Berkumpul Bersama Orang-Orang Hebat
Apa yang akan kita lakukan, jika kita diberi kesempatan untuk bertemu, berkumpul, dan bekerja bersama-sama dengan orang-orang yang kita anggap hebat dan pakar di bidangnya?
Sebagian orang tidak pernah berani mengimpikannya sama sekali. Sebagian mengimpikannya, tapi tidak pernah berani menjalaninya bahkan jika ada kesempatan yang menghampiri dirinya. Ia merasa tidak siap, tidak cukup baik, dan tidak cukup hebat untuk bisa bertemu dengan mereka. Ia sudah minder duluan, tidak percaya diri.
Sebagian berani menghadapi kesempatan itu, tapi tidak cukup baik dalam mempersiapkannya, sehingga ia menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Dan hanya sebagian kecil yang berani memanfaatkan kesempatan itu untuk belajar dan menggali potensi diri dan mengembangkan jejaring pergaulan pertemanan dan hubungan.
Jangan dikira bahwa orang-orang yang hebat itu seperti sosok manusia super atau setengah dewa, sesuatu yang kadang membuat kita beranggapan lebih atau malah kecewa berlebihan jika kenyataan tidak sesuai dengan harapan kita. Mereka tetap manusia biasa yang punya kelebihan dan kekurangan yang kita tidak tahu. Tapi daripada sibuk untuk mencari kejelekan dan kesalahannya, kita fokuskan untuk mencari kebaikan dan manfaatnya.
Berbicara dan berkumpul dengan para pakar dan orang-orang hebat bisa saja sangat menakjubkan, bisa juga menjemukan kalau kita tidak mengerti, dan arah pembicaraannya menjadi perdebatan panjang yang tanpa arah dan tujuan. Petik saja hikmahnya.
Mungkin saja kita merasa tidak nyaman berada di tengah kumpulan orang-orang hebat. Merasa minder, menjadi orang yang paling bodoh, di antara kerumunan orang-orang yang hebat. Tapi jangan khawatir. Dengarlah nasihat dari CEO perusahaan-perusahaan terkenal. Jadilah orang yang paling bodoh dalam organisasi. Rekruitlah orang-orang yang hebat, yang pintar-pintar, para ahli dan master di bidangnya, agar perusahaanmu bisa berkembang, kamu bisa belajar, dan tidak perlu meninggikan egomu.
Pantas saja, kita lihat banyak CEO atau pemilik/pimpinan perusahaan yang tidak berpendidikan tinggi tapi bisa menghire anak buah yang pintar-pintar dan lulusan dari perguruan tinggi ternama. Karena mereka berendah hati dan tetap belajar tanpa terbebani dengan ijazah dan latar belakang pendidikan mereka. Merekalah yang tetap jernih berkumpul bersama orang-orang hebat tanpa merasa terbebani dengan ego dan gengsi harus menunjukkan diri sebagai orang yang hebat.
Pada hakikatnya, lebih enak dan lebih mudah menjadi diri sendiri manakala menemui dan bertemu dengan siapapun. Entah itu orang yang kelihatannya lebih rendah atau lebih tinggi kedudukannya daripada kita. Karena kita sama-sama manusia, dan kita selalu bisa mendapatkan hikmah dan pelajaran dari orang-orang yang kita temui, karena mereka adalah orang-orang hebat.