Sosok

Sang Rimbawan Punya Cerita

Rabu, 2 November 2022, 19:06 WIB
Dibaca 911
Sang Rimbawan Punya Cerita
Jalur Persinggahan Sang Rimbawan Malinau, 22 Oktober 2022

SANG RIMBAWAN PUNYA CERITA !!!..

Kita nyanyi dulu yuk!!!..judulnya

MARS RIMBAWAN

Hai Perwira rimba raya, Mari kita bernyanyi,
Memuji hutan rimba, Dengan lagu yang gembira,
Dan nyanyian yang murni, Meski sepi hidup kita,
Jauh di tengah rimba, Tapi kita gembira sebabnya kita bekerja,
Untuk nusa dan bangsa.

Refr. …2 kali 
Rimba raya-rimba raya. Indah permai dan mulia
Maha taman tempat kita bekerja

Rimba raya maha indah, Cantik molek perkasa,
Penghibur hati susah, Penyokong nusa dan bangsa,
Rimba raya mulia, Disitulah kita bekerja,
Di sinar matahari, Gunung lembah berduri,
Haruslah kita arungi, Dengan hati yang murni.

Refr. …2 kali 
Rimba raya-rimba raya. Indah permai dan mulia
Maha taman tempat kita bekerja

Pagi, petang, siang malam, Rimba kita berseru,
Bersatulah, bersatu, Tinggi rendah jadi satu,
Bertolonglah selalu, Jauhkanlah sikap kamu,
Yang mementingkan diri, Ingatlah nusa bangsa,
Minta supaya dibela, Oleh kamu semua.

Refr. …2 kali 
Rimba raya-rimba raya. Indah permai dan mulia
Maha taman tempat kita bekerja

Dunia Pramuka di Indonesia sangatlah berjaya, di Indonesia biasa di kenal dengan sebutan PRAJA MUDA KARANA (PRAMUKA) TUNAS KELAPA dan di Internasional disebutnya SCOUT atau kepanduan. Bagi para Pecinta Kepanduan di Indonesia tentu tidaklah asing ketika mendengar tentang alam bebas, berpetualang, penjelajahan, hiking, pengembaraan, tunas kelapa Satuan Karya Pramuka dan sebutan lainnya di Gerakan Pramuka Indonesia. Begitu Pula di bagi para pecinta kehutanan. Pada Lingkup Anggota Gerakan Pramuka yang ingin mendalami dan lebih mengenal tentang Kehutanan. kita kenal dengan Satuan Karya Pramuka SAKA WANABAKTI. Salah satu Keterampilan Pramuka dalam Bidang Kehutanan. Satuan Karya Pramuka WANABAKTI memiliki empat yaitu:

  1. Krida Tata Wana
  2. Krida Bina Wana
  3. Krida Guna Wana
  4. Krida Reksa Wana

Masing-masing Krida memiliki ciri khas tersendiri, baik logo, Syarat Kecakan Khusus (SKK) maupun ilmu yang terkandung di dalamnya.

Tepatnya pada bulan Oktober Tahun 2022 di Wilayah Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Malinau tepatnya bersama dengan Pengurus Saka Wanabakti yang berpangkalan di Kantor Taman Nasional Kayan Mentarang. berkegiatan dalam rangka penerimaan serta pelaksanaan Tradisi dalam menerima Calon Anggota Baru SAKA WANABAKTI.

Setelah sekian lamanya, anggota Saka Wanabakti tidak memiliki personil. hal ini disebabkan salah satunya karena kondisi Pandemi Covid 19, yang mengharuskan kita mengurangi pergerakan dalam pembatasan sosial kemasyarakatan. Selain memang, kepengurusannya yang belum terbentuk di Wilayah Kwarcab Malinau setelah sekian lama Fakum.

Di tahun 2022 setelah terbentuk Kepengurusan Saka Wanabakti di Cabang Malinau. Mulailah kegiatan dijalankan, dimulai dengan penyusunan rencana dan yang paling penting adalah penerimaan anggota baru Saka Wanabakti.

Dalam agenda penerimaan Sang Rimbawan dilaksanakan kegiatan selama tiga hari. Salah satu kegiatannya adalah Pengembaran dengan konsep Long March.

Dengan Penuh Semangat kami terus menjelajahi alam Bumi Intimung menelusuri hutan, gunung, sawah, ladang, menikmati indahnya  alam ciptaan Tuhan.

Hari sabtu yang penuh perjuangan bagi para calon anggota Sang Rimbawan. Mulai sekita jam 06.00 wite pra peserta sudah disibukkan dengan persiapan. Baik sarapan pagi, bekal selama perjalanan Long March serta peralatan perjalanan lainnya. Didampingi oleh para pendamping Regu Baik dari rekan-rekan TNKM maupun KPH Malinau yang telah mempersiapkan Rute selama perjalanan, berangkatlah regu pertama hingga regu keempat.

Satu demi satu pos kegiatan dilaluinya. Tibalah saatnya semua peserta sampai di Pos Persinggahan. Waktu telah menunjukkan jam 11.34 wite. Setiap Kelompok/Sangga di persilahkan untuk memasak dengan memanfaatkan lingkungan sekitarnya terutama bahan bakar untuk memasak. Sebagai seorang Rimbawan harus dapat melihat serta menggunakan seluruh bahan yang tersedia di alam belantara, yang tentunya para anggota telah dibekali keterampilan dalam bertahan hidup di alam bebas.

Setelah membuat Tungku Alam maka peserta memasak dengan peralatan seadanya. Tibalah saatnya makan siang dengan hasil memasak menggunkan bahan yang tersedia. Dengan rasa yang begitu nikmat para peserta menyantap masakan yang ada. Terdapat nilai-nilai yang kami rasakan terutama rasa kebersamaan, kemandirian, dan menghargai satu dengan yang lainnya. waktu istirahatpun telah usai dan harus meneruskan perjalanan hingga ke pos terakhir.

Para Peserta sesuai dengan kelompaknya dilepas kembali untuk meneruskan perjalanan. Menyusuri Perbukitan, Hutan, Gunung selangkah demi selangkah kami lewati. Tibalah kami pada satu titik pertemuan sebutlah Pos tersebut adalah Bukit Dua Meranti yang merupakan Pos terakhir bagi para peserta. Suasananya cukup sejuk di bawah pepohonan yang begitu rindang, sungguh begitu nyaman.

Ketika peserta sampai di pos tersebut beberapa panitia menanyakan kisahnya sang Rimbawan selama perjalanan. Ada yang mengatakan tersesat, ada yang mengatak capai sekali tapi ada juga yang mengatakan kami senang, kami asyik dan ada juga yang mengatakan terpleset di lereng gunung celananya Robek ada juga yang sepanjang perjalanan sambil bernyanyi menggunakan salon kecil. Pokoknya berbagai macam kisah yang telah  lalui meskipun capai hati kami tetap gembira. Begitulah selayaknya sebagai seorang pejuang, penyelamat Hutan Indonesia Sang Rimbawan Saka Wanabakti Kwarcab. Malinau