Sastra

Cerita Bijak(2): Naret dan Enggang

Selasa, 3 Januari 2023, 23:19 WIB
Dibaca 478
Cerita Bijak(2): Naret dan Enggang
Naret dan kehidupannya

          Puluhan tahun lalu tinggallah seorang pemuda di lembah gunung di desa Binuang. Namanya Naret, dan ia adalah seorang pemuda yang tampan,putih serta tinggi sekali. Naret pemuda sederhana,baik dan rendah hati. Ia tinggal sendirian di lembah gunung Binuang. Setiap pagi ia pergi ke sekitar hutan yang ada di lembah gunung. Naret menjaga hutan-hutan di sekitar gunung. Suatu hari Naret melihat sebuah pohon tua kering yang sangat besar. Menurutnya, pohon ini akan menjadi kayu bakar yang sangat bagus. Ia mendekatinya dengan kampak di tangan. Ketika ia akan mengayunkan kampaknya, sebuah bayangan tiba-tiba melintasinya.

          Bayangan itu adalah seekor enggang yang sangat besar, yang meluncur ke dalam rongga besar pohon itu. Naret terkejut sekali melihat ada burung enggang mendekati pohon tersebut. Ia memanjat ke cabang pohon tersebut dan mengintip ke dalam rongga pohon itu. Disana, ia melihat enggang tadi sedang memberi makan anak-anaknya. Sepasang mata enggang terlihat berkilau ketika Naret menatap mereka.

Naret tersenyum  dan menyapa enggang-enggang itu dan berkata, “Tidak..tidak. Tidak ada yang perlu kamu takuti dariku. Aku tetap akan menjaga kalian dan tidak akan mengusirmu  dari rumahmu ini, walaupun aku dapat memperoleh banyak kayu bakar dari pohon besar ini.” Naret lalu turun dari pohon itu dan pulang.

          Belum jauh Naret pergi, sebuah bayangan menutupinya dari terpaan sinar matahari. Ibu enggang itu mendarat di ujung jalan dan menghadang Naret yang sedang berjalan menuruni bukit.

“Hai pemuda tampan,” kata enggang itu, “kamu sangat baik dan murah hati. Izinkan aku untuk membalas kebaikanmu karena tidak menghancurkan rumah untuk anak-anak ku itu. Naiklah ke punggungku dan tutuplah matamu.”

          Naret yang terkejut akhirnya melakukan apa yang enggang itu katakan. “Sekarang, berpeganglah yang kuat jangan lepaskan sampai aku memintamu untuk melepaskannya. Perjalanan kita sangat jauh!” Mereka pun terbang melewati hutan belantara yang hijau.

Setelah perjalanan, mereka turun ke daratan. Ketika Naret membuka matanya, ia melihat dirinya mendarat di atas rerumputan hijau dan berbagai macam jenis bunga tumbuh di sekitarnya. Pohon-pohon dengan segala bentuk ukuran, dan warna; semuanya ada disana. Sejauh matanya memandang, Naret menyaksikan keindahan alam di sekitarnya yang membuat Naret begitu terpana. Naret  turun dari punggung enggang itu dan menggosok-gosokan tangannya seakan tidak percaya apa yang sedang dilihatnya.

“Lihatlah di bawah setiap pohon-pohon, “kata enggang, “kamu akan menemukan akar ginseng,bajakah dan obat-obatan dari hutan ini. Ambil sebanyak yang kamu bisa. Kapan pun kamu ingin kembali untuk mengambilnya lagi, katakan saja dan dengan senang hati aku akan membawamu kemari.”

Naret berjalan cepat, mengangkat sebanyak mungkin yang ia dapat dan mengisi karungnya dengan akar-akar yang berharga tersebut. Ia mendengar bahwa ginseng, akar bajakah, sangat berharga untuk membuat obat-obatan tradisional yang banyak dicari orang. Tak lama kemudian,timbul ide Naret untuk pergi ke kota dan membuka sebuah toko obat-obatan tradisional. Akhirnya Ia menjadi satu-satunya orang di Malinau yang memiliki pasokan akar ginseng,bajakah  yang tidak pernah habis.

          Ia juga kemudian hidup berkelimpahan dan mengakhiri hari-harinya dengan bahagia,nyaman sambil berkebun. Saat senggang ia menulis banyak buku, buku-buku terbaiknya berupa buku motivasi,resep obat-obatan tradisional yang laris terjual di seluruh Indonesia. Telah membuat Naret menjadi pemuda yang kreatif dan inovatif. Kini banyak orang belajar dan berguru dengan Naret. Naret yang tadinya jarang ke luar dari lembah gunung, terus dicari banyak orang,ia sampai diminta berbagi ilmu pengetahuan mengenai obat-obatan tradisional dan dunia kepenulisan, mulai dari tingkat local,nasional dan internasional.  Itulah kisah Naret yang berawal menjaga lembah beserta flora dan fauna yang ada di sekitar gunung, sampai saat ini menjadi inspirasi banyak orang di seluruh penjuru dunia.

Pesan: Banyak hari ini orang yang ditunggu kata-kata motivasinya,penampilannya hanya melalui sebuah karya sederhana entah itu membuat buku,melukis,memasak,meracik obat-obatan tradisional,menciptakan alat musik dll. Mari kita terus berinovasi dan berkarya dengan cara biasa tapi akan menjadi luar biasa ketika karya itu bermanfaat bagi banyak orang.