Nils Ivar Bohlin, Penemu Sabuk Pengaman Tiga Titik
Nils Ivar Bohlin lahir 17 Juli 1920 di Harnosan, sebuah kota kecil di Swedia. Tahun 1942 Ia mendapatkan pekerjaan di Saab, salah satu pabrik pembuatan part pesawat, 3 tahun setelah mendapatkan ijasah mechanical engineer dari Harnosan Laroverk (Menurut Wiki gelarnya adalah Sarjana Tehnik, tapi ada kemungkinan gelar itu adalah dari sebuah sekolah setingkat STM, atau sebuah kursus ketrampilan. Saat itu di kota kecil Harnosan belum ada universitas).
Di Saab, Bohlin secara khusus mendalami pembuatan kursi pelontar untuk pesawat tempur.
Selama 16 tahun bekerja, ia fokus pada keselamatan angkutan udara dan mendesain sistem keselamatan lengkap bagi pilot. Bohlin percaya bahwa keselamatan adalah hal terpenting saat berkendara, dan mindset itu dibawanya saat pindah bekerja di perusahaan Volvo, tahun 1958.
Di Volvo, Bohlin segera memfokuskan perhatiannya pada alat keselamatan berkendara yang baru muncul saat itu; Seatbelt alias sabuk pengaman. Di masa itu seatbelt bukan peralatan wajib dalam mobil. Hanya beberapa perusahaan yang menambahkan seatbelt sebagai aksesoris optional.
Seatbelt di masa itu bentuknya masih sederhana, seperti sabuk pengaman penumpang di pesawat komersial. Seatbelt hanya berbentuk sabuk yang mengikat pinggang pengemudi ke pangkal kursi.
Berdasar riset dan berbagai percobaan, Bohlin menyadari bahwa dalam kecelakaan seharusnya ada alat yang melindungi bagian atas tubuh, sehingga tidak terlontar dan membentur dashboard atau badan kendaraan dalam tabrakan. Perlu ada penahan bagian badan atas ke kursi.
Bohlin lalu mendesain sistem baru sabuk pengaman dengan tiga poin pengikat seperti yang sekarang umum digunakan. Dua pengikat di bagian pinggang, dan satu di atas bahu untuk menjaga tubuh bagian atas. Bohlin juga merancang mekanisme agar sabuk pengaman itu hanya mengencang saat ada gerakan mendadak, dan tetap nyaman dipakai menyetir.
Sesuai prosedur standar perusahaannya, Volvo, tahun 1959 Bohlin mengajukan paten alat buatannya itu. Sambil menunggu surat paten keluar, Bohlin terus bergerak bersama dengan tim Volvo, menguji coba Seatbelt sistem baru ini ke beberapa mobil produksi pabrikan itu sebagai peralatan optional. Volvo pun menjadi pabrikan pertama menggunakan seatbelt sistem baru itu.
Sebenarnya seatbelt dengan 3 titik pengaman bukan penemuan baru. Roger Grinswold dan Hugh deHaven dari Amerika sudah mengajukan paten sistem pengaman seatbelt 3 titik sejak 1955.
Sayangnya Seatbelt versi mereka tidak populer di kalangan pabrikan dan penggemar otomotif, karena dianggap mahal, dan kurang nyaman diaplikasikan ke mobil. Bohlin selain keamanan juga memperhatikan kenyamanan dan nilai ekonomis seatbelt.
Tanggal 10 Juli 1962, surat paten bernomer #3043625 untuk rancangan seatbelt dengan pengikat tiga titik dikeluarkan kantor paten untuk penemuan Bohlin. Volvo pun harus segera memutuskan apa yang akan dilakukan dengan penemuan baru itu, maka diadakanlah pertemuan manajemen, Bohlin dan presiden Volvo saat itu, Gunnar Engellau, membahas apa yang harus dilakukan.
Mereka bisa memilih membuatnya eksklusif hanya untuk mobil Volvo, atau membuat seatbelt (dengan merk khusus) dan menjualnya ke pabrikan lain -dengan hak cipta di tangan Volvo tentu saja-. Kedua pilihan tersebut menjanjikan keuntungan besar.
Saat itu, Volvo sudah menguji coba penggunaan seatbelt secara eksklusif di beberapa mobil mereka selama 2 tahun. Mereka juga merekam data penggunanya. Hasilnya luar biasa. Tingkat keselamatan seatbelt tiga titik jauh lebih tinggi daripada seatbelt tradisional.
Dengan teknologi baru itu Volvo akan bisa menciptakan mobil dengan keamanan jauh di atas merk lain.
Ternyata pilihan yang diambil cukup mengejutkan. Bohlin mengusulkan sesuatu yang tak biasa. Ia yang sangat peduli pada keselamatan, mengusulkan agar hak paten alat keselamatan itu dibagikan secara gratis ke semua pabrikan mobil. Hal itu berarti semua pabrikan bisa membuat seatbelt sistem baru ini tanpa harus membayar fee apapun. Semua pabrikan akan mampu meningkatkan keamanan kendaraannya.
Gunnar Engellau, yang setahun sebelumnya kehilangan anggota keluarga dalam sebuah kecelakaan mobil, memilih untuk setuju. Saat itu Volvo memilih menyebarkan keselamatan pada semua pihak, daripada meraup keuntungan sangat besar.
Sejak itu Seatbelt dengan tiga titik ikat menjadi standar keselamatan dunia. Ribuan bahkan jutaan nyawa selamat dari kematian karena alat itu. Badan Nasional jalan raya dan keselamatan lalu lintas Amerika menyatakan, seatbelt menyelamatkan 15 ribu jiwa pertahun di Amerika serikat saja. Dalam sebuah makalah, disampaikan sebuah studi di Swedia bahwa dari 28 ribu kecelakaan, tidak ada korban jiwa pengguna seatbelt 3 titik dalam kecelakaan di bawah kecepatan 60 mph, dengan catatan chasis pengemudi tidak remuk.
Disclaimer: Tulisan ini hasil riset sederhana di internet dan beberapa buku. Belum ada konfirmasi langsung ke pihak-pihak yang disebutkan. Tulisan ini juga sudah pernah diunggah di laman Facebook saya.
***