Pilihan Hidup
Ada saatnya kamu harus menangis, ada saatnya kamu tertawa, ada saatnya kamu harus marah, ada saatnya kamu harus sabar dan masih banyak hal lagi yang harus terjadi sesuai dengan tempat dan waktunya. Itulah kehidupan, kehidupan itu tidak selamanya pahit dan kehidupan itu juga tidak selamanya manis. Ada kalanya kamu akan berada di bawah dan ada kalanya juga kamu harus berada di atas tapi jangan khawatir karena itu semua adalah proses kehidupan dan setiap keputusan yang kamu ambil akan menentukan sejauh mana kamu akan melangkah. Saat kamu mengambil langkah yang tepat maka kamu akan berjalan lebih jauh dari pada orang-orang di sekelilingmu namun saat kamu mengambil langkah yang salah maka kamu akan tertinggal jauh dari orang-orang yang ada di sekelilingmu. Inilah hidup, Pilihan akan menentukan takdir di masa depan. Itu merupakan suatu fakta hidup yang sudah selalu diterima sampai sekarang. Tetapi, alasannya mengapa begitu susah dimengerti.
Setiap momen, setiap menit dan bahkan setiap detik kita hidup, kita memiliki apa yang namanya pilihan. Ini bukanlah suatu konsep yang sulit untuk dimengerti secara intuitif bagi siapapun. Bagi para presiden, politikus dan jendral mungkin pilihan-pilihan mereka lebih berpengaruh ke kehidupan orang-orang lain dibanding dengan pilihan-pilihan yang dimiliki bagi para pengemis. Tetapi esensinya tetap sama. Suatu pilihan tetap akan mempengaruhi sesuatu, mau atau tidak mau, suka atau tidak suka.
Pilihan terkadang membawa suatu hasil yang tidak diinginkan. Karena tidak mempertimbangkan dengan baik pilihan-pilihan yang ada. Hingga sadar bahwa setelah suatu momen refleksi diri yang sangat, sangat, sangat mendalam bahwa memilih pilihan yang buruk. Kembali ke pilihan yang sekarang, satu pelajaran inti yang didapatkan dari pengalaman sebelumnya adalah untuk mempertimbangkan segala faktor yang ada secara menyeluruh tanpa eksepsi.
Takdir yang jelek dan kita sudah mengetahui bahwa takdir yang jelek secara logis adalah suatu masa depan yang jelek juga. Jika setiap momen, detik, dan menit itu penting bagi masa depan, maka kita harus membuat pilihan yang membawa ke takdir yang baik sehingga masa depan yang baik juga.
Kita merasa inilah akhir dari perjalanan hidup dan merasa bahwa kita sudah tidak punya masa depan lagi. Hingga kita sudah tidak tau lagi bagaimana harus menangis karena air mata yang sudah habis ditelan padang gurun hati, kita sudah tidak tau lagi bagaimana harus tertawa karena tawa sudah direbut oleh badai kesedihan yang tidak pernah berakhir, kita tidak tau lagi bagaimana cara untuk marah karena marah rasanya tidak ada guna sama sekali dan tidak bisa merubah kenyataan hidup dan sekarang hidup benar-benar berantakan hingga melampiaskan ke tangis, tawa dan marah dengan sering bangun kesiangan, aku jarang makan dan sepanjang hari kerjaku hanya berjalan-jalan menyusuri kota hinga larut malam. Namun tidak perlu jauh-jauh, harapan tentang masa depan yang begitu jauh untuk digapai nyatanya berada dekat dengan diri sendiri. Segala tujuan atau keinginan inilah, menurut saya, yang mendasari suatu pemikiran yang berbuah menjadi perbuatan. Sebuah pilihan adalah hal yang mutlak.
Sekilas, pemikiran yang datang dan pergi tersebut menjadi sesuatu hal yang biasa dalam hidup. Namun, bila apa yang pemikiran yang kita pilih menjadi takdir, tampaknya agak jauh dari kata masuk akal bila kita pikir secara mentah-mentah. Tentu pilihan untuk percaya atau tidak akan kembali ke tangan masing-masing. Tetapi, tentu tidak ada salahnya sedikit berkenalan dengan konsep tersebut dan menarik hal baik di dalamnya.
Salah satunya adalah lewat introspeksi diri dan menanyakan kembali esensi dari perbuatan yang diperlukan untuk melihat apakah pemikiran telah berada di jalur yang tepat. Hal ini dapat menjadi penentu setiap tindakan yang akan diambil agar tidak berdasarkan emosi, hasrat, maupun bias yang tidak disadari. Karena, sering kali kita sadar namun tidak menyadari.
Tentu mustahil untuk menentukan apakah pilihan yang kita buat akan membawa dampak baik ataupun buruk di masa depan akibat ketidakpastian yang menyelimuti. Namun, di sisi lain, hanya diri kitalah yang mengetahui mana yang baik dan buruk bagi diri kita sendiri. Karena takdir, mimpi, dan perspektif seseorang adalah miliknya seorang dan baginya untuk menentukan. Namun, tentu busur tanpa panah tidak akan menjadikan seorang pemanah dapat menembak sasarannya. Sehingga, dalam hidup pun memerlukan tindakan yang kokoh di dalamnya. Layaknya panah yang terombang ambing oleh angin untuk mencapai tujuan, akan tetapi tetap percaya pada tangan dan busur yang melepasnya. Aksi inilah yang menjadi penunjuk seberapa bernilainya pemikiran dan tujuan yang ada.
Ada kalanya kita berbicara dan ada kalanya kita harus berdiam. Jangan biarkan dirimu salah melangkah karena ketika kamu mengambil keputusan yang salah maka semua akan berakhir dengan sia-sia. Kamu seorang anak muda yang luar biasa dan kamu masih bisa menaklukan dunia ini dengan mimpi-mimpimu.