Filosofi

Tetap Kuat Di Tengah Badai Covid-19

Rabu, 30 Juni 2021, 08:08 WIB
Dibaca 1.016
Tetap Kuat Di Tengah Badai Covid-19
Sumber: Joko Widodo

Perkembangan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) terus naik dan sulit mengendalikan, kebijakan dari pusat, kota, provinsi sampai desa-desa dalam rangka memperketat penyekatan wilayah.

Diwilayah, tempat saya di Yogyakarta, mengalami kepenuhan ruang inap bagi yang tertular Covid-19. Dari berbagai pemberitaan juga terjadi lonjakan kasus yang tajam.

Aku menyadari, ditengah kondisi situasi pandemi yang tidak menentu saat ini, dan teruntuk siapapun kita, keluargaku, sahabatku, dan siapapun yang sedang mengalami kelelahan, kesendirian, berduka, berfikir berlebihan, kejenuhan, dan sedang bergumul dengan kesehatan mental dan emosi kita. Dan itu tentu sangat mengganggu diri kita. Hanya satu kata yang menenangkanya, masih ada HARAPAN.

Aku berulangkali membaca kutipan ini, dari John Templeton, mengatakan “ Kebahagiann datang dari kekayaan rohani, bukan kekayaan materi… kebahagiaan datang dari memberi, bukan dari menerima. Jika kita berusaha keras membawa kebahagiaan kepada orang lain, kita tidak akan dapat mencegak kebahagiaan itu datang kepada kita juga. Untuk mendapatkan sukacita, kita harus memberikannya, dan untuk mempertahankan sukacita, kita harus menebarkannya.” tulisnya.

Kalimat itu sangat kuat muatan positifnya, setiap kita harus mengiyakannya. Itu obat bagi jiwa. Selalu ada harapan, walau saat ini dunia ini tak mengerti, tapi kita harus tetap meyakini ada harapan itu.

Pagi ini, seorang teman mengirim saya pesan WA ini, “Maaf, ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi tidakan preventif. Sangat perlu kita lakukan adalah SELF HEALING untuk diperkatakan pada DIRI SENDIRI untuk meningkatkan imunitas. Perkatakan ini. 'AKU SEHAT, AKU SEMANGAT, TUHAN SELALU BESERTAKU.'” Hal ini perlu kita praktekkan dalam masa-masa seperti sekarang ini, intinya hadapi sisi pesimis kita.

Jika kita adalah seorang yang pesimis, tentu kita perlu berubah. Tidak perlu ditakutkan dengan hal ini. Masa-masa seperti sekarang ini, jutaan orang di dunia tumbuh dalam sebuah budaya yang barangkali terlalu suram, menakutkan, dan gelap.

Tidak heran, bersikap pesimistis tentu lebih aman, tetapi itu merupakan pilihan yang tidak menentramkan.

Bagiku, beginilah caranya. Kembali kepada penuntun hidup Anda, hanya melalui Dia yang segala kekuatiran kita letakan pada-Nya. Apapun perkara, katakutan, kekuatiran kita, yang bersifat pesimistis hanya didalam Tuhan ada ketenangan. Dalam Mazmur 94:19, “Apabila bertambah banyak pikiran dalam batinku, penghiburan-Mu menyenangkan jiwaku.” Apapun yang sedang kita hadapi hari-hari ini, jawabanya selalu ada didalam Tuhan.

"HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT YANG MANJUR, TETAPI SEMANGAT YANG PATAH MENGERINGKAN TULANG."  (Amsal 17:22)

Akan tetapi, mari kita menjaga kesepakatan bersama dengan protokol kesehatan dan 5M. 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dengan air mengalir, dan menjaga jarak, mencegah kerumunan, dan membatasi kegiatan masyarakat) upaya ini masih sangat efektif. Dan bersama-sama melawan Covid-19, terutama di mulai dari lingkungan keluarga kita. Sobatku, perang melawan Virus Covid 19 tampaknya masih jauh dari usai.

Akhirnya, pegang erat keyakinan positif kita. Keyakinan menunjukan bahwa sesuatu benar adanya.

Doa Bagi Negri kita.

Salam Sehat. Jaga kesehatan kita. Salam dari semangat muda! Buii..Buiii..Buiii

Yogyakarta, 29 Juni 2021

***