Kriteria Pemimpin Ideal : Persiapkan Diri (Part 2-end)
Pada postingan sebelumnya, kamu disuguhkan dengan definisi pemimpin. Secara sederhana, dalam artikel tersebut, seorang pemimpin dituntut untuk melakukan aksi nyata dan berdampak positif pada lingkungan sekitarnya. Kali ini, mari membahas lebih dalam mengenai tentang kriteria pemimpin ideal dan adakah yang teridentifikasi di dalam dirimu?
BORN or TAUGHT LEADER?
Sebelum mengulas karakter ideal seorang pemimpin, sosok manakah yang kamu percayai bisa membawa perubahan positif yang lebih signifikan pada kelompok/organisasi/tim-nya?
A. Sosok yang terlahir sebagai pemimpin.
B. Sosok yang berlatih menjadi pemimpin.
Sesungguhnya, kamu tidak perlu memilih salah satu. Untuk menjadi pemimpin ideal, kamu bisa memiliki keduanya. Lagi, mari membahas contoh kasus dalam film drama sejarah, The Last Kingdom: Seven Kings Must Die (2023).
Menurut laman Englishmonarchs, Uhtred of Bamburgh adalah pemimpin dari Bamburgh, Northumbria. Tokoh ini diceritakan menjadi sosok berjiwa pemimpin yang mampu membangkitkan semangat juang dalam diri bawahannya. Tetapi, artikel ini akan menyoroti lebih dalam ke salah satu anak didiknya, yaitu Aethelstan. Dilansir dari laman museum Athelstan, Aethelstan adalah anak raja Edward the Elder dan menjadi raja yang mampu menyatukan seluruh Inggris.
Dalam film tersebut, Aethelstan terlahir dengan hak waris sebagai pemimpin, namun ia sempat jatuh dan melakukan kesalahan akibat hasutan dari Ingilmundr. Uhtred berusaha mengingatkan Aethelstan akan tipu muslihat Ingilmundr, yang saat itu, masih menjadi kekasih raja muda tersebut. Tentu saja, Aethelstan tidak mempercayai Uhtred dan lebih memilih untuk melakukan saran dari kekasihnya.
Untungnya, Uhtred masih berada di sisi Aethelstan, saat ia menyadari jebakan Ingilmundr. Pemimpin Northumbria itu membantu Aethelstan untuk memenangkan perang melawan aliansi 6 raja, yang dipimpin oleh Anlaf. Kemudian, Aethelstan menjadi raja seluruh Inggris dan memimpin selama lebih dari satu dekade.
Moral film di atas meyakinkan penonton bahwa menjadi pemimpin bukan berasal dari hak waris, namun terus belajar dari pengalaman dan refleksi terhadap pilihan kecil yang dibuatnya dengan tujuan untuk kesejahteraan bersama. Gabungan dari hak waris (born leader) dan disiplin latihan diri (trained leader) dapat membawamu menjadi pemimpin yang mengubah dirimu, komunitasmu, dan bahkan bangsamu.
KRITERIA PEMIMPIN IDEAL
Lalu, bagaimana caramu untuk bisa melatih diri menjadi pemimpin yang ideal?
Banyak penelitian yang sudah dilakukan untuk meramu kriteria pemimpin ideal. Salah satunya penelitian dari Gianti Gunawan (2019) yang menyatakan bahwa pemimpin ideal untuk Jawa Barat adalah sosok yang mampu mengarahkan, memotivasi, dan menghargai kinerja timnya sehingga performanya efektif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Penelitian lain oleh Ainun Najib (2013) yang menegaskan bahwa pemimpin harus mampu mengidentifikasi faktor dan strategi untuk menetapkan tujuan dan visi yang nyata. Pemimpin juga diwajibkan memiliki tanggung jawab dan kesadaran diri untuk berkomunikasi efektif dengan anggotanya sehingga saling mendukung dalam mencapai tujuan bersama.
