Filosofi

Usap Jiwa Mu Dengan Kebaikan

Minggu, 20 Juni 2021, 23:03 WIB
Dibaca 1.006
Usap Jiwa Mu Dengan Kebaikan
Canva: Bersyukur

"Sejak kecil aku diajari tentang berbagi kebaikan, sampai hari ini aku melakukan hal itu." tulis seorang teman. Jika kita diberikan kesempatan untuk memperbaiki cara hidup seseorang, akan ada hal lain yang kita dapatkan. Contohnya, menanam benih pohon buah, suatu saat kita menikmati keindahan pohon dan menikmati buah yang kita tanam. Tak hanya menikmati saja, lebih dari itu kita dapat berbagi dengan suka cita.

Hidup kita di dunia ini perlu memupuk benih kebaikan, pancarannya bermuara dari hati kita, kita dapat gunakan untuk menabur benih-benih kebaikan ke orang-orang yang memerlukan.

Sambil menyelesaikan kuliah di satu kampus swasta di kota Salatiga, aku bekerja sebagai konsultan profesional manajemen sumber daya manusia (SDM) di Yogyakarta. Sejak dulu, aku menyukai pekerjaan ini, dan hubungan dengan rekan kerja juga baik. Ketika ada rekan kerja atau karyawan yang pesimis, dengan segara aku mengisi semangat yang hilang dalam diri mereka, dengan cara memotivasinya untuk berupaya lagi.

Untuk menebar benih kebaikan, aku tak pernah sungkan melakukannya. Sesibuk apapun dalam pekerjaan, aku tetap meluangkan waktu, misalnya waktu untuk mendengar teman yang sedang mengalami pergumulan mencari pekerjaan. Sampai masalah relasi dengan pacar. 

Masa COVID-19 yang tak kunjung putus. Membuat banyak orang pupus harapan, apalagi perusahaan mengurangi tenanga kerja, bahkan ada yang tutup total, PHK masal. Sedih rasanya mendengar jeritan itu.

Aku hadir sebagai seorang sahabat yang meneguhkan, sekaligus mengingatkan masih ada peluang-peluang yang ada didepan.

Selama kita hidup pilihan selalu ada. Misalnya, kita melakukan kebaikan kepada seseorang?

Salah satu pengalaman terbaik yang pernah aku alami, saat perjalanan dari Yogyakarta ke Bali. Aku berjumpa dengan seorang yang tak pernah ku kenal, selama perjalanan kami berbincang-bincang. Tiba-tiba tubuh aku merasa gatal, akibat salah makan sehingga membuatku alergi.

Di kulitku tumbuh bintik-bintik merah. Semakin siang, tubuh semakin tak bertahan bertahan. Penyebaran bintik-bintik keseluruh tubuh, termasuk wajah. Sungguh tidak enak respon tubuh. 

Perjalanan masih jauh. Sepanjang sisa perjalanan itu, ia mengurusku, memberi semangat pasti ada obat yang dapat menetralisir alergi itu.

Aku menyaksikan cara ia merawat dan cintanya sangat tulus itu dalam membantu.

Singkat cerita, orang itu turun dari bus yang membawa kami, lalu membawa satu kelapa muda utuh. Diberikan untuk ku minum. Ajaibnya, aku berlahan membaik. Puji syukur.

Sepanjang perjalanan aku ke suatu daerah, kali ini pengalaman yang bagiku paling buruk sekaligus paling indah. Melalui  kejadian itu, satu hal berharga yang mampu kita petik dan lakukan, menabur benih yang bermanfaat tak perlu tunggu nanti, selama kita menikmati nafas hidup ini, mari saling merasa bahwa kita saling memiliki. 

Hidupku sangat diberkati melalui kebaikan orang yang tidak kukenal. Tulisan diatas, mewakili sekumpulan pengalaman yang patut kukagumi serta syukuri. Teruntuk sobatku yang terus-menerus membuat dunia ini sedikit lebih ramah, melalui kebaikan-kebaikan kecil tapi luar biasa indah.

Pada akhirnya sobatku, dalam perbuatan baik, ada kebaikan yang mampu melakukannya.

Salam semangat muda! 🔥🔥

***