Ekonomi

Menjadi Pembicara dalam Inkubasi Business Case MJ CENTER 2023 di Universitas Udayana, Bali

Kamis, 23 November 2023, 08:10 WIB
Dibaca 797
Menjadi Pembicara dalam Inkubasi Business Case MJ CENTER 2023 di Universitas Udayana, Bali
Dokumentasi Management Care Education and Training Center

Suatu hari, saya menerima pesan WhatsApp yang isinya sebagai berikut: "Halo Kak Lio, selamat sore. Saya Ari Dwarsa, Ketua Panitia MJ CENTER 2023 dari Universitas Udayana. Saya mewakili seluruh panitia pelaksana ingin mengucapkan terima kasih karena telah menerima undangan kami untuk menjadi pembicara dalam acara Inkubasi MJ CENTER 2023. Kami berharap dapat menjalin hubungan kerja sama yang baik dan berharap bisa membicarakan teknis acara ini lebih lanjut. Terima kasih, salam kenal dari kami." tulisnya.

Menanggapi pesan tersebut, saya dengan senang hati bersedia berkolaborasi sebagai pembicara dalam kegiatan pelatihan business case yang dimaksud.

Pelatihan business case membantu mahasiswa mempelajari cara membuat studi kasus bisnis yang terstruktur dengan baik, yang penting dalam dunia bisnis sebagai dasar pengambilan keputusan. Pelatihan ini juga membantu meningkatkan kemampuan presentasi dan komunikasi, yang penting dalam situasi presentasi ide atau proyek kepada investor atau klien.

Dalam dunia bisnis, business case sangatlah penting karena merupakan dasar dari sebuah keputusan bisnis yang akan diambil oleh perusahaan. Dengan mempelajari cara membuat business case yang baik, mahasiswa akan memiliki kemampuan untuk menganalisis masalah bisnis dengan lebih baik dan mengambil keputusan yang tepat.

Management Care Education and Training Center (MJ Center) adalah program yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana di Bali. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa manajemen dalam menyusun proposal Business Case. Pelaksanaan kegiatan dibagi menjadi dua hari, dengan Hari Pertama pada tanggal 29 Agustus 2023 dan meliputi Inkubasi Business Case yang terdiri dari tiga sesi. Pada sesi pertama, yaitu Training Session, peserta akan dilatih cara membuat proposal Business Case, framework thinking, dan cara presentasi yang baik dan benar. Saya ditugaskan sebagai pemateri pada sesi pertama.

Sesi kedua dimulai dengan perkenalan perusahaan melalui penayangan video profil dari mitra perusahaan, diikuti dengan sharing session dan pemberian kasus kepada seluruh peserta. Sesi terakhir memfokuskan pada teknis penyampaian dan pengundian kasus oleh para peserta.

Daftar Peserta Acara dari Program Studi Sarjana Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana: Mahasiswa/i angkatan 2021, angkatan 2022 dan angkatan 2023.

Sebagai pembicara, panitia berharap agar saya dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada peserta mengenai pembuatan proposal Business Case yang baik dan benar. Berikut beberapa topik yang akan dibahas pada workshop ini: Framework thinking yang berguna saat pembuatan proposal Business Case. Metode-metode analisis seperti analisis SWOT, analisis EFEM dan IFEM, analisis PESTLE, analisis Porter’s Five Forces, dan lain-lain yang digunakan dalam menyusun proposal Business Case.

Berkaitan dengan hal tersebut, saya bisa berbagi kiat tata cara presentasi agar peserta mampu mempresentasikan proposal Business Case dengan baik dan benar. Dan tips dan trik dalam mengikuti perlombaan Business Case agar sukses dan memperoleh hasil yang maksimal. Diharapkan dengan materi workshop ini, peserta bisa lebih memahami cara pembuatan proposal Business Case dan siap mengikuti perlombaan dengan sukses.

Sesi pelatihan yang dilakukan secara daring melalui aplikasi seperti Cisco Webex Meeting tentu memberikan banyak keuntungan. Selain dapat menghemat biaya karena tidak perlu melakukan perjalanan ke tempat pelatihan, peserta juga dapat mengikuti sesi pelatihan dari mana saja. Hal ini tentu sangat memudahkan para peserta yang berada di luar kota atau bahkan luar negeri.

Saat sesi pertama dimulai pada pukul 09.55-12.10 WITA, peserta pelatihan sangat antusias dalam mengikuti materi yang disampaikan. Tidak hanya itu, mereka juga aktif dalam sesi tanya jawab, terutama yang berkaitan dengan materi Business Case; cara membuat proposal BC, framework thinking, dan kiat presentasi yang baik dan benar. Hal ini menunjukkan bahwa peserta pelatihan sangat berminat dan serius dalam mengikuti pelatihan tersebut.

Meskipun pelatihan dilakukan secara daring, bukan berarti materi yang disampaikan tidak dapat dipahami dengan baik. Saya sebagai pelatih training dapat menyampaikan materi dengan baik dan lancar, sehingga peserta pelatihan dapat memahami isi materi dengan mudah. Semoga dengan adanya pelatihan ini, peserta dapat mengimplementasikan pengetahuan yang didapat dalam kegiatan bisnis mereka.

***