Literasi

9 Tips Memukau Hadirin

Minggu, 21 Februari 2021, 10:51 WIB
Dibaca 512
9 Tips Memukau Hadirin
Seorang pembicara harus berusaha mendekati hadirin atau audiens agar mudah terjadi komunikasi verbal dan nonverbal (Foto: Johan Wahyudi)

Berpidato, ceramah, atau memberikan tausiyah di depan banyak orang susah-susah gampang. Mereka yang sudah biasa berbicara di depan publik nyaris tak ada kendala. Sebaliknya, orang yang jarang atau bahkan belum pernah berbicara di depan massa tentu akan kesulitan mengendalikan mental. Persiapan yang jauh-jauh hari disusun bisa rontok seketika saat puluhan, ratusan, hingga ribuan pasang mata melihat ke arahnya. Di bawah ini ada 9 tips agar pembicara bisa memukau hadirin.

1. Siapkan Materi Terbaru

Bukan materi usang. Hadirin datang karena ingin mendapatkan ilmu baru. Karena itu, siapkan materi pidato yang eksklusif, istimewa, dan sarat manfaat.

2. Kuasai Materi

Berlatih dahulu sebelum tampil. Jangan terlalu percaya diri. Kegagalan sekali bisa menghancurkan semuanya. Maka upayakan pilih metode ekstemporan, yaitu menjelaskan outline atau garis besar dengan bahasa sendiri. Selaraskan dengan materi.

3. Jaga Penampilan

Rapi, bersih, ramah, tegap, dan bersahaja. Jangan angkuh seraya bercerita tentang kehebatan dan prestasinya. Tebarkan senyum tulus ke segala arah. Sapa hadirin penuh keramahan.

4. Sampaikan Materi Secara Runtut

Perhatikan sistematika pidato. Salam pembuka, salam hormat, pengantar, inti, penutup, dan closing statement. Jangan melompat-lompat yang bisa membingungkan hadirin. Bila ada yang lupa, lakukan improvisasi, bukan diam selamanya.

5. Jaga Kualitas Suara

Suara harus jelas, tapi tidak harus keras. Pastikan hadirin bisa mendengar suaranya. Bila ada gangguan, jangan paksakan. Perbaiki dahulu. Kualitas suara sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan pidato.

6. Manfaatkan Gesture

Pembicara itu bukan patung bisa ngomong. Karena itu, gunakan anggota tubuh yang bisa mendukung atau memperkuat materi. Kaki, tangan, bahu, mata, kepala dan lain-lain adalah organ tubuh yang bisa digunakan untuk menambah kesan positif.

7. Perhatikan Setting

Jangan ukur baju orang lain dengan ukuran baju Anda. Sama halnya pidato. Perhatikan dimana berbicara, siapa hadirin, bagaimana tingkat pendidikan dan sosialnya, bagaimana budayanya. Jangan paksa hadirin mengikuti gaya pembicara, tapi pembicaralah yang harus menyesuaikan diri.

8. Gunakan Bahasa Efektif

Jangan sok intelek dengan diksi asing. Jangan terlalu sering menggunakan bahasa daerah karena mungkin ada hadirin yang tidak memahami bahasa daerah seperti yang digunakan pembicara. Gunakan bahasa Indonesia yang efektif karena tentu semua warga negara Indonesia bisa memahaminya.

9. Berikan Joke

Guyon jangan porno, SARA, dan sensitif. Bisa lewat ice breaking, anekdot, pantun, kuis dan lain-lain. Juga jangan terlalu banyak guyonan. Seperlunya sesuai situasi, seperti hadirin mulai bosan, ngantuk, atau perhatiannya teralihkan.

Jika 9 tips di atas diperhatikan pembicara, tepuk tangan akan membahana usai pembicara menutup acara. Riuh rendah kekaguman akan terus terdengar hingga pembicara duduk di kursinya kembali. Kesan positif itu akan makin terlihat jelas bila ada evaluasi di akhir acara. Semua hadirin tentu akan memberikan nilai SANGAT PUAS. Itulah Anda yang selalu dinanti hadirin dimana pun berada.

Sumber:

Buku Mahir Pidato karya Johan Wahyudi. Diterbitkan Pustaka Sunda 2011.