Hobi

Stress Problem? Ini Solusinya

Selasa, 23 Maret 2021, 09:24 WIB
Dibaca 457
Stress Problem? Ini Solusinya
tidak bisa update gambar terus

Stress Problem?


"Berteriak saja, Di... Berteriak yang keras!"
"Memangnya kenapa?"
"Berteriak supaya stress mu hilang"
Teman saya yang dokter terus saja berusaha meyakinkan saya supaya berteriak melepaskan kekesalan saya. Memang sudah beberapa hari ini saya terus-terusan curhat ke dia. Mungkin dia malas juga mendengar saya curhat, jadi dia menawarkan solusi.

Menurut dia; berteriak bisa meringankan beban di hati. Berteriak bisa melepaskan segala penat dan kecemasan yang menumpuk didada. Berteriak juga meringankan pikiran yang ruwet di kepala.

Menurut penelitian di sebuah Jurnal Ilmiah, berteriak memang bisa secara signifikan mengurangi stress dan ketegangan yang dialami tubuh.

Teman saya yang dokter itu juga pernah menjelaskan; berteriak bisa mengurangi tingkat hormon Norepinephrine, yang umumnya melonjak saat anda tertekan atau stress. Selain itu berteriak juga diduga mengurangi hormone cortisol.

Hormon Cortisol sering juga dianggap hormon stress. Hormon ini adalah penanda awal dari stress, muncul seiring dengan peningkatan hormone adrenalin yang berlebihan.

Kortisol ini memicu ketidaknormalan kadar gula darah. Hormon ini pun mempercepat penyusutan tulang yang bisa menyebabkan pengeroposan tulang atau osteoporosis. Tak hanya itu, kadar kortisol yang berlebihan juga mengganggu sistem kekebalan tubuh. Itulah sebabnya orang yang sering stres mudah terserang penyakit.

Dan yang paling ditakutkan banyak wanita, kortisol yang berlebih bisa memicu naiknya berat badan.

Berteriak atau menjerit, adalah salah satu mekanisme tubuh manusia untuk mengurangi stress yang datang mendadak. Tak heran kalau anda sedang kaget, ketakutan dan merasa tertekan, anda terdorong untuk melampiaskannya dalam sebuah teriakan. Efek menghembuskan nafas sekuatnya saat berteriak juga merupakan terapi yang baik untuk menormalkan./menurunkan detak jantung.

Sayangnya menjerit atau berteriak seringkali dianggap tidak baik, dikaitkan dengan norma kesopanan yang berlaku. Menjerit atau berteriak dianggap tidak sopan, dan pertanda bahwa anda kurang memiliki pengendalian diri. Apalagi berteriak dan menjerit juga membuat tingkat stress sang pendengar justru meningkat.

Saya sendiri percaya setiap orang punya mekanisme sendiri melepaskan stressnya. Dari hasil browsing di internet, ada beberapa cara lain untuk menurunkan hormon stress anda, diantaranya;

Menangis atau Tertawa;
Buat mereka yang menganggap menangis itu adalah kebalikan tertawa, saya beri tahu, kedua aktivitas itu (menangis dan ketawa) ternyata memiliki fungsi yang mirip dengan tubuh. Tertawa meningkatkan optimisme dan mengurangi hormone stress dalam tubuh, karenanya maka meningkat pula daya tahan tubuh. Menangis punya fungsi yang mirip, menangis melepaskan tekanan dan kesesakkan di dada. Menangis menurunkan tingkat adrenalin dan Cortisol dalam tubuh, akibatnya stress berkurang dan daya tahan tubuh meningkat. Jadi menangis bukan kebalikan dari tertawa...

Mengunyah permen
Mengunyah permen manis atau asam, ternyata mengurangi hormone stress dan ketegangan yang menghasilkan adrenalin.


Mendengarkan musik
Mendengar musik punya efek sama dengan mengunyah permen manis atau asam, mengurangi hormone stress dan ketegangan yang menghasilkan adrenalin.

Minum teh
Teh mengandung polifenol dan flavonoid yang bisa memberi efek relaks. Andrew Steptoe, PhD, dari University College London melakukan studi dan membuktikan bahwa orang yang meminum teh terutama teh hitam bisa menurunkan kadar stresnya hingga 47%.


Makan coklat
Coklat dengan racun theobromine dan xantine nya memiliki efek menenangkan, nyaris sama dengan teh.

Meditasi dan kegiatan spiritual, termasuk zikir
Ini metode efektif untuk menenangkan diri dan menurunkan produksi hormon stress hingga 25%. Selain itu meditasi atau zikir juga membuat rilex tubuh pelakunya. Ini membantu menurunkan ketegangan dan menurunkan adrenalin.

Tidur
Ini adalah salah satu obat utama dari stress. Tidur berhasil menurunkan tingkat hormon stress cortisol hingga 50%. Sayangnya saat stress dan hormone adrenalin meninggi, seringkali efek yang timbul adalah insomnia alias susah tidur.

Sex
Kalau anda kelelahan, anda bisa tidur dengan nyenyak kan? Sex adalah cara mencari kelelahan dengan menyenangkan...


Jadi kalau anda stress langsung aja pilih salah satu yang diatas. Tapi hati-hati, kalau salah pilih malah bisa menimbulkan stress berkepanjangan di belakang hari....  

saya sendiri malah terjebak saran teman saya yang dokter itu, dia menyarankan saya curhat pada rekannya. Alih-alih meringankan beban saya, curhat kedua itu malah bikin saya tambah stress.

Rekannya itu ternyata seorang psikiater, yang tarifnya dihitung per jam....