Menjadi Mahasiswa [1] | Mahasiswa yang Cerdas Keuangan
“Menjadi mahasiswa tidak hanya bermodalkan kecerdasan intelektual saja untuk masuk ke perguruan tinggi, tetapi juga strategi mengelola uang saku.”
Pernahkah kamu mengalami kehabisan uang padahal sudah jatuh tempo uang ditambah kiriman masih lama? Hal tersebut mungkin biasa, namun jika terjadi berulang-ulang, pasti ada yang keliru. Maka, perlu dicermati dan dicari solusinya agar tidak membahayakan diri dan orang lain.
Bisa dibilang, kita harus mampu belajar membedakan kebutuhan dan keinginan adalah faktor penting yang harus disadari lebih dahulu. Sebab secara hakiki, dua kata itu punya maknanya masing-masing dan tentu saja berbeda. Dalam hal ini, keinginan tak sekedar hasrat, sedangkan kebutuhan adalah bagaian penting dari kelangsungan menggapai cita.
Sebagai mahasiswa kita tak lepas dari peran orang tua, baik dalam membiayai pendidikan sampai uang jajan setiap hari. Semua kebutuhan bergantung kepada orang tua. Hal ini sah-sah saja, karena itulah salah satu tanggung jawab mereka dalam mendidik dan mendukung kita. Tetapi ada juga mahasiswa yang tak hanya menunggu kiriman orang tua, dengan mencari pekerjaan yang dapat mengisi waktu luang untuk meringankan beban orang tua.
Bisa juga melalui hobi. Saat kehabisan uang kita dapat memanfaatkan kemampuan yang kita miliki. Tak hanya sekedar main-main tapi dapat menghasilkan uang. Semisal kamu suka traveling dan menulis bisa menjadi sesuatu yang berguna serta dapat penghasilan dengan menulis cerita selama melakukan perjalanan. Atau kamu aktif di berjualan di TikTok Shop. Dan masih banyak peluang lainnya.
“ Hidup harus terus berjalan, kamu masih muda cobalah menemukan peluang-peluang yang bisa mendatangkan uang.”
Selanjutnya, kamu bisa meminimalisir keinginan agar tak salah menggunakan uang yang dimiliki untuk sesuatu yang tak ada manfaatnya bagi dirimu. Bisa juga menyisihkan sebagian uang kiriman dari orang tua untuk ditabung. Walaupun angkanya sedikit pasti kelak menjadi berlipat.
Kecuali ini, sebagai mahasiswa perlu kehati-hatian dalam mengelola hobi dan kesenangan. Sebab kalau tak dikontrol, bisa merepotkan orang tua. Misalnya saja berbohong minta uang kuliah tapi sebenarnya hanya untuk melampiaskan kesenangan. Jelas ini akan merugikan.
Akhirnya, mengatur uang kiriman dari orang tua itu tak sulit untuk dilakukan, tergantung niat dan tekad yang kita miliki. Sebagai mahasiswa rantau, semestinya fokus menuntut ilmu, mengembangkan diri sekaligus menerapkan kembali apa yang diperoleh selama kuliah bagi lingkungan sekitar. Jadi, pintar-pintarlah mengatur uang kiriman, karena tabungan yang kita miliki akan berguna bagi masa depan kita. Mengolah uang dengan bijak.
***