Puisi:Kembali Pulang
Tersesat diantara gedung-gedung pencakar langit
Tapi semua itu bukanlah kebetulan
Dalam diamku
Aku menemui ribuan manusia seperti lautan api
Terkadang berteriak-teriak di luar pagar besi
Ada yang memaki ada yang histeris
Hati nuraniku memberontak
Aku hanya diam
Tidak berdaya
Mungkinkah aku cuma jadi patung
menyaksikan lautan manusia yang berteriak-teriak di luar pagar
Sungguh aku tersiksa kala itu
Saat senja aku berjalan
Melewati lorong-lorong terminal dan kereta
Menjumpai lautan manusia yang tidak aku kenal
Berlomba-lomba mengejar mimpi tanpa mengenal waktu
Menjelang pagi
Irama serupa aku alami lagi
Ada banyak pengais rejeki akar rumput
Gelandangan berlari-lari tanpa tujuan
Oh..Tuhan..aku tidak bermimpi
Aku hanya ingin kembali pulang
Tak ingin melihat para gelandangan
Kini aku pun kembali pulang
Menjadi pejuang Literasi
Mimpiku hanya satu
Menuliskan aspirasi mereka ke dalam sebuah buku
Agar semua itu bisa dipelajari
Tanpa perantara lagi
Maafkan aku harus kembali pulang
Mencari perjuangan lain
Tak mampu aku menyaksikan
Bicara tiada henti
Bicara ..bicara habis laksana angin
Itu terlalu berputar-putar
Itu memakan banyak waktu
Itu menghambur-hamburkan uang
Hanya satu yang ingin aku sampaikan
Tuliskan dan catatlah
Apa kata mereka
Akar rumput
Baca dan pelajarilah
Buku akan mewakili aspirasi
Akhir kata
Salam Literasi
#jadikanfotobercerita
#jadikanfotomenjadikaryasastra
Jakarta, 20 Maret 2007