Sosok

Yansen TP: Life Begins at 61

Rabu, 13 Januari 2021, 12:42 WIB
Dibaca 839
Yansen TP: Life Begins at 61
Buku sebagai kado HUT

Buku sebagai Kado. Ad multos annos Yansen TP (YTP).

Menandai hari jadinya ke-61, para sahabat menulis dan menerbitkan buku. Opini, pengalaman, serta berbagai interaksi bersama dan mengenalnya.
Buku sebagai kado, memang beda!

***

Siapa penulis buku ini dan apa isinya?

Yansen Tipa Padan, Yansen TP, atau hanya inisial YTP. Nama tak asing di jagad maya dan nyata. Ia Bu-pati Ma linau (2011–2016, 2016 – 2021), Kalimantan Utara. Namun, ia terdeteksi pula sebagai cendikiawan dan penulis. Lewat publikasinya, terutama Gerakan Desa Memba­ngun: Sebuah Ide Inovatif tentang Pembangunan Desa (PT Danar Wijaya, 2013), namanya mulai berkibar di aras nasional, bahkan internasional. Buku ini merupakan publikasi untuk khalayak yang lebih luas didasarkan pada disertasi S-3-nya pada Program Pascasarjana, Ilmu Administrasi Negara, Universitas Brawijaya, Malang.

Ada pepatah, “Life begins at 40”. Kami menambah starting yang menjadi tonggak awal kehidupan seseorang 20, bahkan 21 tahun. Yansen lahir di Pa' Upan, Binuang pada 13 Januari 1960. Ia kini –2021- memasuki usia 61 tahun. Koinsidensia, di bilangan angka usia ini, ia Wakil Gubernur Terpilih Kalimantan Utara. Apa makna dan filosofi di balik angka itu? Silakan Pembaca mengikuti seluruh narasinya dalam buku ini.

Biasanya, saat ulang tahun, kado yang diberikan jika bukan kue, ya kenang-kenangan lain seperti: baju, cincin, atau benda lainnya. Namun, para sahabat memi-lih kado lain yang spesial dan tak lekang oleh zaman dan tak rusak oleh ngengat: buku.

Sebab benda-benda bisa usang, namun tulisan abadi. Dalam keabadian ini, para sahabat menukilkan pengalaman dan opini tentang sang tokoh.

Sebenarnya, yang namanya “usia” terkait dengan tiga hal, yakni 1) kronologis, 2) biologis, dan 3) psikologis. Yang pertama, usia berdasarkan urut kacang waktu dari masa kelahiran (*) seseorang hingga ber-akhir pada suatu titik waktu tertentu (+) yang di sebut sebagai calander age. Nah, dalam konteks ini, YTP berbi lang usia 61.

Yang kedua, usia ditinjau dari sisi bilogis, yaitu kondisi baik buruknya fungsi raga seseorang terkait dengan usia kronologis.

Dan ketiga, usia dilihat dari sisi psikologis yaitu terkait dengan persepsi seseorang mengenai usianya sendiri yang berpengaruh pada sikap, tindakan, dan perilakunya.

Dalam hal ini, Yansen tidak pernah menjadi tua. Ia tetap mengembusi élan vital, spirit hidup, dalam segala hal. Bagai nyala, semangatnya senantiasa me-mendar. Menerangi dan menghidupkan makhluk alam sekitar.Selamat menikmati. Sekaligus, menggali inspirasi dan motivasi dari sang tokoh yang dirangkai dalam narasi opini para sahabat.

***

Berikut senarai penulis dan ringkasan menu gizi buku sebagai kado ini.

1. R. Masri Sareb Putra:  Orang yang Mengidolakan Ayahnya, Pasti Sang Ayah The Best.

2. Pepih Nugraha: YTP dan Literasi.

3. Dodi Mawardi: Pria Bhinneka Tunggal Ika.

4. Saptono Raharjo: Impian jadi Kenyataan.

5. Agussalam Sanip: Dari Tidur di Pinggir Sungai – Tidur di Hotel Bintang Lima.

6. Helmi Pandawa: Pemimpin Karismatik.

7. Lio Bijumes (Rasat Gituen Buduk Naret):  Figur Dr. Yansen YTP, M. Si. di Mata Saya.

8. Christine Nerapa: Sosok Bupati yang Lengkap.

9. Rosmini, S.Ikom., M.Si.: Dr. Yansen TP, Pemimpin Sekaligus Guru.

10. Sollaimansyah (Sule): Sosok YTP di Mata Jurnalis.