Budaya

Keling Kumang dan Kerajaan Buah Main

Jumat, 14 Mei 2021, 09:53 WIB
Dibaca 1.566
Keling Kumang dan Kerajaan Buah Main
Sendratari Keling Kumang waktu peluincuran novel saya.

Buah Main sesungguhnya suatu kerajaan, zaman keemasan di kalangan suku bangsa Ibanik. Ia sebuah ensera. Wiracerita, epos tentang Keling dan Kumang di kalangan suku Ibanik.

Dihikayatkan dari mulut ke telinga oleh orang tua. Bahwa ia suatu tempat yang makmur, aman, damai, dan sentosa. Setiap warga sejahtera di bawah kepemimpinan Keling dan permaisuri nan cantik jelita bernama Kumang.

Separuh legenda, separuh juga nyata. Tersebutlah di dalam kisah Keling dan Kumang beberapa tokoh sentral, seperti: Sepunti, Ladja, Laung, Jelayan, Bungai Nuing, Pandak Sagatak, Apai Miguk, dan Apai Abang dengan peran dan watak masing-masing.

***

Namun, dari semua tokoh dalam wiracerita Ibanik. Satu yang digambarkan luar biasa: Keling. Ia putra Gemuring Gading Taing-taing Bepelimping Pala Patung. Gemuring adalah tuai Rumah yang terhormat, ketika itu.

Kepada orang yang baru pertama mendengar "Keling Kumang" saya senantiasa berkata. "Keling Kumang itu Rama dan Sintanya. Romeo dan Juliet orang Iban."

Ibu Keling bernama Dayang Bemas Beredai. Dilukiskan cantik rupawan, sedemikian rupa, sehingga "nadai nemu tuai" --tetap awet muda, tidak pernah menjadi tua.

Keling Kumang, kedua laki bini ini digambarkan saktimandraguna. Tampan dan cantik. Dewa Dewi orang Iban. Rama dan Sintanya orang Iban.

Keling mempunyai berbagai gelaran/ nama sbb:

1. Keling Datu siku ke pemadu nama mansang, Bujang Jelingau naka kala lenyau enggau orang ke teku Tikal Kajang. Labung panggaika sakai jaku nyerang.
2. Keling manuk biring ke disabung mali lenyang
3. Keling manuk biring sempidan arang.
4. Keling Aji Bujang Berani.
5. Keling Aji pemayuh bini, banyak rambang; Kiai Anyai penyambut sakai pemanggai lintang.
6. Keling Aji berani ati tau serang.
7. Keling gerasi nading, bujang berani kempang.

Ingin kisahan selengkapnya?

Baca novel ini!

Waktu launching novel ini, di Sintang. Dipergelarkan sendratarinya. Ini selengkapnya para pelakon.

Kepada orang yang baru pertama mendengar "Keling Kumang" saya senantiasa berkata. "Keling Kumang itu Rama dan Sintanya. Romeo dan Juliet orang Iban."

"Oh!" begitu langsung orang mafhum.

Institut Teknologi (ITKK) pun, begitu saya jelaskan. Orang langsung "ngeh".

Semudah itu menjelaskan tokoh sentral wiracerita suku bangsa Iban!

***

Tags : budaya