Ley Bukan Durian
Aku yakin bahwa semua dikau telah mengenal durian. Bahkan banyak diantaramu yang menyukainya. Namun, pernahkah dikau mengenal Buah Ley? Bentuknya, warna kulitnya, rasanya, pohonnya, bunganya, semua mirip durian. Tapi Ley bukan durian.
Aku beritahu dikau, bahwa durian itu buah asli Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatra. Salah satu peneliti botani pernah melaporkan bahwa di Kalimantan ada setidaknya 19 spesien durian. Spesies, bukan varietas. Artinya jenis. Ada setidaknya 19 jenis durian di Kalimantan. Beberapa jenis yang saya kenal dan pernah nikmati adalah: durian, lahong, pampaken, krantungan dan tentu saja Ley.
Nanti akan aku unggah perjumpaanku dengan kerabat durian yang sungguh enak itu.
Seperti telah aku katakan diatas, Buah Ley mirip durian. Namun ukurannya relaitf lebih kecil daripada durian. Hanya sebesar mug saja. Rasanya? Mirip durian. Hanya lebih ringan dan tidak nendang. Bagi mereka yang bukan penggemar berat durian, pasti menyenangi Ley. Tapi yang maniak durian pasti kurang suka.
Duri-duri buah Ley tidak terlalu panjang, juga tidak tajam. Di bagian pangkal tangkai buah ada rambut-rambut yang menjuntai. Warna daging buahnya kuning atau orange. Sedang warna bijinya adalah coklat tua. Seringnya daging buah tak mampu menutup biji secara sempurna. Ley jarang sekali diserang hama. Jadi jarang sekali yang busuk dimakan ulat.
Nah jika dirimu berkesempatan ke Kalimantan saat musim durian, jangan lupa menikmati Buah Ley. Harganya? Hanya seperempat harga durian. Jika sedang musim besar, kita bisa dapat Ley dengan hanya Rp 30.000 saja.
***