Keuntungan Menulis Biografi
Sebenarnya, saya tidak pernah sudi untuk menulis apa yang disebut dengan obituari. Hal itu karena saya sering kali melihat penulis senior Rosihan Anwar. Tiap kali ada tokoh nasional atau seseorang yang menjadi pusat perhatian publik, dan meninggal dunia, tak luput selalu Rosihan Anwar yang menulisnya. Saya suka baca. Dan menikmati dengan saksama bagaimana sang jurnalis senior juga seniman dan sastrawan ini dengan sangat apik lagi menarik menulis obituari orang.
Namun dalam hati sanubari saya bertanya: siapakah yang nanti menulis obituari Rosihan Anwar?
Oleh karena itu, dalam konteks tulisan ini, saya tidak hendak menyatakannya sebagai sebuah obituari. Melainkan hanya sebagai sekilas bagaimana saya bersama saudariku Cristiana, Lomon menulis buku ini.
Saya senantiasa suka menulis biografi orang. Selain saya belajar banyak dan tahu lebih dulu tentang nya, saya memetik banyak hikmah dari setiap biografi orang yang saya tulis. Pada akhirnya, saya lebih tahu dari orang bahwa sang tokoh yang dituliskan itu sesungguhnya banyak hal tentang dia yang tidak ditulis daripada yang kita tuliskan. Dalam hal ini, saya sebelum menulis biografi orang lebih dulu mewawancarai, mengumpulkan informasi, namun informasi yang kita himpun dan kita dapatkan itu tidak semuanya ditulis. Melainkan lebih banyak yang tidak ditulis.
Yang tidak ditulis itulah yang namanya bias. Penulis menimbang-nimbang, apakah konten ini pantas disajikan sebagai konsumsi publik atau tidak. Oleh karena itu, siapa pun yang menulis biografi orang lain, dia mengetahui banyak tentang seseorang yang ditulisnya biografi itu.
Oleh karena itu, dalam sejarah leadership, nama Burns yang menulis biografi presiden Amerika serikat menjadi sangat terkenal. Ia kemudian digelari atau dibaiat sebagai ahli leadership karena dia tahu dengan persis seperti apa leadership style para presiden Amerika.
Dalam pada itu, di dalam biografi tertua di dunia mengenai sejarah kehidupan para kaisar ada sebuah buku yang sangat sangat populer di dunia. Yakni tentang kehidupan para kaisar.Ada 12 kaisar Roma yang dituliskan kisah hidup mereka oleh penulis kodang sepanjang masa: Gaius Suetonius Tranquillus.
Saja pada gilirannya mafhum. Bahwa ada lebih banyak sisi kehidupan seseorang yang tdak dituliskan daripada yang dituliskan. Oleh karena itu, saya merasa bahwa wa apa yang kami tulis tentang Irjen Dinar ini adalah secuil dari apa yang dialami. Juga apa dia lakukan selama berkarier di dunia kepolisian dari pendidikan Akpol sampai akhirnya pensiun menjadi polisi dalam level kepangkatan yang sangat tinggi bagi orang Dayak yaitu bintang ** atau Irjen.
Sang Irjen Dayak mengembuskan napas terakhir pada 31 Maret di Jakarta.
Nah, bagi kami, sebagai penulis. Hal ini sungguh-sungguh sangat menggugah sekaligus membanggakan bagaimana orang Dayak bisa meniti karier di jagat kepolisian yang terkenal rumit. Sedemikian rupa, sehingga meraih kepangkatan hingga jenderal. Buku ini kami tulis dan terbitkan pada 2015.
Adalah sesuatu yang kemudian menjadi adagium: apabila Anda ingin sukses maka lakukan apa yang orang sukses lakukan.
Apa keuntungan menulis biografi?
Imbal-jasa, harus diakui, memang penting. Namun, kepuasan tidak bisa dikuantifikasi. Selain, tentu saja, keuntungan mendapat pengetahuan dan informasi. Sebab tidak semua "kekayaan" seorang tokoh dituliskan dalam sejilid buku.