Sosok

Gubernur 1 Hari

Minggu, 27 Februari 2022, 05:59 WIB
Dibaca 265
Gubernur 1 Hari

Hari ini cerah tepatnya tanggal 22 februari  2022 , tanggal yang menurut semua orang cantik, ya benar... aku bersama rekanku melakukan perbincangan kecil di sebuah warung kopi. Suasana lebih nyaman berkat sang maestro barista kopi menyajikan menu kopi terbaik nya, Percakapan orang lain terdengar memenuhi di segala penjuru kedai kopi tersebut, berbincang begitu ceria dengan bahasan yang berbeda-beda. mulai dari berita hangat terkini hingga berbual tanpa alur.

seketika itu terlintas ucapan dari mulut ku…
“Apakah di kaltara ini khususnya, sumber daya manusia sudah berkembang dengan baik?” tanya ku memulai bahasan tentang perkembangan ibukota kalimantan utara.
“Menurut ulun (baca: aku) , belum semua sumber daya manusia berkembang, karena di kaltara masih banyak sekali pengangguran merajalela dan krisis keahlian yang semakin mengkhawatirkan”. Jawab fahri mulai memahami.
“Betul juga pendapatmu, aku juga merasa standart setiap orang di kaltara adalah PNS sebagai tolak ukur kemakmuran, padahal potensi di KALTARA sangat banyak dan berlimpah ! ujar ku dengan yakin.
“karena yang tadi kita bahas bahwasanya kaltara kurang nya tingkat kreatifitas oleh masyarakat sendiri,selalu berpangku tangan dengan status pekerjaan pegawai negeri sipil, tidak salah memang...namun jika semua menjadi PNS siapa yang akan menjadi pengusaha, pekerja kreatif,petani dan masih banyak pekerjaan penting yang lain" jawab ku mencoba menjelaskan sedetail mungkin.

Keadaan kaltara termasuk pengangguran memang tak ada habisnya. Kemarakan ini jelas menjadi tanggungjawab pemerintah dalam mengatasinya. Sangat disayangkan daerah yang kaya akan SDM namun pengangguran masih tinggi, tentu menjadi sebuah renungan bagi kita semua.


seketika keheningan kami berdua diantara riuh ramai nya pengujung kedai kopi,

"Andai aku jadi gubernur 1 Hari ! ujar ku ngawur....

disambut tertawaan fahri "Apa yang akan kau lakukan jika menjadi gubernur 1 hari ? " ujar nya 

sejenak ku berfikir mencoba menyelami pikiran ku sendiri!..
“karena di kaltara pada saat itu ingin berkembang pesat menjadi daerah berkembang melalui program KIPI (KAWASAN INDUSTRIAL PARK INDONESIA).

“Akan menjadi kawasan industri hijau bukan saja terbesar di Indonesia, tapi dunia,” kata Jokowi dalam peresmian yang digelar di Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Dari sini aku yakin bahwa esok atau lusa SDM putra daerah harus mampu bersaing dengan tenaga kerja luar daerah. pada saat itu aku mendengarkan perkataan dari bapak presiden kita pak Jokowi, beliau mengatakan bahwa Indonesia akan berkembang pesat melalui teknologi canggih seperti negara Jepang beliau mengharapkan Indonesia berkembang dengan cara atau menggunakan teknologi” aku semakin yakin ada beberapa peraturan pemerintah yang harus segera aku buat. ucapku yakin. salah satu nya tentang pendaya gunaan masyarakat daerah dengan kualifikasi terlatih. wajib bagi disnaker melakukan sistem jemput bola kepada masyarakat yang belum memiliki pekerjaan atau pun yang baru lulus sekolah, akan di fasilitasi pendidikan keahlian kursus terampil hingga memiliki daya saing yang hebat.


