Budaya

Filosofi Lupa

Sabtu, 20 Maret 2021, 22:28 WIB
Dibaca 652
Filosofi Lupa
50 First Dates

Film "50 first dates", yang dibintangi oleh Adam Sandler dan Drew Barrymore, menceritakan tentang Henry Roth (Adam Sandler), seorang playboy yang menjadi dokter hewan di Taman Laut di Oahu.

Suatu hari, ia bertemu dengan Lucy Whitmore (Drew Barrymore), berkenalan dan mengajak bertemu dengannya di hari berikutnya, namun di hari berikutnya Lucy tampak tidak mengenalinya lagi. Melalui penjelasan dari pemilik restoran tempat mereka bertemu, didapatkan fakta bahwa setahun sebelumnya Lucy mengalami kecelakaan lalu lintas yang berakibat pada hilangnya kemampuan untuk mengingat jangka pendek atau short term memory, atau yang disebut dengan anterograde amnesia.

Karena ketertarikannya dengan Lucy dan walaupun tahu bahwa Lucy akan melupakan dirinya keesokan harinya, Henry berusaha untuk menciptakan kesan dan berkali-kali upaya pertemuan pertama atau "first date", yang meskipun tampaknya kurang mendapatkan hasil yang menggembirakan, namun dalam benak Lucy mulai ada sesuatu yang berbeda, meskipun tetap saja ia tidak mengenal Henry di hari berikutnya.

Henry berupaya untuk membuat video dan mengupdatenya setiap hari, yang menceritakan mengenai diri mereka dan apa yang telah terjadi sejauh ini, dan meminta Lucy untuk menontonnya setiap pagi saat dia bangun, melalui catatan pada video tersebut. Pada akhirnya, setelah melalui berbagai macam halangan dan rintangan, keduanya pun menikah. Bahkan, dalam akhir film, diceritakan bahwa, setelah mereka punya anak pun, dalam perjalanan mereka dengan menggunakan kapal, Henry masih dengan setia membuat video untuk Lucy, dan Lucy walaupun tetap lupa siapa Henry, dan anak-anaknya, bisa tetap berbahagia bersama.

Lupa, sebenarnya hal yang wajar. Film "50 first dates" berupaya menampilkan sisi lupa secara ekstrim dengan menggali aspek romantismenya. Kenyataannya, penyakit anterograde amnesia ini benar ada dan bisa menimpa manusia karena kecelakaan atau trauma. Lupa juga bisa terjadi karena faktor usia, yang disebut pikun, bisa menimpa siapa saja.

Bahkan Albert Einstein, seorang jenius sekalipun, bisa lupa. Suatu hari, ia menelepon kantornya tempatnya bekerja, untuk menanyakan alamat rumahnya. Karena tidak menyadari siapa yang menelepon, kantornya menolak untuk memberitahukan karena alasan kerahasiaan. Tapi Einstein kemudian menukas dan memberitahukan, bahwa yang menelepon adalah Einstein sendiri yang lupa alamat rumahnya.

Lupa itu manusiawi. Malah ada yang berpendapat, bahwa orang yang pelupa adalah orang yang kreatif. Bagus juga, bisa melupakan, artinya bisa mengikhlaskan dan memaafkan apa yang terjadi di masa lalu, dan tidak mengingat-ingatnya. Susah juga kalau selalu teringat dan terbayang-bayang oleh kesalahan masa lalu dan tidak bisa move on. Dia tidak bisa lepas dari ingatan yang pernah ada.

Meski demikian, jadi pelupa juga tidak enak. Misal gampang lupa tentang pelajaran atau nama orang. Maka perlu juga upaya untuk memperbaiki supaya tidak mudah lupa, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Menyebut nama orang yang baru dikenal berkali-kali dalam ucapan dan pembicaraan. Selain terdengar akrab, ini juga membuat kita jadi lebih ingat terhadap person yang dimaksud.

2. Membiasakan menulis catatan mengenai apa yang didengar atau dipelajari. Catat juga mengenai apa yang akan dibeli atau dilakukan. Kalau tidak ditulis, kita akan cenderung lupa.

3. Mempelajari hal yang baru akan dapat meningkatkan ingatan kita. Misal belajar bahasa baru atau pengetahuan baru. Membaca buku juga bagus untuk otak.

4. Olahraga dan aktivitas asah otak membantu mempertajam ingatan, seperti mengisi TTS, bermain catur, jogging atau olahraga lain pada umumnya.

5. Bertamasya dan mengunjungi tempat-tempat yang baru juga bagus untuk otak.
Jangan biarkan diri kita menjadi mudah lupa seiring dengan usia. Walau di sisi lain kita juga bisa bersyukur karena dikasih lupa, kita bisa lebih fokus untuk mengingat hal-hal yang baik dan membahagiakan kita, dan ikhlas melupakan dan memaafkan hal-hal yang buruk di masa lalu, demi masa depan dan kebahagiaan kita.

#inspirasiharian