Budaya

Sumpit ala Suku Dayak Jadi Senjata Khusus TNI AD

Senin, 15 Februari 2021, 09:36 WIB
Dibaca 4.447
Sumpit ala Suku Dayak Jadi Senjata Khusus  TNI AD
Sumber: https://www.indomiliter.com/wp-content/uploads/2017/01/tontaipur-sumpit.jpg

Sumpit adalah alat berburu orang Dayak. Dalam bahasa Dayak Uud Danum sumpit disebut sohpot. Sumpit merupakan sejata tradisional Dayak yang paling efektif karena tidak mengeluarkan bunyi menembakkan 'peluru' namun mematikan.

Sumpit biasanya terbuat dari kayu ulin yang panjangnya bisa mencapai 3 meter. Sumpit bisa juga digunakan sebagai tombak karena ujung sumpit berupa besi yang tajam.

Anak sumpit terbuat dari bilah bambu pilihan. Agar dapat terbang dan melayang dengan stabil maka pangkal sumbit ditambahkan kayu pipin. Anak sumpit dioles getah beracun agar cepat melumpuhkan mangsanya. Getah berasal dari pepohonan yang ditumbuh dihutan. Sebelum dioleskan pada ujung anak panah (pongan) getah dimasak kemudian dikeringkan menggunakan bara api. Jika proses ini sudah selasai jangan sekali-kali coba digoreskan pada kulit. Nancap sedikit saja korbannya pasti tak lama akan meregang nyawa. 'Peluru' sekecil itu sudah cukup untuk membunuh seekor gajah. 

Nah, untuk membuat lubang pada batang sumpit digunakan alat khusus berupa besi kecil, panjang dan tajam. Caranya masih mengandalkan tenaga manusia dengan tangan untuk meng'ebor' batang kayu tersebut. Butuh waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikannya.

Untuk membidikan anak sumpit dilakukan dengan cara meniup dan agar bidikan tepat sasaran perlu diperhatikan tanda pada ujung sumpit sebagai akurasi. 

Lihat video sumpit: https://youtu.be/URhVPjI0QOY 

Pada masa kolonial sumpit digunakan sebagai senjata perang yang sangat diandalkan oleh suku bangsa Dayak. Sumpit efektif digunakan terutama dalam pertempuran jarak dekat. Suku bangsa Dayak sangat mahir menggunakan senjata mematikan ini. Maka tak mengherankan sejata ini sering disebut silent killer. Membunuh dalam senyap (indomiliter.com).

Namun kini sumpit tak sekedar senjata berburu dan berperang suku bangsa Dayak. Seorang Jenderal di Republik ini tak ingin menyia-nyiakan senjata mematikan ini. Apalagi mengetahui senjata ini telah dipakai dalam perang melawan kolonial sangat efektif.

Ya, Jenderal Ryamizard Ryacudu akhirnya membentuk pasukan elite TNI AD (Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat) yang mahir menggunakan Sumpit Dayak. Pasukan tersebut tergabung dalam Peleton Intai Tempur Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Tontaipur Kostrad).

Tontaipur merupakan pasukan elite TNI AD. Pasukan ini sangat terlatih untuk melakukan serbuan cepat, intelijen, gerilya maupun anti-gerilya. Pasukan elit khusus ini juga biasa menghabisi musuhnya dalam senyap. Selain menggunakan kemampuan sniper, mereka saat ini dibekali dengan kemampuan menggunakan sumpit. Senjata tradisional yang sangat diandalkan dan sangat efektif dalam serangan senyap (minews.id).

Sumpit merupakan produk kecerdasan suku bangsa Dayak. Kini telah menjadi sumbangsih penting dalam memperlengkapi pasukan TNI sebagai penjaga kedaulatan bangsa Indonesia. Sumbangsih yang tak ternilai harganya untuk bangsa. 

Sumpit! Senjata tradisional hasil olah pikir, pengalaman dan pemanfaatan alam oleh suku bangsa Dayak. Luar biasa bukan!

***

Sumber:

  • https://www.minews.id/kisah/tontaipur-satuan-elit-kostrad-bentukan-ryamizard-ryacudu-yang-mahir-gunakan-sumpit-dayak
  • https://www.indomiliter.com/sumpit-dayak-senjata-tradisional-ampuh-untuk-silent-raid/