“Oh jadi begitu, menurut saya bagus, tetapi pemerintah juga tidak hanya memperbijakan peraturan hal seperti itu, karena kenapa,  tenaga manusia juga mempunyai kemampuan untuk bisa mengembangkan kreatifitas itu dengan sendiri nya dengan menggunakannya teknologi Internet jaman sekarang manusia di kaltara ini mampu mempelajari hal yang bersifat teknologi dengan sendiri nya," sambung fahri yang mulai memahami.
“memang benar seharusnya pemerintah bisa mengimbangi tenaga di perusahaan itu secanggih-canggihnya tenaga teknologi yang dipakai pasti juga akan membutuhkan tenaga manusia sebagai penggerak keseimbangan.” tambah ku memberi saran baik.

seruputan kopi membuat betah obrolan aku dan temanku yang ku lihat sekilas mirip dengan penyanyi ardito pramono. Berfikir sejenak lalu…
“saya berharap kepada anda sebagai Gubernur , pemerintah agar bisa jauh lebih baik dalam sistem pembangunan karakter di kaltara ini jangan hanya para birokrat politik yang berkembang tetapi masyarakat dari kalangan bawah pun harus memiliki pola pikir yang internasional" ujarnya meminta kepadaku " . karena melalui sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas baik akan berdampak positif juga dalam peningkatan daya saing bangsa dan pengembangan SDM sistem pengembangan ini diperlukan pendidikan yang unggul” kata fahri sambil berdiri seraya berlakon.
“betul itu fahri, seharusnya saya sebagai pengambil kebijakan pemerintah, bisa mengimbangi tentang pembangunan infrastruktur di kaltara dan juga pembangunan karakter masyarakat banyak, karna pemerintah tahu bahwasanya kawasan tersebut (KIPI) saat ini akan menggunakan lahan seluas 16.400 hektare dan akan berkembang hingga 30 ribu hektare di masa depan. manusia juga memiliki kemampuan bukan hanya teknologi saja yang dipakai dalam hal Pembangunan Infrastruktur ini” tambah ku.

Kala itu, suara rakyat dan Gubernur bersatu menggemakan satu tujuan , menuju garda terdepan menjadikan KALTARA RUMAH KITA, rakyat mengutarakan hak yang dimiliki rakyat untuk bisa membangun sebuah kehidupan yang adil. dan peran pemerintah ialah memperhatikan dan mengerjakan aspirasi yang telah disampaikan maupun yang tidak disampaikan dengan modal kepekaan pemerintah ke masyarakatnya.  Cuaca begitu panas, namun suara rakyat nyaris semakin menggema. Rakyat bahkan tidak mempedulikan hujan ataupun panas. Tiba tiba pemerintah keluar dari sangkarnya dan mengutarakan suara di hadapan rakyat.

“mengapa para pihak industri nanti melakukan sistem kerja dengan alat teknologi cangih dan hanya sebagian yang menggunakan tenaga manusia , mengapa hal itu terjadi , karena manusia tidak memiliki kemampuan atau pun skil untuk bisa membangun infrastruktur tersebut para manusia mengabaikan pentingnya pendidikan, Pendidikan hanya dianggap status oleh rakyat agar dibilang sebagai terpelajar, tetapi rakyat hanya bermain dengan pendidikan, pendidikan lah penting bagi kita menggali potensi dengan cara teori maupun praktek , Pendidikan lah menjadi bekal untuk masa depan mengali kreatifitas kita”
"Suasana begitu hening setelah mendengar ucapan sang Gubernur 1 hari tersebut"

Perbincangan oleh kedua teman tersebut mulai semakin serius
“Kamu tau nggak Rie ?, SDM di kaltara itu ada salah satu faktor penunjang yang dimana didalam faktor tersebut memiliki elemen yang berbeda,  dalam konflik yang sama mengenai sumber daya manusia di kaltara” tanya ku memulai diskusi baru.
“iyes , saya tahu kok kan para masyarakat yang menyuarakan aspirasi mereka sering melakukan aksi di sini , seharusnya sebelum itu masyarakat tau apa sih dampak dari kurangnya SDM dalam sistem infrastruktur pembangunan, wait...masalah ini karena adanya faktor penunjang SDM yang di mana faktor tersebut memiliki fungsi yang berbeda apa sih faktor dan fungsi tersebut? yang pertama ada faktor yang di mana memiliki fungsi sebagai penunjang keberhasilan kualitas sumber daya manusia di Indonesia khususnya kaltara dan fungsi yang kedua ini menjadikan kurangnya kualitas sdm di kaltara,  jadi dari dua fungsi tersebut memiliki satu faktor atau satu penunjang untuk sumber daya manusia yaitu PENDIDIKAN”. ujar fahrie 

