DIGIPRENEUR: Jasa sebagai Produk Digital
Jasa adalah produk? Ah yang benar? Banyak orang yang meragu bahwa jasa sebenarnya adalah produk. Ya produk ada dua jenis yaitu berupa barang dan berupa jasa. Pada dasarnya kalau dipikir lebih mendalam secara filosofi, sebenarnya semua produk adalah jasa. Seseorang membeli sekilo buah semangka, sebenarnya yang dibeli adalah jasa si petani dalam menanam apel dari biji sampai menjadi buah semangka, tidak hanya jasa menanam, tetapi juga jasa angkut, dan pengemasannya.
Tetapi untuk memudahkan, biarkan saja tetap menjadi dua kategori yaitu barang dan jasa. Barang pun dibagi menjadi tiga kategori secara umum yaitu:
1. Barang yang dapat dipegang secara fisik (tangible) contoh: tanah, bangunan, apel, mobil, sertifikat, dan semua barang yang dapat dipegang secara fisik.
2. Barang yang tidak dapat dipegang secara fisik/gaib (intangible) contoh: digital games, softwares, operating system, listrik, ion, pikiran, ingatan, keterampilan, benda-benda yang dijual di dalam game seperti power up, skin, dan sejenisnya.
3. Gabungan tangible dan intangible (hibrida), seperti seseorang membeli smartphone, selain hp-nya juga termasuk sistem operasinya. Smartcar dan mungkin smartandroid atau smart robot personal assistant, dan sejenisnya.
Kini pembahasan menuju pada jasa. Jasa dalam Bahasa Inggrisnya disebut services, bukan servis sebagai pelayanan atau reparasi seperti dalam “servis hp”, tetapi arti sesungguhnya services adalah jasa. Bila diperbaiki sebenarnya penggunaan kata “servis hp”, maka akan lebih mengena menggunakan kata “reparasi hp”. Services atau jasa bila diasumsikan sebagai barang, maka jasa masuk ke dalam kategori keterampilan atau skill, keterampilan menjadi kemampuan seseorang dalam melakukan sesuatu, dan sesuatu ini di segala bidang yang diminati serta biasanya menjadi hobby sejak kecil.
Ya banyak orang yang sukses karena memiliki suatu hobby sejak kecil, mengasah hobby-nya terus menerus sampai dewasa dan menjadi seorang yang ahli di dalamnya, bahkan untuk mengasah keterampilan dari hobby-nya ini sebenarnya cenderung tidak diperlukan ijasah untuk menggapainya, walaupun bisa juga melalui bangku sekolah, tetapi dalam dunia bisnis sebagai seorang yang menawarkan jasa, mengenyam bangku sekolah menjadi tidak relevan dan cenderung hanya menghabiskan waktu dan uang saja.
Hobby, salah satu hobby membuat komik NFT yang seperti Instant Evolution. Bila seseorang sudah memiliki hobby apa pun sejak kecil, maka langkah terbaik adalah terus memupuk, mengasahnya, belajar ke orang yang lebih andal dengan mengambil kursus privat, banyak berlatih, banyak membaca buku, banyak melihat dan memerhatikan karya orang lain, menemukan gayanya sendiri, tetap fokus, sampai andal, dan akhirnya siap untuk menjual keterampilan dari hobby tersebut sebagai jasa yang ditawarkan dalam bentuk produk.
Menjual jasa sebagai produk disebut sebagai freelancer atau seseorang yang menawarkan jasanya dengan imbalan uang atau penghasilan (income) tanpa ikatan sebagai pegawai di perusahaan mana pun.
Seorang freelancer masuk dalam kategori self employed, dalam Bahasa Indonesia, self employed artinya wirausaha.
Sebagai seorang wirausahawan, freelancer tentu saja order atau pesanan dari calon pelanggan dan pelanggan sangat penting, kalau sudah banyak pesanan. Para millenials saat ini lebih memilih menjadi seorang freelancer dengan income yang OK, bahkan relatif melebihi income dari gaji bulanan bila bekerja di suatu perusahaan.
Langkah berikutnya adalah pembaca biasanya akan menjadi pengusaha, karena sudah kewalahan atau tidak sanggup mengerjakan karena pesanan yang banyak, tentu saja menyewa jasa freelancer lainnya atau dengan membuka usaha dan menerima pegawai baru yang berkualitas untuk dapat menerima lebih banyak pesanan sebagai salah satu pilihan solusi, demikianlah biasanya suatu perusahaan terbentuk.
Selain keterampilan inti (hardskills) diperlukan keterampilan sifat yang baik (softskills), hal ini menentukan dan menarik calon pelanggan atau bahkan menjadi pelanggan tetap. Apa sih kategori hardskills dan softskills yang diperlukan sebagai seorang freelancer yang bergerak di bidang jasa? Pada umumnya kurang lebih seperti berikut:
Keterampilan Inti (Hardskills) yang umumnya diperlukan adalah:
1. Andal dalam hobby yang ditekuninya yang kini menjadi keterampilan utamanya, hobby dalam bidang apa pun.
2. Manajemen
a) Waktu dan tepat waktu (time & on time)
b) Keuangan dan perbankan (financial & banking)
c) Sasaran calon pelanggan (target market)
d) Kesempatan dan buat kesempatan (chance & make your chance)
e) Kualitas (quality), ya ternyata kualitas masuk ke kategori manajemen.
f) Jumlah (quantity), setelah kualitas tercapai, bagaimana memproduksi lebih banyak dengan kualitas terjaga adalah masuk ke kategori manajemen.
3. Mengoperasikan komputer, smartphone, dan atau sejenisnya.
4. Bahasa Asing, seperti Inggris atau lainnya untuk membuka potensi pelanggan dari negara lainnya, saat ini memiliki kemampuan bisa bahasa asing sangat membantu menjangkau pelanggan dari luar negeri, income dalam dollar atau mata uang asing lainnya, potensi menjadi seorang digital nomad.
Keterampilan sifat yang baik (softskills) yang diperlukan agar calon pelanggan dan pelanggan yang ada menjadi pelanggan tetap:
1. Sabar
2. Ramah
3. Suka menolong
4. Selalu berpromosi
5. Bertanggung jawab (bangun kepercayaan)
6. Pantang menyerah, satu-satunya kegagalan adalah saat menyerah.
Bila pembaca sudah memiliki itu semua, maka langkah terakhir adalah dengan bergabung dengan online marketplace yang memberi kesempatan bagi pembaca untuk menawarkan jasanya, ada banyak online marketplace, seperti Dcreate misalnya. Untuk dapat membuka akun dengan menjual jasanya, pembaca dapat mengakses tutorial online berupa artikel berikut:
https://bit.ly/JualKaryaDigital
Atau berupa audio-video di yotutube berikut:
http://bit.ly/MembukaAkunDcreate
Bagaimana bila membuat toko online sendiri dan tidak bergabung dengan online marketplace yang ada? Pilihan lainnya tentu dengan membuat toko online mandiri, artikel tentang toko online mandiri sendiri dapat diakses di link berikut:
https://bit.ly/BikinTokoOnlineMu
Salam Digipreneur
Journalist:
M.S. Gumelar
Twitter @MSGumelar
Instagram @bubblegumelar