Sosok

Dr. Drs. Masiun, Rektor Institut Teknologi Keling Kumang Sekadau

Kamis, 5 Agustus 2021, 20:02 WIB
Dibaca 831
Dr. Drs. Masiun, Rektor Institut Teknologi Keling Kumang Sekadau
Dr. Drs. Masiun: Rektor Dayak di Perguruan Tinggi Dayak

Sejarah pendidikan, terutama bumi Borneo. Akan mencatat dengan tinta emas sejarah demikian ini:

Dr. Drs. Masiun, putra terbaik Dayak Dsa, rumpun Ibanik, resmi dikukuhkan hari ini 05 Agustus 2021 sebagai Rektor Institut Teknologi (ITKK) Keling Kumang, Sekadau.

Inilah satu-satunya perguruan tinggi di bumi Borneo yang mengusung nama legenda nenek moyang suku Dayak, Keling dan Kumang. Yakni Rama-Sintanya orang Iban.

Di bawah sumpah sesuai keyakinannya, Katolik, Masiun tampak siap mengemban amanah yang dipundakkan padanya oleh segenap pengurus Yayasan Pendidikan Keling Kumang dan petinggi Gerakan Credit Union Keling Kumang (GCUKK). Sejak 30 Maret 2021, berdasarkan hasil rapat anggota tahunan (RAT)  Keling Kumang Grup (KKG) berubah nama menjadi Gerakan GCUKK.

ITKK ini salah satu unit kerja (bukan usaha) GCUKK. Sebelumnya, telah ada Sekolah Menengah Kejuruan. Di Sekadau juga, dekat kampus ITKK kini, di Jalan Rawak. Siswanya lebih 1.000. Nah, terbanyak mahasiswa baru ITKK ya "berburu" di kebun sendiri.

Memang konsep GCUKK begitu. Dari saku ke saku. Dari kita, untuk kita. Saya menolong kamu. Kam menolong saya. Kita adalah kelompok yang menolong diri-sendiri!

Menurut Ketua Yayasan, R. Musa Narang, M.M. di tahun pertama ini ITKK telah mendapat 200 mahasiswa baru. "Kampus kita telah siap. Semua siap. Segera, awal September kita adakan kuliah perdana," terang Musa.

Seperti diketahui, Masiun meraih gelar Doktor bidang Ekonomi dari Universitas Tanjungpura, Pontianak. Disertasinya mengenai valuasi hutan adat masyarakat adat. Doktor pertama dari Tapang Sambas ini akan memimpin ITKK yang membuka 3 jurusan "seksi", sekaligus trendi sbb.
1. Technopreneurship
2. Agro-eko teknologi
3. Rekayasa Komputer

Stefanus Masiun dilahirkan 15 April 1967 di sebuah desa di ujung batas wilayah Sekadau, Kalimantan Barat. Ia menuntut ilmu jauh dari desannya dengan berjalan kaki atau bersepeda.
Biasa dengan tantangan sejak muda, membuatnya tertantang untuk segala macam hal nantinya, termasuk terjun ke dunia televisi yang --sebagaimana diakui pakar televisi Ishadi SK-- sangat menguras pikiran dan tenaga, selain menuntut kreativitas tinggi serta inovasi tiada henti.

terjun ke dunia pertelevisian, masih sangat langka. Akan tetapi, Masiun membuktikan bahwa asalkan dikelola dengan baik dengan memperhatikan apa yang dibutuhkan khalayak --uses and gratification-- maka sebuah media bukan saja bisa bertahan, melainkan juga berkembang.itu, visi dan pengalamannya dipercaya oleh sebuah konsorsium lembaga keuangan bukan-bank di Kalimantan Barat untuk memimpin Ruai TV.

Bahu membahu dengan produser Ruai TV, Erma Suryani Ranik, desain acara dan program RUAI TV pun diletakkan. Ranik pada awal mula bukan hanya menyiapkan proposal izin penyiaran, tapi juga melakukan lobi dan pada tahap awal bahkan membuat contoh produksi siaran. Alhasil, pada September 2006, Ruai TV lolos dalam Evaluasi Dengar Pendapat (EDP) oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID).

Kini, setiap hari, masyarakat dapat menikmati tayangan acara seni dan budaya Dayak di TV-nya orang Dayak itu. Warta berita, informasi, seni, lagu, serta budaya yang dikemas dan disajikan Ruai TV terasa kental menuansakan warna Dayak.

Masiun kini Direktur Utama PT Ruai Televisi. Bersama Ruai TV, tampak ia sedang membangun “a mansion on the hill” di mana adat dan budaya Dayak bukan saja menjadi indah dan menyatu, tapi juga hidup dalam alam dan lingkungannya.

Ia juga mengemban kepercayaan anggota dan didapuk sebagai Ketua Pengurus CU Keling Kumang.

Tags : sosok