“nah bener sekali ini salah satu fakta penunjang SDM itu PENDIDIKAN yang di mana memiliki fungsi yang berbeda, oke Jadi Rie pendidikanlah yang menjadi penunjang utama dalam menentukan keberhasilan kualitas dan kurangnya kualitas Kenapa sih pendidikan memiliki fungsi yang berbeda di dalam satu permasalahan di kaltara , yaitu SDM fungsi pendidikan itu ada yang sebagai keberhasilan kualitas sdm karena di dalam pendidikan yaitu sudah memiliki efesiensi, efektivitas, kreatifitas dan standarisasi pengajaran yang baik dan syarat yang sudah terpenuhi dengan baik dan para pengajar dan pendidik nya itu bersemangat untuk menuntut ilmu untuk melatih kemampuan seseorang di masa depan” tambah ku yang hampir puas dengan diskusinya bersama fahrie.

Jika pendidikan menjadi masalah kurangnya kualitas sdm di Kaltara terjadi karena standarisasi pengajaran dan efesiensi yang tidak merata rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan mahalnya biaya pendidikan , nah ini salah satu faktor dimana kemampuan kita tidak diasah dengan baik , kan pemerintah sudah memberikan bantuan biaya kepada rakyat Indonesia yang tidak memiliki biaya dan tidak mampu melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Tetapi masalah utamanya itu adalah kepada diri kita sendiri pemerintah sudah memberikan biaya pendidikan agar pemuda Indonesia bisa bersekolah dan menggali kemampuannya untuk meraih cita-cita tetapi manusia itu sendiri yang tidak mementingkan pendidikan sama sekali mereka tidak memikirkan bagaimana masa depan mereka tanpa pendidikan, seharusnya mereka sadar akan pentingnya pendidikan, mereka seharusnya mempunyai pemikiran bagaimana generasi bangsa jika tidak diiringi dengan pendidikan masa depan mereka akan hancur apa yang akan terjadi kepada bangsa kita sedangkan generasi mudanya saja menyeleweh pentingnya pendidikan.
Pemerintah juga harus mampu mendorong dan memberikan pengajaran dan mampu membangkitkan pola pikir para generasi penerus untuk memajukan kaltara ini tetapi peningkatan kualitas tentu tidak hanya dorongan dari pemerintah saja pada generasi penerus tentu juga harus mempunyai pikiran yang jauh ke depan untuk memajukan kaltara ke garda terdepan, karena pada saat ini keadaan kaltara sedang dililit oleh krisisnya ekonomi yang disebabkan oleh kurangnya dorongan dan kerjasama.

 jadi sebenernya kaltara mempunyai potensi besar  untuk menjadi potensi. Adanya saling bersama sama membangun peradaban yang melek pendidikan. Pungkasku Yakin seperti Gubernur yang memberikan Arahan.

“Bangkitlah anak muda, terjanglah apa yang kita hadapi nanti kedepan, buatlah Kaltara ini rumah kita sendiri, bangkit dengan semangat membara hidupkan kreatifitas mu, teruslah semangat.” ucap ku penuh semangat.


“Hai para pemuda Bangsa, buatlah Kalimantan utara ini menjadi yang terdepan, dengan melahirkan generasi-generasi pemuda Kaltara yang mempunyai semangat yang membara, mempunyai mindset maju , pemuda berkarakter, pemuda berjiwa bangsa unggul dengan berpedoman pada IPTEK (Ilmu pengetahuan dan teknologi), jadilah pemuda yang rela berkorban untuk Negeri ini”. Tambah ku memperjelas dengan penuh semangat perubahan untuk Kalimantan Utara yang terdepan. seraya mengahbiskan kopi dan kami bergerak menuju ke kegiatan Literasi. 

Tags : sosok