa agar kita diberikan rezeki yang halal, banyak, dan berkah. Mereka berdoa setiap saat tanpa kita ketahui. Di antara doa-doa itu, pasti ada yang dikabulkan Allah. Jadi, jangan merasa rezeki yang didapat itu murni dari hasil kerjanya. Itu berkat doa orang-orang di rumah juga.

Karena itu, sayangi keluarga dalam segala kondisi. Tanamkan kejujuran dan kasih sayang. Saat miskin dan susah dan juga ketika senang dan bahagia. Jangan susahnya dinikmati bersama. Begitu sukses, keluarga diabaikan, bahkan ditinggalkan. Itu sama saja menggali kubur sendiri.

"Bila hidup kita saat ini terasa sangat sulit, sangat mungkin dahulu kita pernah mempersulit orang lain" begitu ungkapan yang pernah terdengar. Karena sebenarnya kita ini hanya ngunduh wohing pakerti atau memanen apa yang pernah disemai dahulu. Jadi, bila saat ini rezeki seret, coba secepatnya minta maaf kepadanya.

Semangat pagi.....

***