Pemerintah Punya Satuan Karya Pramuka
Pembangunan karakter bangsa memiliki urgensi yang sangat luas dan bersifat multidimensional. Dinyatakan sangat luas karena terkait dengan pengembangan multiaspek potensi keunggulan bangsa. Dinyatakan bersifat multidimensional karena mencakup dimensi kebangsaan yang hingga saat ini sedang dalam proses “menjadi”. Dalam hal ini dapat juga disebutkan bahwa:
(1) karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan bernegara, hilangnya karakter akan menyebabkan hilangnya generasi penerus bangsa;
(2) karakter berperan sebagai “kemudi” dan kekuatan sehingga bangsa ini tidak terombang-ambing;
(3) karakter tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus dibangun dan dibentuk untuk menjadi bangsa yang bermartabat.
Selanjutnya, pembangunan karakter bangsa akan mengerucut pada tiga tataran besar, yaitu
(1) untuk menumbuhkan dan memperkuat jati diri bangsa,
(2) untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan
(3) untuk membentuk manusia dan masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia dan bangsa yang bermartabat.
Gerakan pramuka adalah organisasi pendidikan, organisasi yang melaksanakan proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar gerakan pramuka dan metode gerakan pramuka. Sasaran akhirnya adalah pembentukan watak atau karakter dan pembentukan nilai-nilai. Inilah hal yang sangat penting dalam membentuk karakter generasi muda.
Jadi organisasi Gerakan Pramuka tidak bisa disamakan dengan organisasi-organisasi lainnya karena sangat jelas bahwa pendidikan dalam Gerakan Pramuka merupakan suatu proses pembinaan sepanjang hayat yang berkesinambungan sumber daya peserta didik, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang sasarannya menjadikan generasi muda sebagai manusia mandiri, peduli, bertanggung jawab dan berpegang teguh pada agama, nilai dan norma masyarakat. Berdasarkan pemahaman di atas, maka dapat dimaknai bahwa upaya pendidikan tidak terlepas dari sistem pendidikan dan kualitas pendidik dalam melaksanakan tugas pembelajaran.
Oleh karena itu Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dengan mendasarkan semangat revitalisasi gerakan pramuka yang dicanangkan pada tanggal 14 Agustus 2006 serta undang – undang nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka. Khususnya pasal 11:
“Pendidikan gerakan kepramukaan dalam Sistem Pendidikan Nasional termasuk dalam jalur pendidikan nonformal yang diperkaya dengan pendidikan nilai-nilai gerakan pramuka dalam pembentukan kepribadian yang berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup.”
Melakukan upaya-upaya untuk menyelenggarakan kegiatan keperamukaan yang berkualitas, menarik minat dan menjadi pilihan utama kaum muda harus dilasanakan, sehingga kegiatan kepramukaan semakin semarak dan mewujudkan kaum muda dengan karakter yang kuat untuk menjadi calon pemimpin bangsa dalam berbagai bidang.
Berdasarkan uraian di atas, Kwarcab Malinau menawarkan salah satu program keterlibatan anggota gerakan pramuka dalam upaya mengatasi permasalahan-permasalahan di dalam masyarakat melalui jalur pendidikan non formal, utamanya dalam program penyelenggaraan pendidikan. Keterlibatan anggota gerakan pramuka ini berlatar pemikiran bahwa tingkat loyalitas, motivasi, dedikasi, dan rasa kesetiakawanan anggota gerakan pramuka sampai saat ini dipandang cukup tinggi.
Dengan kualitas moral dan mentalitas seperti itu, pelibatan anggota gerakan pramuka diharapkan mampu “mendongkrak” optimalisasi pencapaian tujuan pendidikan. keterlibatan anggota gerakan pramuka dalam penyelenggaraan program-program pendidikan dengan bentuk penyelenggaraan Satuan karya gerakan pramuka.
Satuan karya gerakan pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan gerakan kepramukaan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat, dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan pengalaman para anggota gerakan pramuka dalam berbagai bidang kejuruan, serta meningkatkan motivasinya untuk melaksanakan kegiatan nyata dan produktif, sehingga dapat memberi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya, serta bekal pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara, sesuai aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan pembangunan, dalam rangka peningkatan ketahanan nasional.
