Sosok

Cinta Bersemi Merajut Janji

Selasa, 12 April 2022, 15:58 WIB
Dibaca 818
Cinta Bersemi Merajut Janji
Cincin di jari manis

Cinta sepertinya cerita indah namun tiada akhir didunia fana, membuat terlena dalam denyutan qalbu asmara. Setiap Inshan manusia dalam proses kehidupan selalu mendambakan impian, harapan cinta yang penuh kasih sayang dalam mewujukan kebahagian. Ketika cinta sudah menggelora kedua Inshan manusia semangat emosi membara seperti lautan riuh gelombang merenyuh cinta yang tak terpisah menyambut rasa asih, bagaikan bulan siaga sinari langkahmu, trus berjalan, truslah melangkah, ku tahu kau tahu aku ada, mencintaimu harus menjelma aku.

Pada umumnya manusia itu mencintai keindahan, kecantikan, ketampanan, kerapian dan kebaikan dan sebaliknya  manusia tidak menyukai keburukan serta kekerasan itu adalah fitrah tabiat manusia, oleh sebab itu setiap Inshan manusia  menginginkan kebahagiaan sangat mendambakan kehadiran cinta dalam hidupnya. Cinta itu burung yang indah, mengemis untuk ditangkap, tapi men
olak untuk dilukai (Kahlil Gibran)

Berselang waktu menjelang siang aku tak terbayangkan kedatangan tamu seorang Endrian, beberapa waktu lalu  dikenalkan Teana kepada diriku, dengan senyuman terlihat bahagia memberikan salam  pertemuan dikediaman ku yang penuh kesederhanaan .

Mengalir obrolan santai saling tanya keadaan kesehatan maklum usia sudah kepala enam puluhan. Diam diam Endrian membawa kopi sasetan yang merupakan kesukaan nya dan aku langsung membuatkan nya, seletukan Endrian biar asik obrolannya, kopi aku sajikan kami bersama  menikmati seduhan kopi dan Endrian memuji buatan kopi nya satu kata mantabs.

Sambil mengalir cerita yang penuh canda dan tawa dalam suasana keakraban, aku tanya pada Endrian bagaimana kabar hubungan nya dengan Teana sewaktu itu kelihatan romantis. Endrian tertawa terbahak bahak penuh makna ketika pertanyaan itu aku sampaikan dan sekaligus menjawab,  dengan rasa bahagia Teana Alhamdulillah dalam keadaan baik dan sehat, trus Endrian menyampaikan keliatan malu dan senyum  sumringah hubungan kami saat ini seperti nya romantis teriring ucapan Cinta Bersemi Merajut Janji mungkin itulah restu Ilahi.

Anak anak kami juga sudah memberikan persetujuan untuk orang tuanya, burung merpati terbang tinggi, harumnya bunga melati, kalau jodoh sudah menanti, anak hanya merestui . Insya Allah dalam waktu tidak lama, kami akan melanjutkan melaksanakan  kejenjang  pernikahan perkawinan dan mohon doanya semoga mendapat ridho dan keberkahan Allah Swt.  Mendengar cerita tersebut aku hanya mengucapkan Alhamdulillah kepada sahabat teman seorang Endrian dan menyampaikan bahwa anda haruslah, menjaga komitmen, kesabaran dan kesetiaan menjadi tiga bahan yang perlu dipupuk dalam Pernikahan, jangan berhenti untuk merawat karena bunga itu akan menemani setiap saat dan jangan  orang yang kau persunting sebagai pasangan, jadikanlah juga Ia sebagai pasangan hidup yang kau percaya.

Berlarut asik obrolan Endrian juga menceritakan Putri sulungnya kebetulan sudah  berumah tangga dan dikaruniai  dua orang anak, terkait  dengan niat orang tua Ayah melaksanakan  pernikahan perkawinan berbahagia merestui , sudah merasa sepertinya tambatan hati ketika dikenalkan pertama kali dengan ibu Teana. Hal inilah menjadi kekuatan energi Endrian  kejenjang pernikahan perkawinan yang relatif lama diimpikan untuk mendapatkan pasangan hidup mewujudkan kebahagiaan. Asik obrolan berdering suara telpon genggam Endrian itu adalah telpon Teana.

Selesai oborolan telpon dengan Teana , Endrian mohon maaf pamit pulang dengan senyum seletukannya nanti kita lanjut pertemuan selanjutnya.

Menyimak merenungkan obrolan Endrian tadi, aku merasa heran dan kaget bahwa hubungan dengan Teana yang relatif singkat sudah menunjukkan niatan akan melaksanakan perkawinan dalam waktu  dekat ini, aku langsung teringatkan kalimat " rejeqi telah tertakar, dan jodoh tidak akan tertukar "  mau seperti apapun kondisinya, mau apapun jaraknya, kalau memang jodoh pasti akan bertemu.

Menjelang sore ada suara panggilan telepon ternyata itu dari Teana, dengan ucapan salam dia memulai obrolan menanyakan soal keadaan kesehatan, maklum sudah lama tidak berjumpa dan aku mengucapkan Alhamdulillah baik sehat. Pada kesempatan itu juga Teana menyampaikan menginformasikan pada aku bahwa hubungannya dengan Endrian dalam waktu dekat Insya Allah akan melaksanakan pernikahan perkawinan.

Teana juga menyampaikan pada aku bahwa untuk kejenjang pernikahan perkawinan sungguh tidak terbayangkan mengingat aku sudah berusia relatif tua katanya,tapi itulah jodoh menutup obrolan ditelpon dengan ucapan maaf ada kesibukan lain acara dengan keluarganya langsung mengucapkan salam.


Apa yang disampaikan Endrian dan Teana pada diriku akan merencanakan pernikahan perkawinan dalam waktu dekat aku berucap Alhamdulillah semoga lancar mendapat ridho dan keberkahan oleh Sang Ilahi. Bulan puasa makan kurma, satu butir untuk berbuka, aku tunggu yang lama , Alhamdulillah sahabatku sudah menuju langkah pernikahan perkawinan buat bahagia, melihat nanti bersanding mesra.

Berselang waktu putri sulung Endrian menyampaikan undangan ketempat kebetulan aku langsung menerimanya dengan perasaan penuh kedamaian Putri Sulung Endrian dengan mohon maaf langsung balik pergi ketempat keluarga lainya dengan akhir kata mengucapkan salam.

Aku duduk di kursi perlahan membuka amplop dan langsung membaca undangan ternyata memohon kehadiran sukuran pernikahan perkawinan Endrian dan Teana dilubuk hati yang dalam aku ucapkan Bismillah Alhamdulillah Cinta Bersemi Merajut Janji direstui Sang Ilahi pernikahan perkawinan terwujudkan.

Memenuhi undangan aku hadir diacara syukuran yang dilaksanakan dengan penuh kesederhanaan namun kedua mempelai Endrian dan Teana aura tebaran senyum kebahagian.

Kepada mempelai hanyalah aku ucapkan seuntai pantun : Bunga Mawar Merah Merkah, Elok nian dipandang mata, Senangnya kau menikah, Semoga menjadi keluarga Sakinah Mawardah Warrahmah.

Dobi Rizami (Penggiat Literasi)

***

Tags : sosok