Literasi

Cara Efektif Mengelola Media Massa dan Media Sosial

Jumat, 26 Maret 2021, 19:33 WIB
Dibaca 974
Cara Efektif Mengelola Media Massa dan Media Sosial
Foto pribadi

Dodi Mawardi

Penulis senior

-----

Dua hari kemarin (24-25 Maret 2021), tim redaksi dan pengelola YTPRayeh.com memberikan pelatihan tentang bagaimana mengelola media massa dan media sosial secara efektif kepada salah satu partai politik besar. Era digital ini menuntut setiap organisasi baik komersial maupun nonkomersial untuk lebih piawai dalam mengelola media massa dan media sosial. Bukan hanya pada saat krisis melainkan juga saat normal.

Inilah era perang asimetris ketika kekuatan senjata fisik paling canggih sekali pun tak cukup untuk mengalahkan musuh. Perang masa kini adalah perang informasi, narasi, dan opini untuk membangun persepsi tertentu. Perang beralih ke dunia maya dalam membangun persepsi itu. Perang bukan melulu berarti konflik, melainkan juga bagaimana meraih simpati dan empati publik serta menghindari antipati.

Perlu strategi yang tepat, taktik yang benar, dengan dasar pengetahuan dan teori yang kuat serta keterampilan yang memadai. Semua itu tidak bisa dilakukan secara instan. Harus dilakukan secara bertahap, sistematis, dan berkesinambungan. Semua harus berproses.

Siapa pun Anda. Organisasi apa pun Anda. Profit, non-profit, figur publik, politisi, dan lainnya memerluka cara efektif dalam mengelola media massa dan terutama media sosial pada era Digital, Disrupsi, dan Revolusi Industri 4.0.

---------

Tim YTPRayeh diperkuat oleh Pepih Nugraha mantan wartawan Kompas (26 tahun) dan pendiri Kompiasana.com. Pepih sudah berpengalaman membangun narasi sebagai salah satu instrumen penting dari media massa dan media sosial.

R. Masri Sareb Putra, seorang akademisi kajian media (Media Massa) yang juga praktisi media dan penulis produktif. Masri sudah menulis lebih dari 110 judul buku dan 4.000 artikel media.

Dodi Mawardi, dosen Komunikasi Universitas Indonesia (2003-2017), mantan wartawan politik/bisnis, asesor penulis pro BNSP, dan penulis profesional (>70 judul buku). Dodi penulis buku laris "Belajar Goblok dari Bob Sadino" dan "Belajar Uji Nyali dari Benny Moerdani."

Kompetensi ketiganya menggabungkan "knowedge" dan "skill" disertai pengalaman panjang dalam dunia media massa serta kini media sosial yang sangat bermanfaat buat organisasi apa pun. Dunia sudah berubah. Manusia juga berubah. Namun konten (isi) tetap. Yang berubah adalah konteks (kemasan) dan medianya.

Dalam pelatihan kemarin, tim YTPRayeh juga diperkuat oleh pembicara tamu (partner) yaitu Lasya Miranti, pakar di bidang media sosial. Kita harus paham Do dan Don't yang berlaku di seluruh media sosial agar lebih efektif dalam bernarasi.

----------

YTPRayeh bukan sembarangan portal atau media warga. Kami punya visi mengembangkan literasi yang sehat dan kuat di berbagai bidang. Hanya yang positif, baik, dan bermanfaat yang kami tayangkan. Lebih baik lagi jika berisi nilai kebangsaan.