Riset

Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta? 9 + 1 Poin ini Wajib Jadi Pertimbangan

Minggu, 27 Juni 2021, 23:48 WIB
Dibaca 765
Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta?  9 + 1 Poin ini Wajib Jadi Pertimbangan
Maudy Ayunda lulus di Stanford University

Perguruan Tinggi Negeri (PTN)  tidak dapat di pungkiri menjadi prioritas sebagian besar calon sarjana di Indonesia untuk melanjutkan studinya. Biaya dan pengalaman belajar terbaik bisa di dapatkan di PTN. Menariknya, PTN di Indonesia memiliki daya tampung terbatas. Seleksi masuk PTN cukup ketat menjadi tantangan yang harus di hadapi melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, dan SMMPTN.  Selanjutnya, siklus yang terjadi calon sarjana yang tidak lulus di PTN akan mengalami kesulitan menentukan apakah akan melanjutkan pendidikan ke pendidikan tinggi swasta. Tenang saja, banyak juga PTS yang memiliki program studi unggulan yang tidak kalah dari PTN, atau bahkan lebih baik dan menjanjikan di dunia kerja. Sebelum memlilih perguruan tinggi yang dituju, berikut 9 + 1 poin yang wajib jadi pertimbangan. 

1. Peringkat atau akreditasi kampus

Sangat penting untuk mengatahui peringkat perguruan tinggi yang akan menjadi pilihan favorit. Peringkat perguruan tinggi baik secara nasional ataupun internasional bisa diketahui dari beberapa lembaga seperti Kemenristekdikti, QS World University Rankings, Webometrics, 4ICU, dan sebagainya.

2. Akreditasi program studi

Bagian penting yang perlu di pertimbangkan adalah akreditasi program studi yang tidak sama dengan akreditasi fakultas dan perguruan tinggi. Akreditasi program studi dapat di ketahui langsung di pada website perguruan tinggi tersebut dan bisa juga diketahui sama seperti akreditasi kampus pada poin sebelumnya.

3. Dosen pengajar di program studi

Dapat kesempatan belajar dari profesor dan doktor yang ahli dibidangnya tentunya akan menjadi kesempatan yang sangat berharga. Tidak jarang calon mahasiswa memilih suatu program studi karena ingin belajar dari dosen sudah di terkenal dan menjadi idolanya. Sangat penting untuk mengatahui calon dosen di suatu program studi.

5. Fasilitas kampus

Memiliki ruang kelas ber ace, perpustakaan yang memiliki koleksi buku lengkap dan terbaru, ruang komputer yang lengkap, taman yang terawat, kantin yang memiliki makanan yang sehat dan enak, tempat parkir yang aman, ruang conference yang tersedia, tempat olahraga, dan tempat nongkrong di lingkungan kampus yang nyaman akan sangat membantu dalam proses belajar mahasiswa. Sayangnya, tidak semua perguruan tinggi memiliki seluruh fasilitas tersebut.

6. Kurikulum

Industry 4.0 dan sociaty 5.0 mewajibkan perguruan tinggi untuk menawarkan mata kuliah yang dapat membantu mahasiswa kompetitif di pasar tenaga kerja setelah lulus dan bahkan sebelum lulus kuliah. Tidak jarang mahasiswa hanya serius dan tertarik belajar beberapa mata kuliah yang di anggap bermanfaat untuk dirinya setelah lulus yang berdampak pada IPK yang didapatkan akhirnya lebih rendah. Beberapa mata kuliah lainnya mungkin kedepan tidak diperlukan di era industry 4.0 dan sociaty 5.0 sehingga sangat penting untuk mengatahui kurikulum di setiap program studi yang menjadi pilihan.

7. Biaya kuliah

Kualitas dan biaya adalah semua keseimbangan. Perguruan tinggi akan menetapkan biaya sesuai dan kualitas yang ditawarkan. Selain hal tersebut jumlah calon mahasiswa yang mendaftar setiap tahunnya turut menjadi pertimbangan utama. Beruntunglah ketika memiliki pilihan perguruan tinggi dengan biaya kuliah yang rendah.  Hal yang perlu di perhatikan adalah total biaya yang akan dibayarkan sampai wisuda, komponen biaya, dan mekanisme pembayaran. 

8. Lokasi kampus

Calon sarjana yang ingin melanjutkan perguruan tinggi di luar daerah untuk menjadi pengalaman berbeda sangat penting dipastikan beberapa hal yang membantu untuk mendapatkan pengalaman menarik. Untuk yang ingin tetap berada di daerah bisa mencari perguruan tinggi di sekitar domisili. Penting untuk mengatahui lokasi kampus karena menyangkut biaya yang nantinya akan dikeluarkan selama kuliah. Misalnya saja biaya hidup, biaya kos, biaya kuliah, biaya piknik, biaya yang menunjang hobi, dan lainnya.

9. Kiprah alumni
Belajar dari selogan UGM "Locally Rooted, Globally Respected" atau "Mengakar Kuat, Menjulang Tinggi" yang dapat terwujud memalui kiprah alumni di masyarakat seperti Pak Joko Widodo, Ibu Retno Marsudi,  Pak Perry Warjiyo, Pak Ganjar Pranowo, Pak Basuki Hadimuljono, dan sebagainya. Lulusan yang cepat terserap pasar tenaga kerja dan memiliki career yang sukses di private sector atau public sector perlu menjadi pertimbangan.

+1 Unit kegiatan mahasiswa 

Penting untuk mengatahui program tersedia di perguruan tinggi yang dapat mendorong terbentuknya karakter dan kreatifitas serta jiwa kepemimpinan mahasiswa yang sesuai dengan nilai-nilai kampus.