BRANDING SEKALIGUS BRAGGING: Cara Dahsyat Membangun Citra Diri
Ketika membaca kata BRANDING dan BRAGGING?
Apa yang terlintas di benak Anda. Berhenti sejenak!? Apakah branding hanya berlaku hanya untuk tampilan suatu kemasan tertentu atau objek tertentu seperti ikan, sapi, ayam dan buah-buhan. Selain kata branding (merek) ada juga kata BRAGGING (membanggakan diri) yang penting untuk ketahui.
Ibarat menulis dan membaca, dua kata itu tak dapat terpisahkan. Demikian juga dengan branding dan bragging yang harus jalan seirama dalam melengkapi hidup ini.
Sebagai contoh, dalam bisnis misalnya, peran penting branding dan bragging sangat penting. Merek bisnis Anda merupakan citra yang muncul pikiran orang, ketika mereka berpikir tentang nama bisnis Anda, dan cara Anda membanggakan bisnis Anda adalah hal yang paling kuat untuk menyampaikan pesan dibalik merek bisnis Anda.
Bagaimana dengan diri kita sendiri. Apakah penting untuk membangun branding dan bragging kepada orang lain? Ya, bagi saya ini berlaku juga bagi diri sendiri. Orang lain tidak hanya mengenal kita hanya sebagai sosok manusia tapi lebih dari itu, ada hal yang istimewa dalam diri kita yang membuat kita berbeda dari manusia lainnya, tentunya dalam konteks positif dan dibangun dengan cara yang benar tentunya!
Masih dalam konteks cara dhasyat membangun citra diri, melalui branding dan bragging. Beberapa waktu yang lalu saya membantu rekrutmen di satu perusahaan di Yogyakarta, untuk kebutuhan karyawannya. Seperti mencari kunci yang pas, demikian halnya dengan mencari karyawan baru. Tantangannya adalah menemukan yang terbaik, sesuai, dan memiliki hal yang lebih dalam dirinya.
Ketika saya mengajukan pertanyaan singkat demikian, “Silahkan perkenalkan diri Anda dan apa yang saya bisa ketahi tentang diri Anda?” maka si pelamar kerja akan menjelaskan apa merek dan yang ia banggakan pada dirinya. Pertanyaan singkat itu membuat saya menemukan banyak hal dalam dua menit pertama. Mengapa dua menit? Pada saat itulah saya melihat branding dan bragging apa yang sedang ia bangun terhadap dirinya selama ini.
Banyak respon yang saya dapatkan. Ada yang dapat menjelaskan siapa dirinya dan apa yang ia banggakan. Tapi ada juga yang begetar dan tak tahu apa kelebihan yang ada dalam dirinya sendiri. Ada juga yang terlalu percaya diri, ia berlagak hebat padahal Sebagian besar terbatas dalam saat khusus saja. Apa yang terjadi ialah, ia tak bisa menjelaskan apa yang ditanyakan.
Ketika mempromosikan diri, banyak di antara kita mengeryitkan dahi dan membuat alasan-alasan. Dalam hal ini, kita tidak bisa menganggap diri kita sebagai produk yang bersaing di sebuah rak toko. Apalagi berlagak hebat pada saat-saat tertentu, seperti wawancara dan penilaian kinerja di perusahaan.
“Citra diri itu memang penting tapi bukan hanya sebatas kata-kata penuh makna. Nyaring tapi kosong!.”
Akhirnya, seni kita membangun citra diri atau merek pada diri (Branding dan Bragging) pada orang lain adalah satu cara dhasyat, cara kita memberi sentuhan lembut pada kemampuan yang kita miliki (soft skills) untuk promosi diri.
Nah, ini merupakan cara Anda keluar dari keramaian dan menjaga prestasi Anda tetap tertanam dalam pikiran setiap orang yang Anda temui.
***