Sastra

PUISI-PUISIAN: Kidung Bulan Rambutan

Selasa, 29 November 2022, 06:06 WIB
Dibaca 368
PUISI-PUISIAN: Kidung Bulan Rambutan
Bulan (Foto: pxfuel.com)

Pepih Nugraha

Penulis senior

KIDUNG

dengar mouskouri senandung ave maria 

dengar senandung reliji al i'tirof abu nawas

wahai daulat pendengaran

kemana saja kau selama ini

padahal senandung itu

mengelus hati yang cadas

membelai jiwa yang angkuh

melambungkan segala rasa

bahwa telinga tak kenal sekat

bahwa hati bisa luluh

bahwa jiwa bisa luruh

bahwa rasa bisa lepuh

hanya oleh sebuah kidung

yang membelai kesunyian

menampar kesadaran

(22112022)

#

BULAN 

bulan mengambang di dedahanan

bagai lampu raksasa kota

kesepian

cahaya terang itu 

kabarkan kisah masa silam

yang kelam

daku ini malam 

adalah bulan 

yang memandangmu dari sela-sela dedaunan 

sedang berkasih-kasihan

bermesra-mesraan

dengan liyan 

(22112022)

##

RAMBUTAN

tak sengaja kutelan biji rambutan

tumbuh melambung di dalam lambung tak lama kemudian 

akar menusuk buah zakar

menembus usus hingga anus

ranting keluar dari lubang kuping

daun tumbuh di lubang hidung

ku tak berani buka mulut

takut benalu ikut

sebentar lagi pohon rambutan berbuah

tinggal menanti musim berganti

berbilang hari

kini musim rambutan telah tiba

di lubang kuping bergelayutan buah rambutan

ranum dan harum

anak-anak memetik berebutan

aku sendiri tak kebagian

(23112022)

###