Be A Young Leader

Pemimpin adalah seorang yang memimpin. Memimpin menurut KBBI adalah menuntun, menujuk jalan, membimbing, dan melatih supaya dapat mengerjakan sendiri. Be A Young Leader sudah tidak asing lagi disuarakan di generasi milenial ini. Artinya ada banyak slogan yang mengajak para anak muda menjadi seorang pemimpin. Baik memimpin di sekolah, di kampus, di sebuah organisasi dan di sebuah komunitas, diberbagai bidang. Hastag Indonesia butuh anak muda kerap kali disuarakan oleh serorang presenter, jurnalis dan aktifis yang bernama Najwa Shihab. Hal tersebut menandakan bahwa negara kita membutuhkan anak muda untuk memimpin bangsa. Ada banyak pemimpin-pemimpin besar yang berawal dari anak muda yang ingin memimpin.

Di era ini, ada begitu banyak anak muda yang sudah terjun dalam berbagai bidang sebagai seorang leader. Disisi lain, begitu banyak juga anak muda yang bahkan tidak memiliki kemauan masuk dalam dunia Leadership. Ada banyak faktor penyebab mundurnya keinginan anak muda menjadi pemimpin. Sering kali, disekitar kita menunjukkan betapa orang-orang membutuhkan anak muda terlibat dalam berbagai hal, namun hanya sekedar suara yang tidak diindahkan. Ketika anak muda mulai menyampaikan pendapatnya, melakukan aksinya, ada banyak alasan para tetua tidak memberi kesempatan untuk anak muda melaksanakan ide brilliant-nya. “Kamu mah anak lahir kemarin!”.

Salah satu faktor penyebab generasi sebelumnya ragu memberi kepercayaan kepada anak muda karena katanya, kerap sekali anak muda dinilai hanya bisa mengkritik, tapi tidak ada aksi, hanya bisa berteori tidak mau mengambil alih, termasuk tidak adanya kepercayaan generasi sebelumnya pada anak muda, lalu dengan cara ini anak muda semakin tidak lagi ingin terlibat.

Alasan demi alasan akan tetap ada di setiap kesempatan. Tergantung pada siapa yang mengambil keputusan. Jika kamu salah satu anak muda yang punya semangat untuk menjadi salah satu leader di masa depan, maka kamu akan bertanya bagaimana seharusnya seorang leader?

Tujuan Menjadi Seorang Leader

Untuk mengetahui jawabannya tentu saja kamu harus tahu terlebih dahulu apa tujuanmu menjadi seorang leader. Ada bermacam-macam tujuan orang ingin menjadi leader, misalnya, mencapai sebuah goal pribadi. Mengubah sistem lama yang sudah tidak lagi sesuai dengan pola zaman, contoh dalam bidang pemerintahan menuju pemerintahan yang lebih baik lagi. Membuat sebuah trobosan baru diberbagai bidang IPTEK. Membuat suatu perubahan yang lebih baik. Tentu saja seorang leader memiliki tujuan kearah lebih baik. Namun sebuah tim tidak akan mencapai tujuan baik tersebut tanpa punya leader muda, yang berani dan yakin akan apa yang ia kerjakan.

Bagaimana Sosok Seorang Leader?

Menjadi seorang leader tidak semudah yang dikatakan dan didengar. Butuh keberanian untuk gagal dan untuk mencoba berkali-kali, namun sebelum itu belajar dari memimpin diri sendiri. Ketika bisa memimpin diri sendiri maka punya modal untuk memimpin orang lain. Memimpin orang lain dibutuhkan keberanian untuk punya sikap menghargai, jujur, berani bertanggung jawab, optimis, dan tegas. Banyak orang berpendapat bahwa seorang pemimpin harus mengontrol, menguasai, dan mengatur sebuah kelompok secara otoriter. Lalu mengambil alih untuk kepentingan diri sendiri. Ada banyak contoh leadership seperti itu di dunia nyata. Namun apakah ini merupakan salah satu yang bangsa kita butuhkan? Tentu saja bukan, maka dengan hal ini, jadilah leader yang mempunyai empati saat mengambil keputusan. Bertanyalah terlebih dahulu apakah keputusan ini akan mencapai sebuah trobosan?. Jangan sampai mengambil keputusan berdasarkan siapa yang untung. Leader yang mencari keuntungan akan selalu ada salah satu pihak yang dirugikan.

Dalam sebuah kepemimpinan akan masanya mengalami kegagalan, sikap seorang leader adalah harus berani bertanggung jawab atas sebuah tim atau organisasi, tidak menyalahkan anggotanya, tapi selalu mengintrospeksi diri sendiri sebagai leader. Seorang leader harus memiliki jiwa melayani, jiwa yang tidak hanya pandai berbicara namun juga terjun langsung dalam segala situasi dan keadaan yang terjadi dalam suatu organisasi. Tidak hanya memberi perintah namun juga terlibat mengerjakan segala hal berkaitan dengan tujuan sebuah organisasi. Dari belakang memberi semangat, dari tengah mengarahkan dan dari depan memberi teladan.

Memimpin sebuah organisasi, mulailah dengan optimis! Jangan mudah baper (bawa perasaan), dan mudah putus asa saat sedang gagal. Ketika menjadi leader utarakan secara jelas visi dan misi agar setiap anggota dan tim mengerti dan tahu jelas arah tujuannya. Ibarat sebuah kapal tahu kemana arah berlayar. Dan jangan lupa sertakan target waktu untuk mencapai tujuan tersebut.

“Waktunya anak muda memimpin untuk memenangkan kompetisi. Anak muda yang menguasai teknologi bukan dikuasai teknologi. Berani mengambil inisiatif dan tetap humanis. Mau terus belajar pada siapapun, tentang apa saja dan siap berkontribusi bagi bangsa”

~Joko Widodo~

Siapa Saja Yang Bisa Menjadi Learder?

Pernah berpikir bahwa, apakah saya bisa menjadi leader? Umur saya belum cukup untuk menjadi seorang leader. Saya perempuan tidak mungkin menjadi leader. Saya tidak punya jiwa leader. Siapa yang pernah berpikir demikian? Kamu salah besar. Siapapun bisa jadi pemimpin. Modalnya adalah kemauan dan kerja keras. Ada banyak tokoh young leader di luar sana yang mampu membawa perubahan, hanya berawal dari mau terjun memimpin sejak dini. Apakah kamu akan menjadi salah satunya?. Buktikan bahwa bukan hanya bicara namun mengambil tindakan menjadi seorang calon pemimpin masa depan bangsa!

Ingat Indonesia butuh anak muda!

“Kelompok hanya akan bergerak maju apabila salah satu partisipannya berani megambil langkah pertama. Sebagai pemimpin, anda harus siap menjadi yang pertama melakukan kesalahan”

~The Decision Book~

#ytprayeh #pemimpinmuda2024