Literasi

Rekor Dunia Menulis Buku Pecah Di Malinau

Selasa, 18 Agustus 2020, 11:20 WIB
Dibaca 402
Rekor Dunia Menulis Buku Pecah Di Malinau
Launching Buku Hidup bersama Allah

Dodi Mawardi

Penulis senior

Rekor dunia pecah di Malinau Kalimantan Utara (Kaltara). Meski belum secara resmi ditulis oleh MURI (Museum Rekor Indonesia), namun langkah besar yang dilakukan sebuah keluarga di Malinau ini, memang pantas jadi rekor dunia dalam hal literasi.

 

Pada Minggu 12 Januari 2020, keluarga besar Yansen Tipa Padan meluncurkan buku hasil karya seluruh anggota keluarganya di hadapan ratusan tamu undangan. Penulisnya bukan hanya berjumlah 4 – 5 orang tapi 31 orang. Asesor kompetensi penulisan berlisensi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) sekaligus penulis buku laris Belajar Goblok dari Bob Sadino – Dodi Mawardi, mengatakan belum ada anggota keluarga sebanyak itu yang menulis dalam sebuah buku. Hal ini suatu rekor. Bukan hanya level Malinau, Kaltara, atau Indonesia, tapi juga di dunia. Catatan yang dapat ditelusuri menyebutkan baru ada satu keluarga yang membuatnya. Itu pun jumlah anggota keluarganya hanya 20 orang, yang berdomisili di Yogyakarta.

 

Penulis tertua dalam buku ini berumur lebih dari 60 tahun dan yang termuda berusia 9 tahun. Mereka menulis hal sederhana tentang kehidupan sehari-hari dalam keluarga besar. Seperti pengasuhan, hubungan anak dan ibu, kegelisahan anak, dan hal lain yang biasa dialami sehari-hari. Sangat sederhana. Kumpulan tulisan keluarga ini kemudian diberi judul “Hidup Bersama Allah Jadi Produktif.” Bersifat spiritual karena keluarga besar ini memang memegang erat nilai agama yang mereka anut yaitu Kristen Protestan. Tapi nilai-nilai yang terkandung dalam tulisannya bersifat universal.

 

Editor buku tersebut Masri Sareb Putra, menilai buku yang baik itu salah satunya bertema sangat sederhana. Dekat dengan keseharian, sehingga mampu menyentuh emosi pembacanya. Buku tersebut ditulis oleh anggota keluarga yang sebagian besar baru pertama kali menulis buku, dan bertema pengalaman sehari-hari. “Seorang anak bahkan menuliskan keluh kesahnya terhadap sikap dan perilaku kedua orangtuanya selama ini. Keluh kesah itu sangat mungkin dialami dan dirasakan oleh anak-anak lainnya...” ujarnya.

 

Masri menambahkan proses pembuatan buku ini tidak main-main. Yansen T.P., yang juga Bupati Malinau, secara khusus mengadakan pelatihan menulis untuk seluruh keluarga besarnya. Nyaris semuanya ikut mulai dari keluarganya sendiri, keluarga kakak, dan keluarga adiknya. Ketika orang lain mengisi liburan dengan jalan-jalan ke tempat wisata, keluarga besar ini justru menikmati pelatihan menulis yang dipandu oleh Masri Sareb Putra. Masri bukan orang baru di dunia literasi dan penulisan buku. Jumlah buku yang dihasilkan sudah lebih dari 90 judul. Putra asli Dayak ini juga rajin berkeliling Indonesia memberikan pelatihan menulis.

 

Buana Ilmu Populer (BIP) Gramedia Group sebagai penerbit juga terkagum-kagum dengan buku ini. Saptono Raharjo Chief Editor BIP mengatakan belum pernah menemukan buku semacam ini. “Buku kumpulan tulisan sudah sering dibuat, tapi yang ditulis oleh satu keluarga besar saya belum pernah menemukannya. Saya kagum dengan semangat literasi keluarga ini...” katanya. Saptono menjadi lebih kagum dan memutuskan datang dalam acara peluncurannya, karena keluarga ini berdomisili di Malinau Kalimantan Utara. Kabupaten terpencil yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

 

“Saya berharap buku ini dapat memberikan inspirasi kepada banyak orang, bukan hanya yang tinggal di Malinau, tapi juga masyarakat yang lebih luas...” kata Yansen. Dia sendiri sudah menulis beberapa buku seperti Revolusi dari Desa dan Revolusi RT. Buku-bukunya berisi pemikiran sang bupati dalam membangun daerahnya, yang terbukti berhasil dan menjadi contoh untuk daerah lainnya.

 

Buku karya kolaborasi keluarga besar ini memang inspiratif. Bukan hanya isinya, melainkan bagaimana suatu keluarga besar dapat hidup kompak dan harmonis. Suatu yang tak mudah. Apalagi salah satu pemersatunya adalah buku, karya tertinggi dari budaya literasi manusia modern. Inspirasi yang lahir dari daerah terpencil, Malinau Kalimantan Utara.

 

 

 

Pegiat literasi di Kaltara - Handoko Widagdo merasa sangat terbantu oleh semangat literasi keluarga besar Yansen Tipa Padan. "Pekerjaan kami dalam mengembangkan literasi di Kaltara, khususnya di Malinau menjadi lebih ringan. Kabupaten ini unggul dalam hal literasi dibanding daerah lainnya. Bukan hanya di Kaltara, tapi juga di seluruh Indonesia."

 

 

Hadir dalam acara peluncuran buku ini ratusan orang dari berbagai kalangan, mulai dari siswa SMA, SMK, guru, ASN, karyawan, sampai pejabat setempat seperti Kapolres, Komandan Kodim, Komandan Batalyon. Bahkan hadir pula motivator nasional asal Jakarta Saut "Mr. Spirit Indonesia" Sitompul dan dua perwakilan dari Malaysia.

 

--------------

 

Rekor MURI benar-benar menjadi kenyataan untuk buku tersebut. Pada 8 Agustus 2020, MURI menganugerahkan rekor tersebut kepada Dr. Yansen TP., M.Si, untuk buku “Hidup Bersama Allah jadi Produktif” sebagai buku yang ditulis oleh anggota keluarga terbanyak, yaitu 31 orang.

 

Selamat!