IKATAN KELUARGA ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEPAMONGPRAJAAN (IKAPTK) KAB. MALINAU menyusun naskah akademik SAKA PAMONG PRAJA sebagai bentuk sumbangan pemikiran dalam pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan dan pendidikan karakter melalui pendidikan gerakan pramuka dalam wadah SAKA. Untuk lebih memahami tentang Saka Pamong Praja berikut istilah-istilah Saka Pamong Praja:
1. Satuan Karya gerakan pramuka Pamong Praja (selanjutnya disingkat Saka Pamong Praja) adalah Satuan karya gerakan pramuka (Saka) yang merupakan wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan bakti masyarakat para anggota gerakan pramuka dalam bidang pendidikan Pemerintahan, terutama dalam hal ikut serta menunjang upaya kualitas pembelajaran, pendidikan kecakapan hidup, media pendidikan serta pemahaman terhadap Kementerian Dalam Negeri (Sistem Pemerintahan Indonesia).
2. Krida adalah satuan kecil yang merupakan bagian dari satuan karya gerakan pramuka Gerakan pramuka (Saka) sebagai wadah keterampilan tertentu, yang merupakan bagian dari kegiatan Saka. Saka Pamong Praja memiliki 3 (tiga) krida, yaitu:
Ø Krida Tata Praja,
Ø Krida Tata Bangun,
Ø Krida Tata Sosial Kemasyarakatan
Krida Tata Praja adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk memberikan bekal pengetahuan administrasi Pemerintahan, sikap dan keterampilan dalam menyiagakan dan menggalang kelompok sasaran program Pendidikan Administrasi Pemerintahan kepada anggota gerakan pramuka, sehingga dapat dijadikan bekal untuk menjadi motivator dan penyelenggara/pengelola dalam penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan di Indonesia.
Krida Tata Bangun adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk memberikan bekal pengetahuan administrasi Pembangunan, Pemberdayaan, Sumber daya manusia, ekonomi kemasyakatan dan keterampilan dalam teknik mengajar pada pembelajaan formal maupun nonformal kepada anggota gerakan pramuka, sehingga dapat dijadikan bekal untuk menjadi sumber belajar/tutor, nara sumber teknis, motivator, dan bekal anggota pramuka dalam ikut serta merencanakan program pembangunan dari tingkat desa hingga tingkat nasional.
Krida Tata Sosial Kemasyarakatan adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk memberikan bekal pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam memahami bersosialisasi masyarakat yang sesuai dengan norma dan adat istiadat yang berlaku. Dalam hal ini kita mengedepankan kearifan lokal pada suatu wilayah.
Tujuan
Tujuan Pembentukan Saka Pamong Praja adalah memberi wadah pendidikan dan pembinaan bagi para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat, kemampuan, dan pengalaman dalam bidang ke pamongprajaan/pemerintahan yang dapat menjadi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya dalam memahami tatanan sistem pemerintahan, pembangunan dan sosial kemasyarakatan untuk mengabdi pada masyarakat, bangsa dan negara.
Sifat
1. Saka Pamong Praja bersifat terbuka bagi pemuda calon anggota Gerakan pramuka, Gerakan pramuka Penegak dan Pandega; baik putera maupun puteri.
2. Saka Pamong Praja bersifat pendidikan non formal yang disesuaikan dengan minat, bakat, dan perhatian para pemuda calon anggota Gerakan pramuka dan Gerakan pramuka Penegak dan Pandega.
Saka Pamong Praja berfungsi sebagai :
1. Wadah pengendalian dan pembinaan, pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam bidang Kepamongprajaan/Pemerintahan.
2. Sarana untuk menunjang Kemampuan anggota Pramuka di bidang Kepamongprajaan/Pemerintahan.
3. Sarana untuk melaksanakan bakti kepada masyarakat, bangsa dan Negara melalui pendidikan Gerakan Pramuka.
4. Sarana untuk mencapai tujuan pendidikan dan pembinaan Gerakan Pramuka khususnya dibidang kepamongprajaan/Pemerintahan.
