PUISI-PUISIAN: Kidung Bulan Rambutan
KIDUNG
dengar mouskouri senandung ave maria
dengar senandung reliji al i'tirof abu nawas
wahai daulat pendengaran
kemana saja kau selama ini
padahal senandung itu
mengelus hati yang cadas
membelai jiwa yang angkuh
melambungkan segala rasa
bahwa telinga tak kenal sekat
bahwa hati bisa luluh
bahwa jiwa bisa luruh
bahwa rasa bisa lepuh
hanya oleh sebuah kidung
yang membelai kesunyian
menampar kesadaran
(22112022)
#
BULAN
bulan mengambang di dedahanan
bagai lampu raksasa kota
kesepian
cahaya terang itu
kabarkan kisah masa silam
yang kelam
daku ini malam
adalah bulan
yang memandangmu dari sela-sela dedaunan
sedang berkasih-kasihan
bermesra-mesraan
dengan liyan
(22112022)
##
RAMBUTAN
tak sengaja kutelan biji rambutan
tumbuh melambung di dalam lambung tak lama kemudian
akar menusuk buah zakar
menembus usus hingga anus
ranting keluar dari lubang kuping
daun tumbuh di lubang hidung
ku tak berani buka mulut
takut benalu ikut
sebentar lagi pohon rambutan berbuah
tinggal menanti musim berganti
berbilang hari
kini musim rambutan telah tiba
di lubang kuping bergelayutan buah rambutan
ranum dan harum
anak-anak memetik berebutan
aku sendiri tak kebagian
(23112022)
###