YTP Rayeh

Sayembara Cerpen ke-BORNEO-an: Gairah Literasi Luar Biasa!

Kamis, 27 Mei 2021, 13:27 WIB
Dibaca 2.365
Sayembara Cerpen ke-BORNEO-an: Gairah Literasi  Luar Biasa!
sayembara cerpen keBORNEOAN

SEBULAN rentang masa waktu yang singkat.

Terutama bagi sebuah Sayembara. Yang diikuti sebanyak mungkin orang. Diselenggarakan secara diam. Tanpa banyak iklan. Hanya via media sosial, WAG, dan saling berbagi.

Demikianlah Sayembara kita ini. Yang gagasan awalnya amat sangat sederhana.

***

SEMBARI menulis narasi ini. Saya dibacakan beberapa cerpen. Yang di-down load secara acak oleh Dodi Mawardi, salah seorang dewan juri.

Dari yang saya dengar, dibacakan hingga lima alinea. Saya menangkap kesan. Bahwa sense sebagai cerpen, sudah dapat. Hanya saja. Cerpen pemula, janganlah dibandingkan dengan cerpen pujangga. Ukuran bajunya berbeda!

Sungguh mencengangkan. Sayembara ini berhasil menjaring: 145 cerpen. Ada sisi edukasi dari Sayembara ini. Bagi pemula. Salah satu unsur dari cerpen saja yang menonjol, sudah bagus.

Saya malah berpikir. Kami, juri akan "bertengkar" menentukan 20 cerpen terbaik. Mengapa? Sebab tipis sekali rentang mutu satu sama lain. Setipis kulit terong.

***

Tentu, tidak semua unsur dalam cerpen dapat menonjol semua dalam sebuah cerita. Seperti karya para pujangga, cerpenis pemenang Hadiah Nobel. Atau setidak-tidaknya seperti yang kita baca dalam buku yang dihimpun Satyagraga Hoerip, Cerita Pendek Indonesia (1979); yang terdiri atas beberapa jilid buku.

Bagi pemula. Salah satu unsur dari cerpen saja yang menonjol, sudah bagus. Misalnya, kuat dalam menggambarkan karakter. Alur/plot kisahannya tidak kompleks. Bahasa sastra. Ada informasi baru sekaligus berguna di dalamnya yang menggambarkan pelaku dan setting. Mengandung nilai edukasi. Mencelikkan. Menyentak. Menginspirasi. Dan sebagainya.

Terus terang, terang terus. Dari cerpen yang masuk, unsur "sastra" yang dimaksudkan, sudah masuk. Hanya saja, akan dibandingkan satu sama lain.

***

BERAPA cerpen yang masuk dari Sayembara ini?

Cukup mencengangkan. Jumlahnya: 145 cerpen. Penulisnya berbagai. Dari siswa SMA hingga S-3. Dari guru hingga orang biasa. Dari pemula hingga sastrawan Dayak yang tercatat oleh Wikipedia.

Kriteria pemenang? Semuanya pemenang. Sebab semua cerpen akan dibukukan, setelah dikurasi, dan diedit. Sehingga layak untuk diterbitkan.

Namun, "hanya" 20 yang mendapat hadiah sebagaimana yang dijanjikan: total hadiah Rp 10 juta. Hampir pasti, total hadiah akan ditambah lagi. Tunggu saja kejutannya!

Buku kumpulan cerpen akan dibagi 3 buku. Jadi, 1 buku akan terdiri atas 48 cerpen.

Akan diberi judul ANTOLOGI CERPEN BORNEO. Ber-ISBN. Dicetak secara profesional.

Masing-masing kontributor, akan dibagi secara percuma!

***

DI BALIK itu semua.

Ada sisi edukasi. Sekaligus motivasi. Hasrat kuat untuk menggali dan menggairahkan Literasi Borneo.