Sekilas Catatan Industri 4.0 dan Millennials
Ada cerita menarik si kakek dikagetkan oleh seorang jasa pengantaran kemasan makanan tiba di rumah kebetulan kakek yang buka pintu dan menolak menerima, tak lama sicucu keluar langsung menerima dan menyatakan oh ya kemasan makanan sesuai dengan pesanan untuk saya (cucu). Hal ini si kakek dikagetkan diminta oleh cucu untuk membayarkan pesanan tersebut kakek hanya menggeleng gelengkan kepala ternyata si cucu memesan makanan itu melalui jasa pengantaran on line.
Sekilas informasi cerita diatas menunjukan informasi teknologi dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat saat ini. Selain itu juga kita diperlihatkan dalam pelayanan fasilitas umum seperti tempat parkir, budaya antri dipelayanan perbankkan dan lainya menggunakan sarana informasi teknologi, mungkinkah ini kita sebut era informasi teknologi atau lebih dikenal dengan istilah Industri 4.0.
Secara umum kita pernah mendapatkan informasi pengetahuan tahapan tahapan era tata kehidupan sosial dalam masyarakat menuju arah kemajuan dalam peradaban bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini proses perkembangan 4 (empat) tahapan revolusi : Pertama Revolusi 1.0 (tahun 1784) ditandai penemuan alat tenun mekanis pada tahun 1784, penemuan tersebut mengubah sistem kerja diseluruh dunia. Semula peralatan kerja bergantung pada Manusia dan hewan, Setelah alat tenun ditemukan peralatan kerja digantikan dengan mesin. Alhasil produksi barang kain meningkat, efeknya banyak orang yang kehilangan pekerjaan karena tenaga nya tidak lagi dibutuhkan. Kedua : Revolusi Industri 2.0 (mulai abad 20) merupakan pengenalan produksi masal atas dasar pembagian kerja menggunakan listrik dan jalur perakitan. Ketiga : Revolusi Industri 3.0 (awal tahun 1970) ditandai dengan penggunaan alat elektronik dan teknologi informasi untuk otomatisasi produksi, jadi sistem otomatisasi tersebut menggunakan komputer. Dampaknya kegiatan Industri tidak dikendalikan manusia, dengan adanya sistem ini besarnya biaya produksipun dapat ditekan. Keempat : Tahun 2018 tonggak awal Revolusi Industri 4.0 Industri ini menggabungkan teknologi otomatisasi dan dan teknologi siber. Jadi konsisi memungkinkan adanya pertukaran data dalam teknologi manufaktur. Pada era ini memungkinkan adanya dunia virtual yang membentuk konesivitas manusia mesin dan data.
Revolusi Industri 4.0 dapat diartikan sebagai fenomena yang menggabungkan teknologi, siber dan teknologi otomatisasi. Revolusi Industri 4.0 juga disebut dengan cyber physical system. Kolaborasi itu menerapkan konsep otomatisasi yang dibantu dengan teknologi Informasi. Imbasnya keterlibatan manusia semakin berkurang. Disatu sisi hal tersebut memberikan efektifitas dan efisiensi dalam dunia kerja, namun sisi lain hal tersebut memberikan kerugian pada kesejahteraan manusia.
Revolusi Industri 4.0 dikenalkan oleh Profesor Klaus Schwab iya menjelaskan Revolusi ini akan mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental yang memiliki skala ruang lingkup dan kompleksitas lebih tinggi dibandingkan dengan sebelumnya.
Revolusi 4.0 adalah transformasi komperhensif dari keseluruhan aspek produksi Industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan Indus tri konfensional (Angela Markel/Konselir Jerman). Jadi Revolusi ini merupakan merupakan teknologi baru dimana internet menjadi titik strategis dalam proses Revolusi Industri 4.0 terutama dalam berwira usaha.
Bagi generasi millenial Industri 4.0 memberikan sisi positif dan negatif, sepertinya Inshan manusia ada yang suka dan tidak suka, tetapi kenyataan inilah yang harus dihadapi sebagai tantangan tersendiri untuk mendapatkan manfaat dalam perkembangan kemajuan platform digital.
Istilah generasi millenial sering kita dengar, istilah tersebut berasal dari millenial yang diciptakan dua pakar sejarah dan penulis Amerika, William Strauss dan Neil Howe : Millenial genertion atau generasi Y juga akrab disebut generation me atau boomers. Secara harfiah memang tidak ada demografi khusus dalam menentukan kelompok generasi yang satu ini, namun para pakar menggolongkan berdasarkan tahun awal dan akhir. Penggolongan Generasi Millenial atau Y bagi mereka yang lahir pada tahun 1980 - 1990 atau pada awal tahun 2000 dan seterusnya.
Awal tahun 2016 Ericsson mengeluarkan 10 tren consumer lab untuk memproduksi beragaman keinginan konsumen. Laporan dari 10 tren consumer diantara adalah perhatian khusus terhadap perilaku generasi Millenial, produk teknologi akan mengikuti gaya hidup Millenial, sebab pergeseran prilaku turut berubah beriringan dengan teknologi. Produk teknologi akan berubah muncul sebagai akomondasi perubahan teknologi (Presiden Director Ericsson Indonesia, Thomas Jul).
Teknologi juga membuat para generasi internet mengandalkan media sosial sebagai tempat mendapatkan informasi.
Pandangan tersebut diatas membangun energi kekuatan bagi generasi Millenial menjadi potensi kekuatan untuk menjawab tantangan harus punya komitmen, bekerja keras, keuletan dan disiplin meningkatkan kemampuan mengejar pengetahuan dalam era revolusi industri 4.0 dalam rangka mewujudkan kemajuan kesejahtraan saat ini dan masa yang akan datang.
Gelar tidak menjamin kompetensi, kelulusan tidak menjamin kesiapan bekerja, masuk kelas tidak menjamin belajar (Nadiem Makariem)
Penulis : Dobi Rizami