Budaya

Tahap: Alat Dapur Ala Suku Dayak Uud Danum

Rabu, 12 Mei 2021, 19:14 WIB
Dibaca 2.012
Tahap: Alat Dapur Ala Suku Dayak Uud Danum
dokpri

Pada sebuah kesempatan saya berkunjung ke rumah kerabat di Kepingoi, Kecamatan Ambalau, Kalimatan Barat. Sebuah wilayah dengan penduduk mayoritas suku Dayak Uud Danum. Banyak hal unik yang saya temui di rumah itu.

Dapur menjadi salah satu ruangan yang saya amati. Di sana terdapat berbagai macam peralatan memasak atau pun alat-alat rumah tangga. Setiap alat memiliki fungsi masing bahkan ada yang multifungsi. Salah satu alat yang mencuri perhatian adalah sebuah persegi yang terbuat dari ayaman rotan. Benda yang baru pertama kali aku lihat.

Salah satu hasil karya manusia Dayak Uud Danum. Bukti bahwa manusia Dayak memiliki kecerdasan dan kearifan memanfaatkan bahan yang tersedia di alam. Tentu ini hanya salah satu, masih banyak hasil karya lain yang layak di kembangkan.

“Ini apa namanya,” tanyaku kepada bibi pemilik rumah, sambil menunjuk ke benda itu.

“Orang sini menyebutnya tahap,” jawab bibi.

Belum sempat aku melontarkan pertanyaan lanjutan, istriku memberikan penjelasan: “Tahap ini banyak gunanya: mulai dari tempat meletakkan sayuran dan buah-buahan saat dikeluarkan dari landong, wadah pada saat memotong daging, untuk menjemur krupuk, ragi, dan cabe, dan menampi beras dan padi.”

Selain itu, lanjut istriku: “Tahap biasa digunakan untuk menaruh padi yang baru dipetik (paroi bohuak). Padi yang baru dipetik akan diletakkan diatas tahap. Kemudian padi (paroi bohuak) akan diserut/dikikis dari tangkai padi. Bisa juga digunakan untuk mengipas saat proses pembakaran. Misalnya, saat menghidupkan kayu bakar untuk memasak. Dan pada saat membakar kerang untuk membuat kapur sirih. Terkadang dipakai untuk sekop: mengangkat padi atau beras saat dimasukan ke dalam karung atau suhkat (keranjang).”

“Wah multifungsi ya,” seruku.

“Alat ini seperti Tampah kalau di Jawa,” lanjutku.

Tahap ini banyak gunanya: mulai dari tempat meletakkan sayuran dan buah-buahan saat dikeluarkan dari landong, wadah pada saat memotong daging, untuk menjemur krupuk, ragi, dan cabe, dan menampi beras dan padi

Setelah aku amati, Tahap terbuat dari rotan atau bambu. Lebarnya Lebar sekitar 45 cm dan panjang sekitar 60 cm. Di bagian ujung sisi kanan dan kiri diikat dengan rotan. Ditekuk hingga berbentuk cekung agar lebih nyaman saat digunakan dan beras/padi tidak mudah tumpah saat ditampi. Secara umum tahap digunakan untuk menampi beras atau padi.

Itulah salah satu hasil karya manusia Dayak Uud Danum. Bukti bahwa manusia Dayak memiliki kecerdasan dan kearifan memanfaatkan bahan yang tersedia di alam. Tentu ini hanya salah satu, masih banyak hasil karya lain yang layak di kembangkan.

Tahap salah satu fungsinya: alat penampi. Jadi teringat akan sebuah nats: “Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."

Ternyata alat ini tercatat dalam Kitab Suci terutama dalam hal fungsi yang mungkin lain kalau soal bentuk. Kiranya melihat dan membaca tentang Tahap dapat menjadi refleksi bagi setiap pembaca.

Marilah berbuat dan menebarkan kebaikan sebagai manusia mulia ciptaan-Nya. Sebab kita tahu Sang Pencipta akan memilah dan memilih siapa yang akan di bakar dalam api neraka dan yang layak masuk ke dalam kerajaan sorga.