Jejak Saka Pamong Praja di Kabupaten Malinau
Pada tahun 2018 tepatnya tanggal 5 Mei 2018 Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si, selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Gerakan Pramuka Kwarcab. Malinau. Resmi mengukuhkan kepengurusan Saka Pamong Praja yang telah terbentuk di Kabupaten Malinau. Hal ini di inisiasi oleh Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepangprajaan (IKAPTK) yakni para alumni sekolah Kedinasan IPDN yang berada di bawah binaan Kementerian Dalam Negeri.
Dilansir dari sebuah situs Prokal.Co ““Hari ini (Sabtu, 5/5) kita bersyukur, adik-adik Purna Praja yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Kabupaten Malinau menggagas dimulainya sebuah gerakan untuk membentuk Saka Pamong Praja,” ujar Yansen TP kepada pewarta usai pelaksanaan pengukuhan yang dirangkai dengan acara penutupan Praktik Lapangan III Nindya Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Sulawesi Selatan (Sulsel) dan juga penetapan Desa Model Praja sebagai laboratorium desa binaan IKAPTK Kabupaten Malinau.
Disebutkan Bupati yang juga merupakan Purna Praja ini, di Indonesia memiliki banyak Saka, seperti Saka Wira Kartika dari TNI AD, Saka Bhayangkara dari Polri. Namun, di Departemen Dalam Negeri (Depdagri) belum memiliki Saka. Walaupun belum ada, sebutnya lagi, Depdagri sebenarnya bukan tidak bisa mempresentasikan wujud pada kepemerintahan dalam pemahaman masyarakat, hanya mungkin belum dimunculkan, walaupun menurutnya ada kerinduan untuk itu.
Dengan terbentuknya Saka Pamong Praja yang dimulai di Malinau, Yansen berharap Saka Pamong Praja menjadi alat, sarana dan wadah pembentukan visi kepemerintahan kepada masyarakat luas mulai dengan pembentukan dari generasi muda. "Jadi, saya berharap semoga Saka yang kita bentuk ini bisa menjalar ke seluruh kawasan negara kita melalui pemerintah daerah, secara khusus melalui kampus-kampus IPDN yang ada di seluruh Indonesia,”
Setelah pelaksanaan pengukuhan tersebut dilaksanakan, maka resmilah kegiatan satuan karya pramuka Saka Pamong Praja di Malinau. Sebagai seorang Instruktur Saka saya berusaha untuk membina generasi muda malinau melalui pendidikan kesakaan khususnya Saka Pamong Praja. Beberapa kegiatan tersebut diantaranya;
- Merekut dan Memperkenalkan Saka Pamong Praja melalui sekolah-sekolah
- Memperkenalkan organisasi Pemerintahan, dari RT, Desa, Kecamatan dan Kabupaten
- Bakti saka Pamong Praja dengan menanam Pohon Kelapa
- Mengenal Usaha melalui Pasar Rakyat
- Mengenal asal-usul suatu desa melalui Orientasi Ke Desa
- Kwirausahaan Kolam Ikan Orintasi Langsung Ke Pengusaha Kolam Ikan
- Mengenal tentang Musyawarah Perencanaan Pembangunan
- Perkemahan Saka Pamong Praja
Diantara kegiatan saka pamongpraja lainnya di tahun 2019 tepatnya pada bulan Maret Tahun 2019 kami (Saka Pamong Praja) di sela-sela Kunjungan Kerja Bupati Malinau ke Kampus IPDN Manado menyempatkan memperkenalkan Satuan Karya Pramuka Saka Pamong Praja ke Praja IPDN di Kampus Manado tersebut. Dengan harapan bahwa para praja yang masih melaksanakan pendidikan dapat mempelopori Saka Pamong Praja di Kampus-kampus IPDN yang ada. Yang pada akhirnya Kementerian Dalam Negeri melalui IPDN dan IKAPTK untuk mendirikan SAKA PAMONG PRAJA secara Nasional.
#AYO BERGABUNG DI SAKA PAMONG PRAJA#
#BHINEKA NARA EKA BHAKTI#
#SALAM PRAMUKA#