Sosok

Cerita untuk Anak Pedalaman

Sabtu, 15 Mei 2021, 12:06 WIB
Dibaca 970
Cerita untuk Anak Pedalaman
Buku untuk Anak Pedalaman

Setiap mendengar kata 'Kalimantan' orang-orang selalu mengatakan kalau punya banyak hutan, manusianya masih banyak yang tinggal di pedalaman, pendidikan masih kurang, banyak yang tidak bersekolah, atau orang kalimantan masih makan sesama manusia, ya? Pernyataan dan pertanyaan yang membuat saya sedikit lesu menjawabnya. 

Point pertama saya akui sampai saat ini hutan di kalimantan masih ada, walau jumlahnya tidak sebanding dengan dulu. Dan, point kedua saya juga mengakui, masih ada yang tinggal di pedalaman dan mereka sangat butuh bantuan, seperti pendidikan yang cukup. Kalau point ketiga, saya kurang setuju, karena sampai saya dewasa ini, belum pernah melihat orang kalimantan makan sesama manusia, yang ada malah banyak ditemui puan cantik berkulit putih dan bermata sipit. 

Saya sangat bersimpati jika mendengar orang-orang mengatakan kalau daerah di kalimatan masih banyak pedalaman. Bukan karena tinggal di pedalamannya, tapi yang menjadi masalahnya adalah tinggal di pedalaman membuat kurangnya pendidikan dan pengetahuan. Jadi, semakin tertinggal. 

Nyatanya begitu, termasuk di daerah saya. Masih banyak daerah yang disebut kampung terisolir. Sekolah memang tersedia, namun fasilitasnya tidak mumpuni. Bahkan, yang namanya buku adalah sesuatu yang sangat istimewa. Buku sangat susah didapatkan. Di daerah, susah sekali untuk membeli buku. 

Teman-teman di kampung sebenarnya suka dengan buku, namun karena bukunya tidak ada terlihat jadi tidak suka. Oleh karena kekurangan itu, saya menuliskan buku ini. Buku yang saya khususkan untuk anak-anak daerah pedalaman khususnya Kalimantan Barat. Dalam menulis cerita ini saya tidak sendiri, buku ini ditulis bersama beberapa teman penulis lainnya. 

Beberapa kisah dongeng fabel yang ditulis semenarik mungkin dan ringan, agar tetap akan dicari serta dirindukan untuk dibaca kembali. Saya berharap dapat membantu meringankan kerinduan anak-anak pedalaman terhadap membaca buku. Dan, berharap juga dengan adanya buku ini, menambah segelintir penulis-penulis yang lahir dari pulau Borneo.

Tags : sosok