Menyongsong Indonesia Maju 2045 Bersama Pemimpin Muda yang Bijaksana dan Berwawasan Nusantara
Masa depan, harapan, dan perubahan adalah beberapa dari banyak kata kunci yang selalu dikaitkan dengan generasi muda. "Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia "- Ir. Soekarno.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya yang cukup besar di dunia. Sumber daya yang dimiliki Indonesia saat ini sangatlah beragam, mulai dari kekayaan sumber daya alam yang sangat melimpah di seluruh penjuru Nusantara hingga populasi sumber daya manusia yang di dominasi oleh anak muda. Kekuatan sumber daya ini menjadi signal besar bagi bangsa Indonesia untuk menyongsong Indonesia maju di tahun 2045.
Menurut UU Nomor 40 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 1 tentang Kepemudaan, pemuda adalah warga negara yang berumur 16-30 tahun, baik laki-laki maupun perempuan. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2022 sebanyak 68,82 juta jiwa penduduk Indonesia masuk kategori pemuda. Angka tersebut porsinya mencapai 24% dari total penduduk. Hal ini menjadi salah satu kekuatan besar bangsa Indonesia, dimana anak muda akan menjadi tongkat estafet pejuang Indonesia maju 2045. Anak muda diharapkan dapat menjadi stakeholder utama dalam berkarya unrtuk mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia.
Sejak masa perjuangan sejarah kemerdekaan Indonesia, pemuda Indonesia telah banyak memberikan kontribusi dalam pergerakan perubahan. Hal ini terlihat sejak munculnya organisasi modern bernama Boedi Oetomo pada tanggal 2 Mei 1908 kemudian deklarasi Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, desakan kelompok muda untuk deklarasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 hingga gerakan reformasi pada bulan Mei 1998 yang merupakan bukti pergerakan bahwa pemuda Indonesia memiliki peran penting dalam perjuangan dan perubahan bangsa.
Historis bangsa Indonesia tersebut menegaskan bahwa peran pemuda menjadi bagian terpenting pada arah sejarah perjalanan bangsa Indonesia dan bukan hanya itu, hal ini meyakinkan bahwa kekuatan sumber daya pemuda saat ini mampu menjadi modal untuk menyongsong Indonesia maju. Beberapa saat terakhir ini, tokoh di Indonesia sering sekali meyampaikan bahwa Indonesia akan menjadi negara maju.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang berlandaskan Pancasila sebagai ideologi terbuka yang berazaskan keadilan, kemakmuran, dan kesejahterahan. Kondisi saat ini mendorong munculnya pemuda menjadi mesin penggerak transformasi menuju Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera. Keyakinan ini muncul dikarenakan menilik historis perjuangan bangsa Indonesia, dimana kontribusi pemuda menjadi bagian penting dalam pergerakan perubahan dan lahirnya kekuatan baru. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah sosok pemimpin muda seperti apa yang bisa memajukan Indonesia? Tentu hal ini tidaklah mudah, dikarenakan Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang memiliki kharateristik yang sangat beragam dengan masyarakat majemuk di seluruh penjuru Nusantara dari Sabang hingga Merauke.
Tantangan kemudaan di masa depan akan menjadi lebih kuat dan tak terkendali dengan berbagai persoalan bangsa yang beragam. Saat ini, persoalan bangsa Indonesia masih didominasi oleh masalah keadilan, kemakmuran, dan kesejahterahan. Belum tercapainya ketiga hal ini membuktikan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin muda dimasa depan yang dapat memberikan kontribusi gagasan, karya, dan gerakan untuk mencapai cita-cita nasional dan memberikan multiplier effect bagi seluruh rakyat Indonesia.
Cita-cita nasional yang mengkehendaki kerakyatan yang adil, makmur, dan sejahtera sepertinya masih menjadi PR bangsa Indonesia. Hal ini terlihat bahwa masih tingginya kesenjangan sosial masih, angka pengangguran, kemiskinan, pembangunan infrastruktur yang belum merata, korupsi, intoleransi, dan sebagainya. Ini terjadi dikarenakan faktor kondisi geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan dan masyarakat majemuk yang sangat beragam. Dengan segala tantangan dan persoalan yang disebutkan, maka bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin muda di masa depan yang bijaksana dan berwawasan Nusantara.
Pemimpin bijaksana diyakini akan menjadikan arah pergerakan bangsa ini menuju pada kekuatan besar yang sering dijuluki dengan Macan Asia. Dikarenakan pemimpin yang bijaksana memberikan karya-karya besar yang dapat mengelola sumber daya yang dimiliki bangsa saat ini. Sumber daya alam yang melimpah seperti minyak, batu bara, gas alam, emas, nikel, tembaga dan berbagai komoditas lain yang diminati pasar internasional akan menjadikan bangsa Indonesia menjadi kekuatan besar ekonomi dunia. Sumber daya manusia berupa mayoritas anak muda akan menjadikan bangsa kita menjadi kekuatan ekonomi digital, dimana anak muda Indonesia saat ini sangat tertarik dengan dunia digital dan peluang ekonomi digital saat ini sangatlah besar. Kekuatan sumber daya manusia yang terampil dan memadai (Human Capital Index) akan membangkitkan pembangunan nasional dan pertumbuhan ekonomi, sehingga hal ini akan berdampak pada kesejahterahan masyarakat Indonesia. Kemudian pemimpin yang berwawasan Nusantara diyakini dapat memberikan kontribusi pemerataan pembangunan di Indonesia. Oleh sebab itu pemimpin muda masa depan diharapkan merupakan pemimpin yang mengerti kondisi dan persoalan berbagai daerah di Indonesia. Hal ini tidaklah mudah, dibutuhkan kerja keras dan pergerakan yang masif, sebab Indonesia merupakan negara kepulauan dan masyarakat yang sangat majemuk dengan berbagai persoalan yang berbeda - beda. Pemimpin yang berwawasan Nusantara akan mampu mendorong terciptanya keadilan, kemakmuran, dan kesejahterahaan bagi seluruh rakyat Indonesia dari Sabang hingga Merauke.
Pemimpin muda yang bijaksana dan berwawasan Nusantara diyakini dapat mendobrak cita-cita nasional yang berazaskan keadilan, kemakmuran, dan kesejahterahan. Sehingga apabila hal ini sudah tercapai maka Indonesia akan senantiasa disegani oleh masyarakat Internasional dan mampu menyongsong Indonesia maju. Melalui artikel ini diharapkan dapat menjadi gagasan yang membuka pemikiran kita bersama untuk membangun Indonesia maju sesuai cita-cita nasional bangsa Indonesia.