Resensi | “Pengkhianatan” Seorang Wakil Gubernur
Judul Buku : Mengkhianati Keputusan Sendiri, Memoar Politik YTP: Refleksi Perikehidupan Politik Indonesia
Penulis : Dr. Yansen T.P., M.Si.
Cetakan : Pertama, 2022
Penerbit : Buku Kompas xvi + 402 halaman
ISBN : 978 – 623-346-374-4
Dari judulnya, buku karya Dr. Yansen Tipa Padan ini sudah menarik untuk dibaca. Ia dapat mengundang beberapa pertanyaan. Keputusan apa yang ia khianati? Mengapa ia tidak menepati janjinya? Kesetiaan apa yang ia langgar?
Sebanyak tiga kali Yansen mengkhianati keputusannya sendiri. Pengkhianatan Pertama ketika ia maju sebagai calon Bupati Malinau tahun 2011. Padahal tahun 2009 ketika masih menjalankan tugas sebagai Sekda Malinau, Yansen sadar setelah menjabat sebagai camat selama belasan tahun, interaksi dengan keluarganya sangatlah kurang. Ini menjadi alasan utamanya untuk segera pensiun.
Namun apa yang direncanakan tidak sesuai dengan kenyataan. Menjelang Pemilihan Bupati Malinau 2011, Yansen justru mendapat dukungan dari Awang Farouk, Gubernur Kaltim Kala itu. Ia maju berpasangan dengan Topan Amrullah. Dan ia pun terpilih menjadi Bupati Malinau periode 2011 – 2016.
Pengkhiatan kedua, terjadi ketika Yansen maju lagi pada periode kedua sebagai Bupati Malinau pada tahun 2015. Padahal sebelumnya ia telah berdiskusi dengan keluarga bahwa ia putuskan untuk tidak maju lagi.
Ketika DPR RI memutuskan untuk memajukan jadwal pilkada di beberapa kabupaten (termasuk Malinau) dari tahun 2016 menjadi 2015, membuat konstelasi politik di Malinau berubah begitu cepat. Yansen dicalonkan kembali sebagai Bupati Malinau Periode 2016 -2021 oleh PDIP dan Partai Demokrat. Akhir cerita sudah bisa ditebak, Yansen kembali terpilih menjadi Bupati Malinau untuk periode kedua.
Pengkhianatan ketiga terjadi ketika Yansen maju dalam Pilkada Kalimantan Utara tahun 2021. Padahal Desember 2019 Yansen sudah menyampaikan kepada anak-anak dan istrinya bahwa ia tidak akan maju lagi baik untuk calon gubernur maupun calon wakil gubernur. Namun ternyata Yansen mengingkari lagi keputusannya sendiri. Alasan ia maju karena didera oleh rasa prihatin yang sangat mendalam melihat keadaan masyarakat Kaltara dan perilaku pemimpin yang sedang berkuasa saat itu. (hal 332 – 333).
***
Mengkhianati keputusan sendiri merupakan catatan penting tentang perjalanan karir Yansen di dunia birokrasi dan politik. Dalam buku ini diceritakan bagaimana ia merangkak dari bawah mulai dari menjadi pegawai biasa, camat, sekda Malinau, staf ahli gubernur, dan kemudian menjadi Bupati Malinau selama dua periode. Dan terakhir pada tahun 2021 menjadi Wakil Gubernur Kalimantan Utara.
Kelebihan buku ini karena berisi pengalaman nyata Yansen dalam menjalani kehidupan di dunia birokrasi dan politik. Buku ini enak dibaca karena bahasanya mudah dipahami dan ditulis dengan gaya bercerita.
Kekurangan buku ini karena ada beberapa bagian cerita yang diulang. Selain itu hanya satu bab yang mencerminkan judul buku.
Buku ini tidak hanya memuat tentang perjalanan karir dalam dunia birokrasi dan politik saja, tapi juga tentang filosofi bagaimana hidup berintegritas. Penulis menyampaikan tujuh nilai integritas diri yang harus dimiliki seseorang agar dapat menjalani kehidupan dengan baik dan benar. (hal.317-322).
Buku ini perlu dibaca kaum intelektual, para birokrat dan politikus. Buku ini juga bermanfaat bagi orang yang ingin hidup berintegritas, bermartabat dan memiliki peran dalam masyarakat.