Sosok

Ketika Pepih Jadi Dayak Sehari

Senin, 7 Maret 2022, 10:57 WIB
Dibaca 550
Ketika Pepih Jadi Dayak Sehari
Ketika saya dan Pepih ditawari Dr. Yansen TP memilih sendiri atribut Dayak.

27 Februari 2022 di Tanjung Selor. Saya bersama Pepih Nugraha sedang menghadiri acara pelantikan pengurus Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) Kalimantan Utara yang ketua umumnya adalah Dr. Yansen TP.

Ketika itu, kami berdua karena tamu undangan di luar peserta, sama sekali tidak berpikir akan mengenakan atribut Dayak.

Ketika acara berlangsung, kami menikmati betul sajian aneka tari seni tari budaya kesenian dan juga penampilan yang sangat memikat dari gadis-gadis Dayak yang sungguh bening-bening serta pria-pria yang gagah perkasa di panggung gembira. Suatu sajian yang sangat-sangat mengesankan.

Akan tetapi, ketika jeda istirahat. Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Dr. Yansen TP menghampiri saya da Pepih. "Mari kalian berdua ikut saya," katanya seraya keluar aula.

Kami berdua, bagai kerbau dicucuk hidungnya, mengikuti langkah lelaki tingggi besar itu. Kemudian kami dibawa ke stand di luar sana. Kami pun diminta memilih atribut Dayak yang sesuai dengan keinginan kami.

Namun, ada yang tidak bisa kami pilih. Yansen memberikan kepada kami baju khas Dayak berupa rompi yang sangat sangat cantik.

Sungguh luar biasa perhatian Yansen kepada kami. Pepih pun dibaiat menjadi Dayak sehari. 

Pas betul saya lihat Pepih menjadi Dayak sehari. Urang Sunda jadi Dayak, euy!

Di situlah kita merasa pas frasa ini. "Kalau masuk kandang kambing, mengembiklah! Masuk kandang ayam, berkokoklah! Masuk kandang macan, mengaumlah!'

Lagi pula, ada pepatah, "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung!"

Tanpa sadar. Ada seorang bijak yang diam-diam mengingatkan kami (kembali) ihwal kebenaran pepatah petitih dan amsal bijak itu.

Terima kasih, YTP!

Tags : sosok