Alud Salah Satu Transportasi Dayak Lundayeh
Pernah dengar kata Alud belum?
Jika kamu anak Lundayeh yang tinggal di daerah Krayan Selatan, ku yakin kamu tidak akan asing dengan yang namanya Alud.
Alud atau biasa disebut perahu, merupakan sebuah transportasi air yang terbuat dari kayu, Alud di kehidupan Lundayeh sangat berkaitan erat.
Sudah sejak lama Alud merupakan satu-satunya transportasi bagi masyarakat Lundayeh, khususnya Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara.
Bahkan sampai saat ini masih banyak yang menggunakan Alud sebagai alat transportasi, selain karena hidup didaerah yang banyak sungai, juga karena desa-desa terhubung melalui sungai-sungai di daerah Krayan.
Tidak heran nama-nama desa juga berasal dari nama sungai.
Contohnya Pa’ Sing, Pa’ Dalan, Pa’ Tera, Pa’ Upan dan lain sebagainya.
Pa dalam bahasa indonesia yang berarti Air/Sungai.
Dulu sebelum adanya mesin ketinting, mereka menggunakan dayung yang juga terbuat dari kayu, untuk mempermudah jalannya Alud ketika melewati sungai.
Alud tidak hanya berfungsi sebagai Alat transportasi sungai, namun juga merupakan alat bantu bagi masyarakat dalam bertani khususnya di sawah.
Pada masa sekarang sudah sangat biasa ketika kita melihat petani menggunakan mesin canggih dalam pertanian. Namun di Krayan masih tetap menggunakan alat tradisional termasuk Alud.
Alud biasanya digunakan untuk memindahkan padi yang sudah di tuai agar lebih dekat di daerah pematang. Ini memudahkan petani agar tidak mengangkat padi terlalu jauh dari pematang.
Jika kamu tertarik membuat Alud untuk berkeliling khususnya di Krayan Selatan, kamu harus perhatikan kayu yang digunakan agar Alud bisa tahan lama di air, kamu harus menggunakan kayu jenis kayu Tara’, kayu Toton, dan kayu Belado. Di ingat yaa...
Siapa nih yang sering mancing di sungai menggunakan Alud? Pasti seru banget.