Takui Darok, Topi Ala Suku Uud Danum
Topi boleh dikatakan menjadi salah satu ciri khas suatu wilayah dan menjadi bagian penting dalam adat budaya. Secara umum topi berfungsi sebagai pelindung kepala dari terik matahari. Topi melindungi bagian vital manusia yaitu kepala. Maka topi dibuat sedemikian rupa sehingga nyaman dipakai.
Dibuat tidak sekedar memperhitungkan segi fungsi namun juga sebagai bagian dari identitas. Mulai dari warna, bentuk, bahan, hingga aksesoris yang memperindahnya. Nah, seperti apa topi khas suku Dayak Uud Danum? Tiba-tiba pertanyaan seperti terlintas dibenakku.
Kali ini aku mencoba mencari jawab dengan bertanya kepada istri dan beberapa keluarga dikampung. Bak gayung bersambut seorang ponakan yang aku hubungi ternyata sedang singgah di salah keluarga yang memiliki topi khas tersebut. Kemudian dikirimkanlah beberapa foto dan keterangan mengenai topi khas suku Uud Danum ini. Sungguh girang hatiku. Satu keunikan lagi dari suku Dayak Uud Danum saya catat. Dari keterangan yang dapat kuhimpun, beginilah perihal topi khas Suku Dayak Uud Danum:
Suku Dayak Uud Danum memiliki topi khas yang biasa disebut Takui Darok.
Takui Darok terbuat dari rotan yang banyak tersedia di hutan wilayah suku Uud Danum bermukim. Rotan di jemur kemudian ‘dibakar’ atau dalam bahasa jawa di garang. Dibakar untuk meluruskan. Rotan kemudian dibelah lalu diserut tipis. Agar rotan yang akan dianyam memiliki ukuran yang sama, biasanya digunakan kaleng yang dilobangi dengan paku.
Untuk mempercantik maka rotan diwarnai. Selain warna khas rotan yakni cokelat. Warna merah dan hitam tak boleh ketinggalan. Warna menjadi ciri identitas suku Dayak Uud Danum. Pewarna yang digunakan merupakan pewarna alami dari tanaman tumbuh di hutan. butuh waktu satu bulan hingga atau paling cepat satu minggu untuk membuat Takui Darok.
Takui darok terbuat dari rotan khusus dan ada sejumlah syarat dan pantangan dalam membuat topi takui darok. Ada salah satu bahan yang unik untuk aksesoris topi ini yakni rambut manusia.
Rambut yang digunakan adalah rambut orang yang telah dibunuh pada zaman mengayau. Aksesoris lainnya adalah kain merah yang melambangkan kesaktian dan keberanian orang Dayak Uud Danum. Maka dapat dikatakan topi yang sakral. Dipakai dalam upacara adat dan ritual.
Takui darok merupakan topi kebesaran dan kebanggaan suku Dayak Uud Danum. Takui artinya topi, sedangkan darok diambil dari kata "dalo'k". Dalo'k merupakan upacara adat kematian, yaitu mengangkat tulang belulang nenek moyang dari pemakaman menuju tempat peristirahatan yang abadi.
Upacara adat " dalo'k" merupakan acara terbesar dan terakhir dalam prosesi upacara adat kematian suka Uud Danum. Oleh karena itu, Takui Darok wajib dipakai oleh keluarga yang menyelenggarakan acara adat "dalo'k".
Selain itu, Takui darok biasanya digunakan dalam upacara adat "dalo'k, memandikan anak, nyola'at (acara tiga hari dan tujuh hari setelah orang meninggal) dan ritual adat lainya. Bahkan digunakan juga untuk menyambut tamu kehormatan.
***