Sejalan dengan kedua penelitian di atas, Michigan State University juga mengemukakan 4 tindakan yang harus ditunjukkan oleh seorang pemimpin ideal:
1. Mengutamakan orang lain
Agar dapat menguasai keterampilan leadership ini, kamu perlu membiasakan diri untuk memiliki sudut pandang yang luas. Pikirkan cara untuk membantu orang lain atau komunitasmu agar pekerjaan mereka lebih efektif dan kehidupannya lebih sejahtera. Pemimpin yang ideal mampu mengarahkan dan memotivasi anggotanya untuk kemajuan bersama.
Selain itu, saat kamu bekerja sama dengan anggota komunitasmu, tunjukkan rasa hormat dan menghargai sehingga mereka merasa bersemangat untuk berkontribusi lebih banyak dan lebih bermanfaat lagi. Bahkan, saat salah satu timmu kurang pengalaman, dampingi dan bina mereka agar kompetensi yang dibutuhkan dapat mereka kuasai.
2. Mampu berkomunikasi dengan efektif
Kuasai berbagai bentuk komunikasi, baik yang verbal maupun melalui ekspresi atau gestur tubuh. Pastikan kamu menunjukkan sikap menerima dan memotivasi anggotamu saat kamu berhadapan dengannya.
Jika kamu berinteraksi dengan masyarakat awam, tunjukkan vibrasi positif dalam ekspresi wajah dan bahasa tubuhmu. Lawan bicaramu akan menangkpa komunikasi non-verbal ini sebagai pendukung terhadap ucapan yang kamu katakan.
Komunikasi efektif dapat menghapus jarak antara pemimpin dan anggotanya, serta meminimalkan celah kesalahpahaman yang muncul.
3. Tentukan visi dan tujuan yang realistik
Laman Michigan University menyatakan bahwa perbedaan pemimpin dan anggotanya terletak pada sudut pandang. Pemimpin melihat dirinya sebagai acuan untuk memberi dampak positif dan menginspirasi lingkungannya.
Keterampilan pemimpin ideal yang tidak kalah pentingnya adalah kemampuan mengidentifikasi potensi dan mencanangkan rencana strategi sehingga dirinya dan anggota tim memiliki arah yang jelas untuk dituju. Tentunya, arah yang ditetapkan harus mengacu pada batasan yang spesifik, terukur indikatornya, dan dalam batasan waktu yang realistik (SMART).
Dengan komunikasi yang jelas dan visi realistik, pemimpin mampu mengarahkan anggota timnya untuk mencapai tujuan terbaik, seperti penelitian Najib (2013).
The difference between a team member and a leader is perspective.
4. Kembangkan potensi anggota timmu
Dengan bekerja sama, sebuah organisasi lebih mampu menyelesaikan masalah dan sedikit membuat kesalahan. Terlebih lagi, dengan pemimpin yang ideal, anggota tim memperoleh contoh best practice untuk mencapai tujuan organisasi.
Seorang pemimpin yang hebat memperlakukan anggota timnya dengan hormat saat berkolaborasi dan merayakan pencapaian visi yang diyakini bersama.
MULAI DARI MANA?
Setelah mempelajari contoh dan mengetahui kriteria pemimpin ideal, ini lah saatnya kamu beraksi!
Mulailah dengan mengamati sekitarmu dan identifikasi potensi yang dimiliki. Pikirkan pengembangan apa yang bisa kamu lakukan untuk membawa kemakmuran dan kesejahteraan bagi orang di sekitarmu!
Setelah kamu menemukan potensi dan teknik pengembangan, rintislah komunitas atau bahkan Non-Government Organization (NGO) yang dapat menjadi kendaraanmu mencapai pengembangan dan kemakmuran yang kamu impikan untuk masyarakat sekitar.
Tentu saja, sebelum merintis NGO, buatlah rencana strategis dalam bentuk visi dan tujuan yang realistik untuk kamu capai.
Akhir kata, sebagai pemuda bangsa yang menjadi ahli waris bangsa ini, kalian terlahir sebagai calon pemimpin masa depan bangsa ini. Di tangan kalian lah, wajah masa depan bangsa ini akan dibentuk. Untuk itu, sudah saatnya, kalian memiliki perspektif dan kriteria seorang pemimpin untuk melakukan aksi nyata dan membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar kalian.
Kalian adalah pemuda pemimpin dan pembentuk masa depan bangsa!